Liputan6.com, Jakarta Pasar kripto dan Bitcoin mengalami apresiasi setelah publikasi data inflasi Amerika Serikat pada Rabu. Respons terhadap data inflasi ini mencerminkan percampuran sentimen jangka pendek dan jangka panjang yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan trader dan investor terkait masa depan pasar kripto.
Pasar kripto tetap relatif stabil karena statistik inflasi AS terbaru menunjukkan peningkatan yang cukup moderat. Harga barang konsumsi secara umum masih terus meningkat, dan pemerintah belum sepenuhnya berhasil mengendalikan inflasi yang terus tinggi.
Baca Juga
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan secara jangka panjang Bitcoin mungkin akan mengalami penurunan kembali karena data inflasi menunjukkan sebagian besar barang dan jasa pokok mengalami kenaikan harga, yang dapat mengurangi daya beli masyarakat.
“Penurunan kemampuan masyarakat untuk mengeluarkan uang dapat menjadi alasan mengapa harga Bitcoin mungkin turun, karena kebutuhan sehari-hari akan diutamakan daripada berinvestasi,” kata Fyqieh, dalam siaran pers, Jumat (15/9/2023).
Fyqieh menambahkan, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan volume pembelian dan bahkan munculnya tekanan penjualan saat orang menjual aset kripto mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Pelaku Pasar Antisipasi Suku Bunga The Fed
Sementara itu, para pelaku pasar saat ini sedang mengantisipasi kemungkinan The Fed untuk mempertahankan suku bunganya pada pertemuan yang dijadwalkan pada 19-20 September mendatang.
Menurut CME FED Watch, meskipun data inflasi berada di atas ekspektasi, kemungkinan tidak ada kenaikan suku bunga pada September diperkirakan sebesar 97 persen. Ekspektasi kenaikan suku bunga pada pertemuan FED November lebih seimbang, dengan angka sekitar 40 persen.
“Kenaikan suku bunga dapat berdampak pada pasar kripto dan aset berisiko lainnya. Meskipun telah terjadi penurunan signifikan sejak Juni, inflasi masih berada di atas target tahunan The Fed sebesar 2 persen,” jelas Fyqieh.
Saat ini, pasar kripto mendekati akhir pekan dengan tren naik, dan sikap para investor cenderung lebih condong ke arah akumulasi. Hal ini tercermin dari indeks Fear and Greed yang meningkat dibandingkan dengan awal pekan, berada dalam kategori "Fear," dengan nilai pada Jumat sekitar 45 poin.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.