Sukses

Peretasan Kripto Sentuh Rp 156,3 Miliar pada 2023, Anjlok 70 Persen Sejak Tahun Lalu

Liputan6.com, Jakarta Peretas mencuri sekitar USD 400 juta atau setara Rp 5,9 triliun (asumsi kurs Rp 14.893 per dolar AS) dari proyek kripto dalam 40 serangan selama tiga bulan pertama 2023, kata perusahaan intel blockchain TRM Labs dalam sebuah laporan baru.

Dilansir dari CoinDesk, Selasa (23/5/2023), ini adalah penurunan 70 persen dari kuartal satu 2022. Ukuran retasan rata-rata juga menjadi lebih kecil, menurut TRM, dari USD 30 juta atau setara Rp 446,7 miliar pada 2022 menjadi USD 10,5 juta atau setara Rp 156,3 miliar untuk periode yang sama pada 2023.

Peretas juga lebih sering mengembalikan uang yang mereka curi, menerima hadiah dari proyek yang diretas. Korban peretasan mendapatkan hampir setengah dari dana yang dicuri pada 2023, perkiraan TRM Labs.

Misalnya, seorang peretas yang mengeksploitasi protokol TenderFi mengembalikan setengah dari USD 1,6 juta atau setara Rp 23,8 miliar yang ia dapatkan dari serangan tersebut (TenderFi membayar hadiah USD 850.000 atau setara Rp 12,6 miliar sebagai imbalan). 

Demikian pula, peretas di balik eksploitasi protokol peminjaman Euler juga setuju untuk mengembalikan semua kripto senilai USD 200 juta atau setara Rp 2,9 triliun yang dia bawa kabur. 

Kemudian pada April, peretas yang menguras protokol Safemoon mengembalikan USD 7,1 juta kripto atau setara Rp 105,7 miliar dan menyimpan sisa jarahan USD 9 juta atau setara Rp 134 miliar miliknya.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini