Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengingatkan masyarakat jika ber investasi pada aset kripto memiliki risiko tinggi.Â
"Dari berita yang saya ikuti, kripto itu bisa untung banyak, tetapi bisa habis dalam sekejap," kata Zulkifli dalam acara pembukaan Bulan Literasi Kripto (BLK), Kamis (2/2/2023).
Baca Juga
Zulkifli menuturkan transaksi perdagangan aset kripto di dalam negeri pada 2020 mencapai Rp 60 triliun, lalu pada 2021 melonjak hingga hampir Rp 900 triliun. Namun pada 2022 mengalami penurunan hingga menjadi sekitar Rp 250 triliun.
"Melihat data itu, saya feeling, itu bisa bahaya kalau masyarakatnya, anak mudanya tidak disiapkan," jelas Mendag.
Mendag menuturkan, masyarakat Indonesia senang dengan hal cepat, salah satunya ingin cepat kaya. Maka dari itu, perlu adanya edukasi terkait kripto.Â
"Ini bisa bahaya jika masyarakat dan anak muda kita tidak dipersiapkan. Jangan sampai mereka main di suatu industri tetapi tidak paham," tutur dia.
Mendag juga menyebutkan kasus pertukaran kriptp FTX yang belum lama ini alami kebangkrutan dan merugikan investor. "FTX itu dari asetnya triliunan sampai bisa habis dalam sekejap, pendirinya juga saat ini ditahan," lanjut Mendag.Â
Melihat risiko dari aset kripto, mendorong Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dengan menggandeng Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo), melaksanakan kegiatan Bulan Literasi Kripto (BLK).Â
Acara ini diadakan sebagai tindak lanjut optimalisasi dan sinergitas antara Pemerintah dan para pelaku usaha dalam pengembangan penyelenggaraan perdagangan pasar fisik aset kripto.
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Sebelum ditetapkan haram oleh fatwa MUI, bitcoin dan mata uang kripto telah munculkan pro kontra di berbagai negara, terutama selama pandemi. Regulator menyoroti volatilitas tinggi nilainya dan juga potensi disalahgunakan, sementara ada negara yang j...
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.