Sukses

Harga Bitcoin Hari Ini 31 Januari 2023 Diprediksi Loyo, Ini Penyebabnya

Bitcoin diprediksi melemah di rentang harga Rp 330,4 juta hingga Rp 355,1 juta.

Liputan6.com, Jakarta Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi memprediksi harga Bitcoin akan dibuka fluktuatif namun melemah di rentang USD 22.014 atau setara Rp 330,4 juta (asumsi kurs Rp 15.012 per dolar AS) hingga USD 23.658 atau setara Rp 355,1 juta per koin pada perdagangan Selasa (31/1/2023). 

Ibrahim menjelaskan, Bitcoin memulai minggu penting dengan campuran lonjakan harga yang familiar bercampur dengan ketakutan bear market akan kembali.

“Setelah mencapai penutupan mingguan tertinggi dalam hampir enam bulan, bitcoin tetap naik lebih dari 40 persen tahun ini, dengan penutupan bulanan hanya 48 jam lagi,” kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa 31 Januari 2023.

Investor dan trader masih menunggu Federal Reserve mengumumkan keputusan kebijakan terbarunya pada Rabu, sementara Bank Sentral Eropa dan Bank of England akan menyusul pada Kamis. 

Ketiganya diperkirakan akan menaikkan suku bunga resmi mereka lebih lanjut, tetapi ada lebih banyak ketidakpastian tentang bagaimana lembaga akan memandu ekspektasi atas jalur suku bunga di masa depan, dengan inflasi akan surut dan pertumbuhan ekonomi akan surut.

Pasar mengharapkan Fed untuk menaikkan kisaran suku bunga sebesar 25 basis poin ke batas atas 4,75 persen, sementara pejabat ECB telah mengarahkan kenaikan 0,5 persen, yang akan membuat suku bunga deposito menjadi 2,5 persen dan tingkat pembiayaan kembali menjadi 3,0 persen. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyebab

Analis dan komisaris  PT.Orbi Trade Berjangka  Vandy Cahyadi mengatakan penurunan bitcoin didorong oleh kabar dari Core Scientific, perusahaan penambang Bitcoin yang mengajukan kebangkrutan, sehingga investor sempat menarik diri dari pasar.

“Kemudian, pasar menunggu pertemuan bank sentral global yang tetap agresif dalam menaikan suku bunga di semester pertama ini,” kata Vandy dalam analisis hariannya. 

Meski begitu, Tim Riset Tokocrypto menjelaskan, secara keseluruhan pasar tetap bisa melanjutkan tren positif. Terlebih banyak investor yang optimis bahwa The Fed akan bersikap lebih dovish dalam kebijakan moneternya. Diharapkan kenaikan suku bunga di rapat FOMC nanti pada 1 Februari mendatang tidak terlalu agresif.

Namun, investor patut mewaspadai menjelang pengumuman hasil rapat FOMC. Biasanya, pasar akan cenderung sideways dan menurun, sehingga bisa terjadi bull trap. Perlu diingat bahwa pasar kripto masih sangat volatil dan tidak dapat diprediksi dengan pasti.

Meskipun kenaikan suku bunga dapat memiliki dampak tertentu terhadap pasar kripto, tidak ada jaminan bahwa ini akan terjadi dengan pasti.  Bagaimana pun kenaikan suku bunga juga dapat mempengaruhi tingkat inflasi, yang dapat mempengaruhi nilai aset kripto.

 

DisclaimerSetiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.