Sukses

Pasar Kripto Mulai Sideways, Kemana Arah Crypto Bitcoin dan Ethereum?

Market kripto khususnya Bitcoin masih akan ada koreksi di tahun 2023.

Liputan6.com, Jakarta Setelah reli panjang sepekan terakhir, market kripto atau Bitcoin sudah menunjukan sideways dan cenderung melemah. BTC kini sudah tenggelam di bawah level psikologisnya USD 21.000 dan diperdagangkan di harga sekitar USD 20.949.

Melihat kondisi crypto winter yang belum menunjukkan kehangatan, Public Relations Tokocrypto, Bianda Ludwianto mengatakan market kripto khususnya Bitcoin masih akan ada koreksi di tahun 2023.

“Proyeksi sampai awal tahun 2023, kondisi pasar bearish, harga BTC bisa berada di antara USD 15.000 hingga USD 21.000. Sementara, Ethereum akan masih sideways di harga USD 1.400 hingga USD 1.600,” kata dia kepada Liputan6.com, Sabtu (21/1/2023).

Diproyeksikan, koreksi terendah BTC bisa mencapai level sekitar USD 13.000-an atau 80% dari posisi ATH-nya pada November 2021 lalu.

Sedangkan, harga tertinggi kemungkinan bisa bull run menyentuh USD 29.000-USD 30.000. Sementara, ETH mungkin bisa bull run, capai harga USD 1.800-USD 2.000.

Ada beberapa faktor penyebab market kripto atau harga Bitcoin anjlok. Pertama dari ekosistem industri kripto global menunjukan level khawatiran yang naik kembali.

“Crypto exchange, Bitzlato ditutup oleh pihak berwenang di AS akibat dugaan memproses dana ilegal dan ditambah kabar Genesis Global Capital dilaporkan bangkrut juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor kripto. Alhasil, investor kembali memilih lagi sikap wait and see,” tutur Bianda.

Faktor selanjutnya adalah buruknya kinerja indeks saham AS yang disebabkan oleh hype CPI telah mereda. Harga kripto masih sangat berkorelasi dengan Dow dan S&P 500.

Informasi saja, pasar makro dan kripto menguat setelah laporan CPI yang lebih baik dari perkiraan, tetapi kekhawatiran tentang kesehatan AS dan ekonomi global terus berdampak pada kedua sektor.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Analisis Teknikal

Dari segi analisis teknikal, Bitcoin gagal menembus harga yang lebih tinggi pada level resistensi USD 21.500, sehingga kembali ada penarikan.

Investor mulai pesimis akan terjadi bull run dan memilih keluar pada posisi short, akibat sentimen dari kabar buruk yang beredar.

“Grafik Bitcoin terlihat dari penurunan Relative Strength Index (RSI) yang menyentuh di bawah level 50 dan menunjukan sinyal overbought. Jika sinyal RSI berada di bawah 50 harga BTC diproyeksikan akan kembali terkoreksi,” kata dia.

Bersamaan dengan itu, Bianda mencermati seringnya overbought di market kripto. DI mana ketika harga aset sudah mencapai reli panjang, akan mengalami sedikit koreksi dan ada kemungkinan bisa bull run.

RSI tetap berada di wilayah overbought yang dalam, mengindikasikan kemungkinan konsolidasi atau koreksi dalam waktu dekat.

“Level support kini berada pada sisi bawah adalah level psikologis USD 20.000 dan kemudian level retracement di USD 19.489. Belum ditentukan dengan pasti di harga berapa yang akan menjadi level bottom baru Bitcoin untuk tahun ini,” imbuh dia memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Bitcoin seperti emas digital yang menawarkan dua pilihan yaitu sebagai alat investasi dan pembayaran.

    Bitcoin

  • Aset kripto digunakan sebagai investasi komoditi yang dapat diperdagangkan di bursa berjangka.

    Kripto

  • Crypto