Sukses

Kripto Makin Dikenal, Bagaimana Pengaruhnya terhadap Ekonomi Global?

Aset kripto makin populer saat ini. Lalu apa pengaruhnya terhadap ekonomi global?

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi blockchain yang mendukung proses aset kripto dinilai juga berhubungan terhadap ekonomi global terutama di sektor keuangan.

Pakar keuangan, Andhika Diskartes menilai, aset kripto juga memiliki hubungan dengan ekonomi global, terutama dari teknologi blockchain. Di sisi lain, Andhika menuturkan, aset kripto juga dimiliki oleh lembaga keuangan global.

 Jika lembaga keuangan tersebut melepas aset kripto, menurut Andhika juga berdampak terhadap kripto. Di sisi lain, jika imbal hasil salah satu portofolio investasi seperti obligasi menguat juga akan dorong investor untuk memindahkan dari aset digital ke obligasi tersebut. “Dari sisi hubungan ekonomi dunia pasti ada, dari teknologi blockchain,” ujar dia saat acara Utopia Blok:Verse di IdeaFest 2022, A New Curriculum in Financial Literacy, Sabtu malam, 26 November 2022.

Sementara itu, Head of Crypto Strategy Nanovest Muhammad Yusuf Musa menuturkan, perkembangan aset kripto dan blockchain yang tumbuh pesat mendorong bank sentral global juga menciptakan uang digital bank sentral atau central bank digital currency (CBDC).

Di sisi lain, Trader Andy Senjaya menuturkan, perkembangan aset kripto akan pengaruhi perkembangan global lebih cepat. Hal ini seiring perkembangan teknologi yang mudah diadaptasi oleh generasi milenial dan generasi Z. Dari perkembangan teknologi, menurut Andy dapat menciptakan ide sehingga membuat proyek dan token.

"Create proyek as simple dapat investor dengan launching token, kemudian running proyek semudah itu sekarang. Zaman sekarang sebelum terjadi kripto, sebelumnya pitching dulu di venture capital, pengaruhi ke ekonomi global akan cepat lagi,” ujar dia.

Namun, ia mengakui industri kripto seperti pedang bermata dua. Hal ini lantaran satu sisi dapat beri keuntungan, tetapi juga rawan penipuan. Ia pun mengingatkan investor untuk cerdas investasi di aset kripto.

“Banyak yang scam, memang industri kripto bisa bermata dua. Pintar-pintar juga, investasi mana yang benar-benar, proyek yang dipercaya,orang di belakangnya, contoh paling heboh squid token. Jadi investor juga harus smart dan manfaatkan utilitas blockchain dengan baik,” tutur dia.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Binance Kucurkan Dana Tambahan Pemulihan Industri Kripto Jadi Rp 31,35 Triliun

Sebelumnya, pertukaran kripto Binance telah menambah alokasi dana pemulihan industri kripto sebesar USD 1 miliar atau sekitar Rp 15,67 triliun (asumsi kurs Rp 15.677 per dolar AS). Dengan demikian, total dana pemulihan industri kripto menjadi lebih dari USD 2 miliar atau sekitar Rp 31,35 triliun.

Alokasi dana tambahan untuk pemulihan industri kripto tersebut diumumkan oleh CEO Binance Changpeng Zhao (CZ) pada Jumat, 25 November 2022. Kenaikan dana tambahan pemulihan industri tersebut terjadi sehari setelah CZ mengatakan Binance targetkan USD 1 miliar untuk dana pemulihan kripto. Demikian mengutip Coindesk, Minggu (27/11/2022).

Aptos Labs dan Jump Crypto bersama dengan perusahaan kripto lainnya bergabung dengan inisiatif Binance akan sumbangkan USD 50 juta atau sekitar Rp 783,57 miliar untuk dana pemulihan tersebut. Dana pemulihan akan digunakan untuk membeli aset kripto yang tertekan dan mendukung industri.

Pasar kripto telah anjlok sejak awal tahun yang menyebabkan beberapa perusahan kripto gulung tikar. Pasar kripto terus berada di bawah tekanan, dengan bitcoin (BTC) diperdagangkan 1,6 persen lebih rendah pada Jumat siang, 25 November 2022.

Sebelumnya diberitakan, pertukaran Cryptocurrency Binance pada Kamis, 24 November 2022 mengumumkan rincian baru tentang dana pemulihan industri kripto, yang bertujuan untuk menopang pemain yang berjuang setelah kebangkrutan FTX. 

Dalam sebuah posting blog, Binance mengatakan akan mencurahkan USD 1 miliar (Rp 15,6 triliun) sebagai komitmen awal untuk dana pemulihan. 

"Ini dapat meningkatkan jumlah itu menjadi USD 2 miliar pada suatu saat di masa depan jika diperlukan," kata perusahaan itu dalam postingan blog, dikutip dari CNBC, Jumat, 25 November 2022.

Komitmen ini juga telah menerima bantuan sebesar USD 50 juta dari perusahaan investasi asli kripto termasuk Jump Crypto, Polygon Ventures, dan Animoca Brands. 

 

3 dari 4 halaman

Bagikan Alamat Dompet Publik

CEO Binance Changpeng Zhao (CZ) membagikan alamat dompet publik yang menunjukkan komitmen awalnya dan berkata melakukan ini secara transparan. Data blockchain publik yang ditinjau oleh CNBC menunjukkan saldo sekitar USD 1 miliar dalam stablecoin BUSD milik Binance.

BUSD adalah stablecoin yang dikeluarkan oleh perusahaan infrastruktur blockchain Paxos dan disetujui serta diatur oleh Departemen Layanan Keuangan Negara Bagian New York, menurut situs web Paxos.

Dana tersebut merupakan upaya Binance untuk menjaga industri kripto tetap bertahan setelah pertukaran FTX pengusaha kontroversial Sam Bankman-Fried mengajukan kebangkrutan awal bulan ini.

Zhao telah muncul sebagai sosok penyelamat baru untuk industri yang sakit, mengisi celah yang ditinggalkan oleh Bankman-Fried, yang perusahaannya telah membeli atau berinvestasi di sejumlah perusahaan kripto yang bangkrut dari Voyager Digital hingga BlockFi.

Kegagalan FTX sebagian dipicu oleh tweet yang diposting oleh CEO Binance yang menarik perhatian pada laporan CoinDesk yang menimbulkan pertanyaan atas akuntansinya. Sejak penghentian cepat FTX dua minggu lalu, investor telah mencemaskan kemungkinan penularan kripto yang mempengaruhi setiap sudut industri.

4 dari 4 halaman

Regulator Turki Selidiki Sam Bankman Fried Terkait Dugaan Penipuan

Sebelumnya, regulator keuangan di Turki telah mulai menyelidiki pendiri dan mantan CEO pertukaran cryptocurrency FTX, Sam Bankman-Fried (SBF), atas dugaan penipuan. Langkah tersebut mengikuti inisiasi pada pertengahan November dari penyelidikan atas runtuhnya perusahaan, yang juga mengoperasikan platform di Turki.

Dilansir dari Bitcoin.com, Jumat (25/11/2022), kedua investigasi tersebut dipimpin oleh Badan Investigasi Kejahatan Keuangan (MASAK), sebuah departemen di bawah Kementerian Keuangan dan Keuangan. Sebagai bagian dari mereka, pihak berwenang telah menyita aset SBF dan afiliasi lainnya, lapor Anadolu Agency pada Rabu, 23 November 2022.

Mengomentari kasus tersebut, Menteri Keuangan Turki Nureddin Nebati menyoroti risiko yang dibawa oleh digitalisasi dengan peluang, memperingatkan pasar cryptocurrency harus didekati dengan "kehati-hatian maksimum”.

Di tengah meroketnya inflasi mata uang fiat nasional Turki lira, banyak orang Turki memasukkan uang ke dalam aset kripto dalam beberapa tahun terakhir untuk mempertahankan tabungan mereka. 

Namun, kegagalan platform dan penipuan perdagangan domestik, serta musim dingin kripto yang sedang berlangsung, telah merugikan investor Turki. 

FTX, yang merupakan salah satu bursa kripto top dunia, mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 di AS pada 11 November, setelah berjuang dengan masalah likuiditas, dan sekarang berada di bawah administrasi sukarela. Bankman-Fried mengundurkan diri dan manajemen baru grup memecat tiga eksekutif puncak lainnya.

Selain Turki, grup perusahaan FTX sekarang sedang diselidiki di sejumlah yurisdiksi lain, termasuk Amerika Serikat, Bahama, tempat kantor pusatnya, dan Jepang. 

Pertukaran dan anak perusahaannya juga melihat lisensi mereka ditangguhkan di berbagai pasar. Menurut laporan baru-baru ini, otoritas Bahama dapat mengekstradisi SBF ke AS untuk diinterogasi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.