Sukses

Harga Kripto Hari Ini 10 Agustus 2022: Bitcoin cs Kembali Melemah

Pada perdagangan Rabu (10/8/2022) deretan kripto teratas kompak menguat.

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Rabu, 10 Agustus 2022. Mayoritas kripto kembali melemah setelah alami reli singkat satu hari terakhir.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Rabu pagi (10/8/2022), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 2,74 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, harga bitcoin masih menguat 0,92 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 23.207 per koin atau setara Rp 344,8 juta (asumsi kurs Rp 14.860 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga kembali melemah pagi ini. Selama 24 jam terakhir, ETH turun 3,92 persen, tetapi masih menguat 4,09 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.706 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) turut melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB melemah tipis 0,19 persen, tetapi masih meroket 14,42 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 324,64 per koin. 

Kemudian Cardano mengikuti jejak kripto lainnya yang melemah. Dalam satu hari terakhir ADA turun 3,85 persen. Namun ADA masih menguat 3,35 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,5153 per koin.

Adapun Solana (SOL) juga ambles pagi ini. Sepanjang satu hari terakhir SOL merosot 4,46 persen dan 1,45 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 40,53 per koin.

XRP turut ambles pada perdagangan pagi ini. XRP anjlok 2,93 persen dalam 24 jam terakhir dan 1,09 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3692 per koin. 

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama melemah 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya kembali ke level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam sedikit turun dari level USD 1,1 triliun menjadi USD 1 triliun.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bitcoin Berhasil Tembus Rp 356,3 Juta, Investor Tunggu Inflasi AS

Sebelumnya pada Selasa, 9 Agustus 2022, Bitcoin berhasil menembus USD 24.000 atau sekitar Rp 356,3 pada satu titik sebelum kembali menetap tepat di bawah ambang batas ini karena investor mulai menunggu untuk angka inflasi AS terbaru.

Cryptocurrency terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar itu baru-baru ini diperdagangkan sekitar USD 23.800, naik lebih dari 2 persen selama 24 jam sebelumnya. Bitcoin telah reli selama empat hari terakhir di tengah tanda-tanda harapan inflasi akan segera terkendali tanpa memicu resesi yang curam.

Analis Pasar Senior Oanda Americas, Edward Moya mengatakan Bitcoin tetap mendekati level tertinggi baru-baru ini karena trader kripto masih mencari tahu apakah musim dingin kripto telah berakhir.

"Tekanan jual telah mereda secara signifikan dan pedagang momentum dapat menerkam menembus level USd 25.000," ujar Moya.

Ethereum mengikuti pola yang sama, mencapai tertinggi dua bulan di atas USD 1.800 pada hari sebelumnya sebelum mengambil pijakan sedikit di bawah level ini. 

Kepala investasi perusahaan jasa keuangan Arca, Jeff Dorman menyebut pekan ini adalah pekan inflasi karena pasar tertuju pada laporan CPI AS. 

"Pasar mencari inflasi utama yang diperkirakan melambat. Tanda-tanda inflasi puncak berlimpah, dengan harga komoditas turun drastis dari level tertingginya secara historis merupakan tanda kuat dari perlambatan inflasi yang akan datang," ujar Dorman.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Berita Industri Kripto

Kantor Pengawasan Aset Asing (OFAC), sebuah badan pengawas yang bertugas mencegah pelanggaran sanksi, pada Senin menambahkan Tornado Cash ke daftar hitam.

Tornado Cash telah menjadi alat utama untuk Lazarus Group, kelompok peretasan Korea Utara yang terkait dengan peretasan Jaringan Ronin Axie Infinity senilai USD 625 juta pada Maret, menurut Departemen Keuangan AS.

Di sisi lain, pendukung game Web3 berbasis Polygon, Dragoma tampaknya telah menjadi korban Rug Pull senilai USD 3,5 juta, menurut perusahaan analitik blockchain PeckShield. 

Dragoma, yang diluncurkan beberapa hari yang lalu, telah mengatakan mereka berencana untuk menjadi game petualangan Web3 yang menggabungkan token non-fungible (NFT) dan elemen media sosial di samping token aslinya, DMA.

4 dari 4 halaman

Mantan Pejabat AS: Kripto Lebih Mirip Saham Internet Ketimbang Mata Uang

Sebelumnya, mantan Pejabat Pengawas Mata Uang AS selama Pemerintahan Trump, Brian Brooks mengungkapkan pandangannya tentang cryptocurrency. Ia menilai, kripto harus dilihat lebih seperti saham internet daripada mata uang. 

Kesalahpahaman terbesar seputar cryptocurrency adalah jika mereka tidak melakukan pekerjaan yang baik untuk menggantikan dolar AS,kripto gagal dalam misinya,” kata Brooks, dikutip dari CNBC, Senin (8/8/2022). 

Sekarang Brooks adalah CEO penambangan bitcoin dan perusahaan teknologi kripto Bitfury Group. 

“Sebagian besar kripto adalah tentang mengganti sistem perbankan terpusat dengan jaringan yang memungkinkan kontrol pengguna versus kontrol bank. Namun, aset kripto yang memiliki harga lebih seperti saham internet,” ujar Brooks. 

Brooks memaparkan, investasi kripto lebih seperti bertaruh di saham Google. Eethereum atau Ripple atau apa pun yang mencoba menggantikan dolar AS, itu sama saja mencoba mengganti sistem transmisi nilai.

Seperti diketahui, seluruh pasar kripto telah merosot pada 2022, yang menyebabkan kekhawatiran akan “musim dingin kripto” lainnya. 

Beberapa perusahaan kripto dan teknologi dengan cepat membalikkan rencana perekrutan, sementara banyak, termasuk pertukaran terkemuka Coinbase, telah memberhentikan pekerja di tengah penurunan harga dan perdagangan kripto.

Hal Ini juga membuat banyak orang di industri memperkirakan akan ada ribuan token digital berpotensi runtuh, kekhawatiran yang hanya tumbuh setelah keruntuhan baru-baru ini dari apa yang disebut terra USD algoritmik stablecoin dan token digital Luna. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.