Sukses

Menyamar jadi Putrinya Sendiri, Tahanan Narkoba Mencoba Kabur dari Penjara

Seorang tahanan mencoba kabur dengan menyamar menjadi perempuan yang membesuknya.

Liputan6.com, Jakarta Penyelundup narkoba yang berbasis di Rio de Janerio, Clauvino da Silva, mencoba kabur dari penjara Gericino pada Sabtu (3/8/2019). Pria ini mencoba kabur dengan cara menyamar bak film Mission Impossible dengan menggunakan topeng lateks, rambut palsu, kacamata, dan baju merah muda.

Awalnya, Clauvino atau yang sering dijuluki sebagai “Shorty” atau “Si Pendek” berhasil melewati penjagaan pertama. Kemudian ia tertangkap oleh sipir penjara karena terlihat gugup. Silva berniat untuk meninggalkan putrinya di penjara.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Terungkap Karena Gugup

Sekretariat Penjara Rio de Janerio merilis foto dan video ketika Clauvino da Silva membuka penyamarannya setelah ditangkap. Si Pendek membuka satu persatu penyamarannya mulai dari kacamata, rambut palsu, pakaian, kemudian topengnya.

 

3 dari 4 halaman

Pernah Berhasil Kabur

Silva dipenjara setelah divonis hukuman selama 73 tahun karena terlibat sebagai ketua dalam kelompok penyelundup narkoba bernama Komando Merah. Kelompok ini merupakan salah satu kelompok yang paling berpengaruh di Brazil.

Ini bukanlah yang pertama kali Silva melarikan diri dari penjara. Pada tahun 2013, ia sempat berhasil keluar dari penjara yang sama setelah kabur melalui selokan.

Tetapi kebebasannya tidak bertahan lama. Bulan berikutnya ketua geng ini kembali ditangkap saat mencoba menguasai kota kumuh di distrik barat Rio dengan kelompok pria bersenjata berat.

4 dari 4 halaman

Penjagaan Semakin Ketat

Karena perbuatannya, kini Clauvino da Silva ditempatkan ke penjara dengan keamanan yang paling ketat. Tujuh pengunjung penjara dan anak perempuan Silva, Ana Gabriele Leandro da Silva, diinterogasi oleh pihak kepolisian untuk menyelidiki keterlibatan mereka dalam kasus ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.