Sukses

Mengenal Tanda Baca Al Quran, Penting sebagai Dasar Belajar Mengaji

Tanda Baca Al Quran sangat penting untuk bisa mengetahui isi kitab suci.

Liputan6.com, Jakarta Saat membaca Al quran, anda perlu memahami tanda baca Al quran. Tanda baca Al quran biasa juga disebut harakat. Yakni tanda baca yang digunakan untuk membunyikan huruf hijaiyah. 

Pada dasarnya abjad arab atau abjad hijaiyah adalah abjad murni, yaitu hanya terdiri dari konsonan.  Di Arab sendiri harakat tidak digunakan dalam penulisan sehari-hari. Hal ini karena pada umumnya penutur asli Arab sudah paham dan mengerti akan tulisan yang dibaca.

Namun kadang harakat juga digunakan sebagai penekanan dari suatu kata terutama pada kata-kata yang kurang umum digunakan agar menghindari kesalahaan pembacaan.

Harakat dipakai untuk mempermudah cara membaca huruf Arab bagi orang awam, pemula atau pelajar dan biasanya dituliskan pada buku-buku pendidikan, buku anak-anak, dan kitab suci al Quran.

Jika dalam bahasa Indonesia huruf hijaiyah diibaratkan huruf konsonan, makan tanda baca Al quran diibaratkan huruf vokal seperti a,i,u,e,o. Tanda baca Al quran ini berfungsi untuk menentukan bagaimana  pengucapan huruf  hijaiyah di dalam Alquran yang juga memberikan fonem a,i,u.

Ada beberapa macam jenis tanda baca Al quran. Masing-masih memiliki fungsi untuk pengucapannya. Berikut jenis tanda baca Al quran yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber Senin(11/3/2019) :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Fathah dan Kasrah

Fathah

Fathah merupakan tanda baca Al quran berbentuk garis horizontal yang berada di atas suatu huruf hijaiyah. Fathah secara harfiah berarti membuka. Fathah melambangkan fonem ‘a’. Ketika suatu huruf diberi harakat fathah, maka huruf tersebut akan berbunyi ‘a’.

Sebuah huruf berharakat fathah jika diikuti oleh Alif  juga melambangkan fonem ‘a’ yang dibaca panjang.

Kasrah

Kasrah merupakan tanda baca Al quran berbentuk garis horizontal yang berada di bawah suatu huruf hijaiyah. Kasrah melambangkan fonem ‘i’. Secara harfiah, kasrah berarti melanggar.

Ketika suatu huruf diberi harakat kasrah, maka huruf tersebut akan berbunyi ‘i’. misal ‘ba’ yang diberi kasrah makan akan dibaca bi.

Sebuah huruf yang berharakat kasrah jika bertemu dengan huruf ya (ي ) maka akan melambangkan fonem ‘I’ yang dibaca panjang.

3 dari 6 halaman

Dammah dan sukun

Dammah

Dammah adalah sebuah tanda baca Al quran yang berbentuk huruf waw (و) kecil yang diletakkan di atas suatu huruf hijaiyah. Dammah melambangkan fonem ‘u’. Artinya jika sebuah huruf hijaiyah diberi dammah makan cara membacanya dengan berbunyi ‘u’. Misal huruf ‘ba’ yang diberi dammah akan berbunyi ‘bu’.

Sebuah huruf yang berharakat dammah jika bertemu dengan huruf waw (و ) maka akan melambangkan fonem ‘u’ yang dibaca panjang.

Sukun

Sukun merupakan harakat berbentuk bulat yang ditulis di atas suatu huruf hijaiyah. Harakat sukun melambangkan mati dari suatu huruf.

Misalkan pada kata mad مـَدْ yang terdiri dari huruf mim yang berharakat fathah (مَ) sehingga menghasilkan bunyi ‘ma’, dan diikuti dengan huruf dal yang berharakat sukun دْ yang menghasilkan konsonan ‘d’ sehingga dibaca mad’.

4 dari 6 halaman

Tasydid

Tasydid adalah harakat yang berbentuk seperti kepala dari huruf sin (س) yang diletakkan di atas huruf hijaiyah. Harakat tasydid melambangkan penekanan pada suatu konsonan yang dituliskan dengan simbol konsonan ganda.

Sebagai contoh pada kata  شـَـدَّةٌ yang berbunyi ‘syaddah’ yang terdiri dari huruf syin yang berharakat fathah ش sehingga menghasilkan bunyi ‘sya’, diikuti dengan huruf dal yang berharakat tasydid fathah دَّ yang menghasilhan bunyi ‘dda’, diikuti pula dengan ta marbuta  ةٌ di akhir kata yang menghasilkan bunyi ‘h’, sehingga menjadi 'syaddah'.

 

5 dari 6 halaman

Tanwin

Tanwin adalah tanda baca untuk menyatakan bahwa huruf pada akhir kata tersebut diucapkan layaknya bertemu dengan huruf nun mati. Harakat tanwin ditulis bersama dengan harakat lain, seperti fathah dengan fathatan, kasrah dengan kasratan, dan dammah dengan dammatan.

Contohnya :

Jika huruf ‘ba’ berharakat fathatan maka akan berbunyi ‘ban’

Jika huruf ‘ba’ berharaka kasratan maka akan berbunyi ‘bin’

Jika huruf ‘ba’ berharakat dammatan maka akan berbunyi ‘bun’

6 dari 6 halaman

Harakat Panjang

Harakat panjang ini sering digunakan dalam bacaan mad atau bacaan yang dipanjangkan.

Harakat panjang dalam tanda baca Al quran ada dua jenis. Pertama adalah harakat panjang yang berhasal dari tanda baca hidup berbasi satu seperti fathah, kasrah, dan dammah.

Untuk harakat panjang fathah disimbolkan dengan garis tegak vertikal ( Ù° )yang diletakkan di atas huruf, kasrah disimbolkan garis tegak vertikal diletakkan di bawah huruf, sedangkan dammah disimbolkan dengan dammah terbalik di atas huruf.

Cara membaca harakat panjang ini dengan melafakannya panjang sebanyak satu alif atau dua ketukan.

Sementara jenis harakat panjang yang kedua adalah tanda baca yang disimbolkan  ~ . tanda baca ini dibaca dengan 5 hingga 6 ketukan atau 2 setengah hingga 3 alif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini