Sukses

Pabrik Ini Pakai 1 Miliar Kecoak untuk Musnahkan Limbah Makanan

Sebuah pabrik memanfaatkan satu miliar kecoak untuk membantu memproses berton-ton makanan setiap harinya.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah pabrik di Cina timur memanfaatkan satu miliar kecoak untuk membantu memproses berton-ton makanan setiap harinya. Pabrik yang berlokasi di Jinan, Provinsi Shandong itu menerima 55 ton limbah makanan dapur sehari. Ini hanyalah sebagian kecil dari 1,3 miliar ton makanan yang terbuang setiap tahunnya di dunia.

Limbah makanan tersebut biasanya tiba di pabrik yang dikelola Shandong Qiaobin Agricultural Technology Co saat fajar. Ini kemudian diproses sebagai campuran lembek sebelum dikirim ke kecoak lewat pipa.

Selain mengonsumsi limbah, kecoak yang digunakan di pabrik tersebut juga menghasilkan panas yang membantu menanam sayuran. Dan ketika mereka matik, tubuh kecoak itu akan digiling dan dipanggang untuk menjadi makanan ternak.

Pendiri Shandong Qiaobin, Li Yanriong, sebelumnya bekerja untuk sebuah perusahaan farmasi. Ia terinspirasi oleh film kartun yang ia tonton bersama putrinya yang menceritakan kecoak dapat bertahan selama 90 hari tanpa makanan dan 40 hari tanpa air.

"Sebagian besar sampah dapur di kota dikubur di tempat pembuangan sampah. Aku pikir, mungkin aku bisa memanfaatkan karakter kecoak yang rakus untuk membantu mengatasi limbah," ungkapnya kepada Xinhua.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Li mendirikan bisnisnya pada tahun 2011, telah mendapatkan 6 paten, dan mengajukan 36 aplikasi untuk membuka pertanian. Ia bahkan memanfaatkan kecoak Amerika, yang terbesar dari semua spesies kecoak dengan siklus hidup terpanjang.

Pengusaha itu mengakui beberapa orang takut kecoaknya kabur, tapi perusahaan itu telah membangun semua tindakan prefentif.

"Berbagai langkah telah kami lakukan. Ada tirai air di setiap pintu masuk. Bahkan terdapat kolam ikan di sekililingnya untuk memangsa kecoak yang kabur."

Menurut Reuters, perusahaan itu berencana membangun tiga pabrik kecoak lagi tahun ini. Jika semuanya berjalan dengan baik, mereka dapat memproses sepertiga dari total limbah makanan di Jinan.

Selain mengubah kecoak menjadi pakan ternak, perusahaan itu juga tengah mengeksplorasi kemungkinan menggunakannya untuk pil diet dan kosmetik berprotein tinggi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.