Sukses

Tak Banyak yang Tahu, Hobi Ngupil Ternyata Bisa Berbahaya

Sering ngumpil? Ini salah satu bahaya yang mengintai.

Liputan6.com, Jakarta - Mengupil mungkin menjadi hal yang biasa dilakukan oleh banyak orang. Meski tujuannya mampu membersihkan kotoran dan debu yang menempel di lubang hidung, namun kalau hal ini keseringan terjadi malah menyebabkan timbulnya penyakit yang berbahaya.

Bedasarkan sebuah penelitian yang dilakukan ilmuwan Inggris, ternyata mengupil dengan tangan kotor punya potensi untuk menyebabkan pneumonia.

Laporan yang dimuat oleh AFP menyebutkan, tangan kita yang kotor dapat berisiko memiliki bakteri pneumokokus, penyebab dari pneumonia. Jika diabaikan penyakit ini dapat menjadi serius dan mematikan, serta dapat tersebar melalui udara ketika batuk dan bersih.

"Studi ini telah menunjukkan bahwa tangan dapat menyebarkan bakteri melalui benda-benda seperti ponsel atau mainan anak-anak juga bisa meningkatkan penye aran bakteri ini," ujar Victoria Connor, peneliti klinis di Liverpool School of Tropical.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bisa dihindari jika menjaga kebersihan

Penelitian ini dibuktikan ketika para tim peneliti mengujinya pada relawan yang merupakan orang dewasa. Tim sengaja menaruh bakteri di tangan para relawan dan disuruh melakukan sejumlah tugas mulai mengendus sampai dengan mengupil.

Ternyata bakteri itu bisa masuk ke dalam tubuh dengan cara demikian. Memang terdengar aneh untuk membuat anak dan orang dewasa berhenti mengupil atau menggosok hidung mereka. Namun cara yang efektif untuk mengurangi penyebaran bakteri ini yakni dengan memastikan tangan kita tetap bersih.

"Memastikan kebersihan tangan dan membersihkan barang mungkin akan mengurangi transmisi dan mengurangi risiko terkena infeksi," tambah Victoria.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.