Sukses

Pesan Terselubung di Balik Aksi Pussy Riot Ganggu Final Piala Dunia 2018

Grup Pussy Riot sontak menjadi sorotan publik usai menerobos masuk ke lapangan saat pertandingan antara Prancis dengan Kroasia berlangsung.

Liputan6.com, Jakarta - Berlangsungnya pertandingan antara Prancis dengan Kroasia di final Piala Dunia 2018 kemarin sempat terganggu. Hal ini lantaran band punk Rusia Pussy Riot berlari masuk ke lapangan dengan menggunakan seragam kepolisian.

Grup Pussy Riot menerobos masuk ke lapangan dan menghampiri para pemain sebelum kemudian petugas di lapangan yang mengenakan rompi hijau mengejar dan menangkap mereka. Bukan cuma itu saja, Pussy Riot juga sempat mengeluarkan pernyataan di Twitter kalau hari Minggu kemarin jadi peringatan dari 11 tahun kematian Dmitri Prigov.

Dmitri Prigov sendiri adalah seorang penyair Rusia yang produktif dan menentang pihak berwenang di Uni Soviet. Salah satu karyanya yang paling terkenal berisi tentang seorang Polisi Soviet. Dalam video Piala Dunia 2018, menunjukkan 3 anggota Pussy Riot berlari ke arah pemain, di mana salah satunya sempat berlari dan memberi toss pada Kylian Mbappe (Prancis).

Aksi dari Pussy Riot kali ini sebenarnya bukan yang pertama kali terjadi. Sebelum Piala Dunia kemarin, Pussy Riot sempat menjadi headline berbagai media di seluruh dunia setelah aksi demonstrasinya di sebuah Gereja Kathedral yang mendorong tuduhan hooliganisme karena dimotivasi oleh kebencian agama.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Musik

Namun, aksi protes keras Pussy Riot tak hanya sampai di situ saja, karena sejatinya grup satu ini merupakan grup aktivis politik dari Rusia yang juga menyuarakan suara-suara protesnya melalui karya musik. Tahun lalu Pussy Riot sempat merilis music video Police State yang menyorot pengawasan negara dan tindakan brutal Kepolisian.

Pussy Riot tentu melakukan hal ini dengan membawa beberapa tuntutan yang mereka miliki. Tentunya tuntutan tersebut berisi tentang hal politik yang selama ini menjadi konsen mereka.

Reporter:

Natanael Sepaya

Sumber: Kapanlagi.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.