Sukses

Dodik P Wijaya: Kita Berdaulat Penuh Atas Masa Depan Sendiri

Satu-satunya cara untuk mengubah peradaban adalah pendidikan.

Liputan6.com, Jakarta Satu-satunya cara untuk mengubah peradaban adalah pendidikan. Namun di negeri kita Indonesia tercinta ini, tak semua orang dengan mudah bisa mengakses pendidikan karena biaya yang mahal.

Beberapa orang harus berjuang maksimal dengan keterbatasan yang ada. Salah satu sosok sukses yang mampu mengalahkan keadaan itu adalah Dodik Pranata Wijaya.

Saat ini ia sedang menempuh Master Hukum di Michigan State University melalui beasiswa LPDP jalur Afirmasi Bidik Misi Berprestasi. 

Anak pertama dari tiga bersaudara ini berasal dari keluarga yang sederhana. Ibunya berjualan nasi dan bapaknya supir truk yang tak lulus sekolah dasar. Namun mereka ingin nasib anaknya tak seperti yang dialaminya saat itu.

Foto: Dodik Pranata Wijaya

Orangtua Dodik bekerja keras demi anaknya bisa sekolah dan berprestasi. Melihat itu, Dodik kecil menganggap, pendidikan baginya bukan sekedar pemuas rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, namun juga cara terbaik untuk memberikan sebuah pernyataan secara tidak langung kepada orangtuanya, perjuangan mereka tidak sia-sia.

Hal ini ia buktikan, sejak SMP sampai sekarang ia selalu memperoleh beasiswa. 

Masa bocah Dodik yang hobi basket ini berpindah-pindah, mulai dari Situbondo, Bondowoso, Kalimantan hingga Sampang, Madura.

Dodik kecil bukanlah tipe anak pemalu. Untuk membantu menambah penghasilan orangtuanya, dia keliling komplek perumahan untuk berjualan bawang merah. Namun kegiatan itu tak  membuatnya abai pada pelajaran sekolah. Selama di Sekolah Dasar, ia nyaris selalu mendapat ranking satu.

Namun ia mengaku punya kebiasaan buruk. Saking senengnya mendapat rangking satu, ia selalu lupa membawa pulang sepedanya. Karena pulangnya lari ingin segera memberitahu kepada orangtuanya. Dan saat ia gagal mendapatkan ranking satu ia pulang sambil menangis, takut mengecewakan kedua orangtuanya yang telah berjuang keras membiayainya, katanya.

Saat ini selain kuliah, Dodik juga sebagai Lab Asistance di MSU College of Law. Ia juga aktif di organisasi kepemudaan seperti PERMIAS (Persatuan Mahasiswa Indonesia Amerika Serikat) dan Perkumpulan Islam Michigan. Di sini Dodik bisa bersilaturrahmi dan sharing ilmu tentang agama Islam dengan yang lainnya.

Di Indonesia ia juga masih sebagai salah satu Badan Pengawas Permadani  Diksi Nasional, sebuah organisasi kepemudaan yang ia bentuk bersama-sama teman lainnya di Indonesia, pada tahun 2014.

Para founder organisasi ini banyak juga yang melanjutkan study-nya di luar negeri, seperti di Jepang dan di Inggris. Organisasi ini adalah perkumpulan organisasi Mahasiswa BidikMisi seluruh Indonesia yang berkonsentrasi kepada pendidikan dan sosial.

Tinggal di Amerika mantan guru SD ini harus beradaptasi dengan lingkungan dan budaya yang berbeda dengan kampungnya di Madura. Namun ia mengaku bisa menyesuaikan diri dengan baik atas bantuan teman-temanya. 

Ia juga aktif di beberapa kegiatan dan sharing bersama teman maupun professor untuk bisa sukses di dalam maupun di luar perkuliahan.

Foto: Dodik Pranata Wijaya

Saat ini Dodik sedang mengikuti pemilihan Annual Leadership Award di kampus, sebuah acara tahunan untuk mencari leader. Yang lulus akan mendapatkan Leadership Certified Certificate yang terdiri dari beberapa level. Ia harus bersaing dengan mahasiswa lain dari berbagai negara.

Rencananya setelah lulus master, ia berencana melanjutkan study-nya jenjang doctoral program di Eropa. Setelah itu, ia akan pulang ke Indonesia, untuk menuntaskan janjinya kepada Indonesia untuk menjadi salah satu pemuda yang memberikan perubahan, dan  ingin memulai dari Madura melalui jalur pendidikan dan melalui jalur kepemudaan.

"Kita tidak bisa menentukan untuk lahir dari keluarga dan keadaan yang seperti apa, namun setidaknya kita berdaulat sepenuhnya atas masa depan yang pantas untuk diri kita. Jika kalian memiliki mimpi tanam itu dalam-dalam, jangan kau kubur dan kabur begitu saja atas dasar latar belakang.Tidak ada sebuah “hasil” di dunia ini, yang ada hanya sebuah “proses”. Maka investasikanlah dirimu untuk sebuah proses," katanya.

 Inspiratif kan?

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini