Sukses

Potret Guruku Musikal, Angkat Pesan Moral Lewat Teater

Drama musikal ini bukan hanya sekadar tontonan biasa namun berisi tentang petuah-petuah tuntunan dalam bingkai dunia pendidikan.

Liputan6.com, Jakarta Neo Komunitas Seni Pelajar Jakarta (NEO KSPJ) mempersembahkan pertunjukan 'Drama Musikal Potret Guruku' karya pada tanggal 17 hingga 19 Februari 2017 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Pertunjukan teater ini memberikan gambaran kepada khalayak luas tentang kehidupan guru-guru dalam kesehariannya. Pertunjukan ini dikemas dalam drama musikal yang dibalut dengan koreografi dan musikal atraktif serta pemain yang terdiri dari anak-anak sekolah dan juga para guru.

Drama musikal ini bukan hanya sekadar tontonan biasa namun berisi tentang petuah-petuah tuntunan dalam bingkai dunia pendidikan. Kehidupan seorang guru dengan berbagai persoalan yang dihadapi dan kerasnya menjaga dedikasi serta integritas profesi digambarkan jelas dalam teater berdurasi 150 menit ini.

Atien Kisam, sutradara pertunjukan ini  mengatakan proses penggarapan penampilan teater tidaklah mudah. Para pemain harus meluangkan waktu selama 7 bulan lamanya.

"Jumlah pemain yang terlibat lebih dari 150 orang dan personil lainnya,” tutur Atien Kisam. Menurutnya,  latar belakang pemain dalam pertunjukan Potret Guruku Musikal ini juga berbeda-beda. 

Potret Guruku Musikal, Angkat Pesan Moral Lewat Teater

“Ada aktor muda yang pada drama musikal ini memerankan tokoh ‘Ramon’ yang dulunya sebelum main teater adalah anak gadungan, suka mencuri, dan suka berantem. Tapi saya ajak ikut pementasan ini dan seiring berjalannya waktu ia bisa berubah menjadi anak yang baik,” jelasnya.

Di akhir pertunjukan teater, Atien Kisam juga memperkenalkan aktor muda lainnya bernama Muhammad Irfan Maulana yang merupakan anak yang berasal dari keluarga "sederhana". Atien mengapresiasi semangat Irfan yang terus mau berjuang untuk tampil walaupun memiliki golongan darah B resus negatif sehingga terus menerus membutuhkan transfusi darah.

Pertunjukan ini bercerita tentang kisah hidup seorang guru dalam potret dunia pendidikan di Indonesia. Lewat seorang guru, dibagi kisah pahit getirnya hidup menjadi seorang pendidik. Perbedaan pendapat antar guru, serta mempertahankan idealisme dalam membangun karakter pendidikan di sebuah sekolah. Naskah teater dibuat oleh seorang pendidik dan juga sastrawan M. Sinar Hadi.

Sosok M. Sinar Hadi sebagai Penuli Naskah

M. Sinar Hadi adalah seorang pendidik dan sastrawan. beliau mulai bekerja sebagai pendidik sejak tahun 1981. Sekolah yang pernah menjadi tempat ia mengajar antara lain SMAN 6 Jakarta, SMA 50, Sekolah Menengah Teater dan Film, dan SMA 22 (sekarang).

Beliau juga adalah seorang Dosen Kajian Puisi di beberapa universitas dan sekolah tinggi. Berawal dari keresahan yang telah beliau rasakan selama bekerja di dunia pendidikan itu, ada upaya yang ingin beliau tunjukkan kepada dunia tentang potret pendidikan bangsa Indonesia yang sebenarnya.

Potret Guruku Musikal, Angkat Pesan Moral Lewat Teater

"Dari pertunjukan drama musikal ini, kita harapkan ada satu solusi untuk pulihnya dunia pendidikan. Ada perubahan tugas dan tanggung jawab guru dalam mengajar di sekolah ke arah yang lebih baik," Beliau berharap Pada Drama kali ini dapat menjadi media pembelajaran tingkat SMA dan yang selevel, agar lebih dapat mengerti akan profesi guru yang sebenarnya.

Sosok Sutradara: Atien Kisam.

Bang Atien Kisam adalah seorang seniman dari tanah Betawi. Pada berbagai kesempatan, Atien dipilih menjadi sutradara serta koreografer dalam berbagai pementasan, antara lain acara 'Memori 40 Tahun Taman Ismail Marzuki' tahun 2000, sebagai sutradara di 'Gebyar Betawi Ngumpul' tahun 2004,

'Pendekar Kelana Merah Putih' tahun 2010, 'Nyai Dasimah' tahun 2012, 'Si Pitung' tahun 2014, 'Ahmad Djakerta' tahun 2014, 'Hang Tuah' tahun 2015. Selain itu, beliau juga aktif di Teater Abang None dengan pertunjukan 'Si Doel, Soekmadjaja, Sangkala dan Jawara'. Beliau juga adalah pendiri Budaya Indonesia Dance Company. Selain itu, Atien Kisam juga mengajar di beberapa sekolah, antara lain mengisi muatan lokal (mulok) di sejumlah SMP dan SMU.

Kegiatan baliau sekarang ini, selain menyutradarai 'Drama Musikal Potret Guruku', beliau juga menjabat sebagai Ketua Seksi Tari di Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) serta aktif mengajar tari di Lab. Tari Balai Rakyat Condet.

Penulis: M. F. Omar B.

Editor Penulisan : Vina Muliana

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini