Liputan6.com, Jakarta - Hoaks bisa mencatut nama negara mana saja tak terkecuali Australia. Hoaks ini muncul dalam beragam tema dan tersebar di media sosial maupun aplikasi percakapan.
Lalu apa saja hoaks seputar Australia? Berikut beberapa di antaranya:
Baca Juga
1. Cek Fakta: Hoaks Video Mobil Terbang karena Kehilangan Gravitasi
Sebuah video yang diklaim insiden mobil terbang karena kehilangan gravitasi beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada Jumat 8 September 2023.
Video berdurasi 10 detik itu memperlihatkan suasana sebuah jalanan yang sedang dilintasi mobil. Tiba-tibat dua mobil tampak terbang ketika melewati persimpangan jalan. Video itu kemudian diklaim sebagai insiden kehilangan gravitasi yang terjadi di Melbourne, Australia.
"HILANGNYA GRAVITASI
Di jalan raya Melbourne (Australia), insiden kehilangan gravitasi total sering terjadi.Hal tersebut disebabkan oleh eksperimen (pemerintah AS) yang mengatur parameter gravitasi pada objek tertentu yang lewat di belakang pagar Australia," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 135 kali ditonton dan mendapat beberapa respons dari warganet.
Benarkah dalam video itu mobil terbang karena kehilangan gravitasi? Simak dalam artikel berikut ini...
2. Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini Rusia Kerahkan 9000 Pasukan ke Perbatasan Indonesia-Australia
Sebuah video yang diklaim Rusia mengerahkan 9000 pasukan ke perbatasan Indonesia-Australia beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 2 November 2022.
Dalam video berdurasi 7 menit itu memperlihatkan pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Presiden Rusia, Vladmiri Putin. Keduanya terlihat duduk satu meja sambil membacakan pernyataan.
Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa Rusia telah mengerahkan 9000 pasukan ke perbatasan Indonesia-Australia.
"Kiamat bagi australia..!! rusia kerahkan 9.000 pasukan ke perbatasan indonesia-australia-pulau pasir," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 155 ribu kali ditonton dan mendapat 797 komentar dari warganet.
Benarkah video tersebut Rusia telah mengerahkan 9000 pasukan ke perbatasan Indonesia-Australia? Simak dalam artikel berikut ini...
3. Cek Fakta: Tidak Benar Anggota AL Australia Alami Efek Samping Berat usai Divaksin Covid-19
Beredar di media sosial postingan yang mengklaim 80 persen anggota Angkatan Laut (AL) Australia menerima efek samping parah usai divaksin covid-19. Postingan ini ramai dibagikan sejak pekan lalu.
Salah satu akun yang membagikannya adalah bernama Marty Huie. Dia mengunggahnya di Facebook pada 10 Maret 2021.
Dalam postingannya terdapat narasi:
“Just received this testimony from a wife of an Australian Navy member.
I have also verified myself that the gentlemen is fact a member of the Australian Navy, which most likely substantiates this statement. Now you decide…”
“80% of Australian navy members who took the vaccine recently have experienced severe side effects the other 20% are mild. They are down about 50% of their members from healthy men and women it’s a bit concerning…”
Atau dalam Bahasa Indonesia
"Baru saja menerima kesaksian ini dari istri seorang anggota Angkatan Laut Australia.
Saya juga telah memverifikasi diri saya sendiri bahwa pria itu benar adalah anggota Angkatan Laut Australia, yang kemungkinan besar mendukung pernyataan ini. Sekarang Anda memutuskan…"
"80% anggota angkatan laut Australia yang mengambil vaksin baru-baru ini mengalami efek samping yang parah, 20% lainnya ringan. Kekuatan mereka turun sekitar 50% dari anggotanya dari pria dan wanita sehat, itu sedikit mengkhawatirkan..."
Lalu benarkah postingan yang mengklaim anggota AL Australia mengalami efek samping parah setelah divaksin covid-19? Simak dalam artikel berikut ini...
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement