Liputan6.com, Jakarta- Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sedang ramai diperbincangkan, salah satu kecanggihan teknologi tersebut bisa menirukan manusia bahkan menjadi alat membuat hoaks.
Lalu bagaimana cara mengenali hoaks yang dibuat AI?
Baca Juga
Pengamat dan Praktisi Digital Ferry Sutanto mengatakan, langkah pertama yang dilakukan untuk mengenali hoaks yang dibuat dengan teknologi AI adalah dengan tidak langsung mempercayai informasi yang didapat.
"Saya mulai dengan dari masing-masing kita yang dapat berita jangan langsung percaya," kata Ferry dalam Virtual Class Cek Fakta Liputan6.com, Waspada Hoaks Gunakan AI Makin Sulit Dikenali, Rabu (31/5/2023).
Ferry melanjutkan, langkah selanjutnya adalah dengan mencari sumber informasi yang didapat tersebut, hal ini untuk memastikan informasi berasal dari sumber yang kredibel atau tidak.
Setelah memastikan sumbernya, kita juga perlu melakukan verifikasi informasi yang didapat, dengan mencari artikel yang dimuat informasi dari media massa yang kredibel.
"Kita juga harus memverifikasi melihat sumber berita yang lain, seperti Liputan6.com," tuturnya.
Menurut Ferry saat ini sebenarnya sudah ada teknologi untuk membuktikan hoaks yang dibuat teknologi AI. Namun perlu dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.
"Seperti di AS ada hoaks detektor, untuk masyarakat mesti lihat sumbernya dari mana sebelum dipercaya," ucapnya.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini
Harus Digunakan Dengan Bijak
Ferry mengungkapkan, teknologi AI bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia dan juga bisa mencelakakan. Sebab itu kita harus mengunakannya dengan bijak.
"Teknologi itu bisa dipake ada yang membantu ada yang tidak membantu contoh nuklir, AI ada namanya Deep Faek memanipulasi media sehingga menirukan orang lain," ungkapnya.
Dia menyebutkan salah satu dampak negatif teknologi AI yang sudah terjadi adalah foto ledakan besar di dekat Pentagon Amerika Serikat, foto palsu hasil penggunaan teknologi AI tersebut pun membuat pasa saham Amerika Serikat menurun.
"Di amerika pun banyak yang belum paham banyak yang percaya dengan AI, sehingga pasar sahamnya sampai jatuh," imbuhnya.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.