Sukses

Penipuan Berkedok Investasi Masih Mengincar Korbannya, OJK Turun Tangan

Banyak modus penawaran penipuan, mulai dari penawaran investasi dengan imbal hasil yang tinggi, hingga penawaran bisnis dengan skema deposit dana maupun member get member.

Liputan6.com, Jakarta- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap investasi, agar terhindar dari penipuan berkedok investasi yang dapat merugikan.

"Kami terus memperluas sasaran kegiatan edukasi ini, termasuk di antaranya kepada para tenaga kesehatan di Kalimantan Tengah yang juga berpeluang menjadi sasaran oknum pelaku penipuan yang berkedok investasi," kata Kepala OJK Kalteng Otto Fitriandy, dikutip dari Antara, Kamis (2/2/2023).

Untuk itu dalam kegiatan edukasi yang OJK laksanakan, pihaknya berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan, termasuk mewaspadai ancaman penipuan berkedok investasi yang ditawarkan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

Dia menjabarkan banyak modus penawaran penipuan, mulai dari penawaran investasi dengan imbal hasil yang tinggi, hingga penawaran bisnis dengan skema deposit dana maupun member get member.

Oleh karenanya sebagai upaya menanggulangi maraknya penipuan berkedok investasi tersebut, OJK bersama lembaga negara lainnya membentuk Satuan Tugas Waspada Investasi (SWI).

"Masyarakat dapat melaporkan permasalahan terkait dengan penawaran penipuan berkedok investasi melalui kanal SWI di https://www.ojk.go.id/waspada-investasi/id/default.aspx," ujar Otto.

Adapun yang baru saja pihaknya edukasi terkait hal ini adalah mereka yang merupakan para calon perawat dan bidan di Kota Palangka Raya. Otto menjabarkan, para tenaga kesehatan menjadi salah satu pihak yang rawan menjadi sasaran kegiatan ilegal tersebut.

"Apalagi nakes seperti halnya perawat maupun bidan yang bertugas di desa. Mereka juga sering dianggap masyarakat sebagai salah seorang yang berpengaruh dan dipercaya. Jika ada perawat atau bidan terjebak dalam penipuan berkedok investasi, tentu kondisi ini akan sangat merugikan," ucapnya.

Untuk itu OJK berharap dengan adanya sosialisasi dan edukasi yang telah terlaksana, khususnya calon perawat dan bidan nantinya saat sudah berpenghasilan dapat dengan bijak mengelola keuangan dengan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan, guna mencapai tujuan finansial masing-masing.

"Kami juga berharap pengetahuan dan keterampilan yang didapat dapat diteruskan dan disebarluaskan kepada rekan-rekan terdekat, sehingga teman-teman dapat membawa manfaat baik bagi lingkungan sekitar dengan menjadi agen literasi keuangan, paling tidak pada lingkup profesi," ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.