Sukses

Kumpulan Hoaks Terkini Jadi Modus Penipuan, Simak Daftarnya

Berikut daftar hoaks yang menjadi modus penipuan

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks kerap dimanfaatkan untuk mendukung aksi penipuan, kondisi menuntuk kita lebih jeli memilih informasi yang benar agar tidak menjadi korbannya.

Dari hasil penelusuran, Cek Fakta Liputan6.com pun telah membuktikan sejumlah hoaks yang menjadi modus penipuan.

Berikut daftar hoaks yang menjadi modus penipuan.

Telegram Bagikan Hadiah Senilai Rp 500 Ribu

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi Telegram bagikan hadiah senilai Rp 500 ribu. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Informasi Telegram bagikan hadiah senilai Rp 500 ribu disebar lewat akun WhatsApp yang mengklaim dari pihak Telegram dengan menyebar informasi seperti berikut.

"𝗔𝘀𝘀𝗮𝗹𝗮𝗺𝘂𝗮𝗹𝗮𝗶𝗸𝘂𝗺 𝗪𝗿. 𝗪𝗯.𝗛𝗮𝗹𝗹𝗼 𝗞𝗮𝗸𝗮.!!

𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘀𝗮𝘆𝗮 @𝗥𝗶𝘇𝗸𝘆𝗮𝗻𝗱𝗿𝗶𝗮𝗻 𝗹𝗮𝗻𝗴𝘀𝘂𝗻𝗴 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗸𝗮𝗻𝘁𝗼𝗿 𝗧𝗘𝗟𝗘𝗚𝗥𝗔𝗠 𝗱𝗶 𝗝𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮,,

🤝𝗦𝗘𝗟𝗔𝗠𝗔𝗧🤝𝗡𝗼𝗺𝗼𝗿 𝗽𝗼𝗻𝘀𝗲𝗹 𝗸𝗮𝗸𝗮𝗸 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘁𝗲𝗿𝗱𝗮𝗳𝘁𝗮𝗿 𝗱𝗶 𝗧𝗘𝗟𝗘𝗚𝗥𝗔𝗠 𝗻𝘆𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗱𝗮𝗽𝗮𝘁𝗸𝗮𝗻 𝗮𝗽𝗿𝗲𝘀𝗶𝗮𝘀𝗶 𝗹𝗮𝗻𝗴𝘀𝘂𝗻𝗴 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗸𝗮𝗻𝘁𝗼𝗿 𝗧𝗘𝗟𝗘𝗚𝗥𝗔𝗠.

𝗕𝗲𝗿𝗵𝗮𝗸 𝘁𝗲𝗿𝗶𝗺𝗮 𝗵𝗮𝗱𝗶𝗮𝗵 𝗚𝗿𝗮𝘁𝗶𝘀 𝗱𝗮𝗿𝗶𝗧𝗘𝗟𝗘𝗚𝗥𝗔𝗠 𝘀𝗲𝗻𝗶𝗹𝗮𝗶 𝗥𝗽500.000

𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗿𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗶𝗻𝗴𝗸𝗮𝘁𝗸𝗮𝗻 𝗹𝗮𝗴𝗶 𝗽𝗲𝗻𝗴𝗴𝘂𝗻𝗮 𝗮𝗽𝗹𝗶𝗸𝗮𝘀𝗶 𝘁𝗲𝗹𝗲𝗴𝗿𝗮𝗺 𝗸𝗶𝘁𝗮𝗬𝗮𝗻𝗴 𝘀𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗺𝗲𝗻𝗰𝗮𝗽𝗮𝗶 (1𝗠) 𝗽𝗲𝗻𝗴𝗴𝘂𝗻𝗮.!

𝗞𝗶𝘁𝗮 𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗱𝘂𝗹𝘂 𝘀𝗮𝗺𝗮 𝗸𝗮𝗸𝗮𝗸 𝗶𝗻𝗶, 𝗺𝗮𝘂 𝗺𝗶𝗻𝘁𝗮 𝗱𝗶𝗸𝗶𝗿𝗶𝗺𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗶 𝗻𝗼𝗺𝗼𝗿 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘁𝗲𝗿𝗱𝗮𝗳𝘁𝗮𝗿 𝗱𝗶 𝘁𝗲𝗹𝗲𝗴𝗿𝗮𝗺 𝗮𝘁𝗮𝘂 𝗱𝗶 𝗻𝗼𝗺𝗼𝗿 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗯𝗲𝗿𝗯𝗲𝗱𝗮.??🙏🏼🙏🏼

-----------------------------------------------

║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║"

Benarkah informasi Telegram bagikan hadiah senilai Rp 500 ribu? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pos Indonesia Bagikan Subsidi Rp 4 Juta

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Pos Indonesia salurkan subsidi Rp 4 juta dari pemerintah dengan mengisi kuesioner, informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Klaim Pos Indonesia salurkan subsidi Rp 4 juta dari pemerintah dengan mengisi kuesioner berupa tautan sebagai berikut.

"http://b8y10r.cn/posindonesiax/tb.php?aufdyksz1662702360381"

Kemudian mengarah pada halaman situs yang berisi informasi sebagai berikut.

"🎉Pos Indonesia National government subsidies!🎊

11 September, 2022

Congratulations!

Pos Indonesia National government subsidies!

Through the questionnaire, you will have a chance to get 4000000 Rupiah."

Setelah ditelusuri, informasi Pos Indonesia salurkan subsidi Rp 4 juta dari pemerintah dengan mengisi kuesioner ternyata tidak benar.

Seluruh program hadiah atau campaign yang diselenggarakan secara resmi oleh Pos Indonesia selalu disampaikan melalui website resmi dan akun media sosial official Pos Indonesia.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

3 dari 4 halaman

Hoaks Berikutnya

Pengumuman Kenaikan Biaya Transaksi Gunakan BCA Mobile Jadi Rp 150 ribu

Cek Fakta Liputan6.com mendapati pengumuman kenaikan biaya transaksi menggunakan BCA Mobile jadi Rp 150 ribu, informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Pengumuman kenaikan biaya transaksi menggunakan BCA Mobile jadi Rp 150 ribu berupa tangkapan layar disertai dengan logo PT Bank Central Asia TBK (BCA) dan tulisan sebagai berikut.

"PENGUMUMAN

Bapak/Tbu Nasabah yang terhormat

Sehubungan adanya pembaruan biaya transaksi dari BCA mobile untuk nasabah bertransaksi dari BCA mobile/internet banking

Mulai nanti malam ketika pergantian tgl, Seluruh biaya transaksi di ubah menjadi biaya bulanan. Untuk biaya transaksi lama Rp 6500/pertransaksi di ganti dengan biaya bulanan Rp 150,000/perbulan (Autodebdit dari rekening tabungan) Unlimited

Untuk pembaruan tarif ini dalam percobaan selama 6 bulan kedepan, Bpk/ibu Nasaba bank BCA setuju dengan tarif yang baru Rp 150,000/perbulan

Atau mau tetap ke tarif yang lama Rp 6.500/pertransaksi

1. Setuju dengan tarif yang baru Rp 150,000/perbulan

2. Tarif lama Rp 6.500/pertransaksi

Bapak/Ibu kalau tidak kon firmasi di anggap setuju dengan tarif baru nya"

Benarkah pengumuman kenaikan biaya transaksi menggunakan BCA Mobile jadi Rp 150 ribu? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

Informasi Pendaftaran Pembaruan Rekening Bank Penerima BSU

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi pendaftaran pembaruan rekening bank penerima BSU. kabar tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Informasi pendaftaran pembaruan rekening bank penerima BSU atau BLT subsidi gaji mengarahkan pihak yang mendapat informasi tersebut mengisi formulir pembaruan rekening dengan mengklik tautan yang telah disediakan berama informasi tersebut. Ketentuan ini juga berlaku untuk pihak yang telah menerima BSU.

Berikut informasi tersebut.

"https://forms.gle/RPptLYBgE6cDmUWU6

Silahkan untuk karyawan mengisi link formulir UPDATE NOMOR REKENING BANK HIMBARA (BNI, BRI, Mandiri, BTN) untuk kami update di Sistem BPJS Ketenagakerjaan untuk proses penyaluran BSU (Bantuan Subsidi Upah). Pengisian link update nomor rekening paling lambat kami terima tanggal 18 September 2022.Untuk Karyawan yang sudah mempunyai nomor Rekening Bank HIMBARA dan sudah menerima BSU mohon tetap mengisi untuk kami update.

Untuk penetapan penerima BSU yang menetapkan dari pihak KEMNAKER RI.

Terimakasih"

Benarkah informasi pendaftaran pembaruan rekening bank penerima BSU? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.