Sukses

6 Hoaks Sepekan, dari Minyak Goreng sampai Vaksin Covid-19

Berikut kumpulan hoaks yang beredar dalam sepekan.

Liputan6.com, Jakarta- Media sosial menjadi tempat bebagi informasi, namun sebaiknya kita tidak langsung mempercayainya sebab tidak semua kabar yang didapat tersebut benar.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi yang beredar di media sosial dan aplikasi percakapan, hasilnya sebagian terbukti hoaks.

Berikut kumpulan hoaks yang beredar dalam sepekan.

1. Video Evakuasi Minyak Goreng Kemasan di Laut Jawa

Sebuah video yang diklaim evakuasi minyak goreng kemasan di Laut Jawa beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 2 Agustus 2022.

Video berdurasi 16 detik itu memperlihatkan ratusan minyak goreng kemasan mengambang di laut. Seorang pria terlihat berenang sambil mengambil minyak goreng kemasan tersebut dari laut.

Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar evakuasi minyak goreng kemasan di sekitar Laut Jawa.

"Evakuasi minyak goreng ditengah laut milik siapa ini Menurut info kejadian ini di sekitar laut jawa," tulis salah satu akun Faceboook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 17 ribu kali ditonton dan mendapat 10 respons dari warganet.

Benarkah video tersebut merupakan evakuasi minyak goreng kemasan di Laut Jawa? Simak dalam artikel berikut ini...

 

2. Mengonsumsi Air Rebusan Genjer Bisa Obati Diabetes

Klaim mengonsumsi air rebusan genjer dapat menyembuhkan diabetes beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 23 Juni 2019.

Akun Facebook tersebut mengunggah narasi berisi tata cara membuat ramuan penyembuh diabetes dengan genjer.

"Buat sahabat FB,Bagi yang terkena sakit Diabetes (Gula) maupun keluarganya:

ini ada ramuan untuk menurunkan gula secara drastis, gula kering maupun basah.

Ambil 1 batang genjer sawah, cari yg besar dan gemuk, klu ada bunganya lebih bagus, cabut sampai akarnya, lalu dibersihkan.

Kemudian direbus dgn air 1 liter, sampai airnya tinggal 1 gelas, kamudian diminum setiap pagi dan menjelang tidur,Lakukan sampai 3 hari, klu gulanya sudah turun, agar diberhentikan.

Ramuan ini saya dapat dari paman saya yg terkrna diabetes..

Semoga bermanfaat ya guys..," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 72 ribu kali dibagikan dan mendapat 13 komentar dari warganet.

Benarkah mengonsumsi air rebusan genjer dapat menyembuhkan diabetes? Simak hasil penelusurannya di sini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hoaks Berikutnya

3. Judul Artikel Cacar Monyet Menular dari Jarak 8 Km

Beredar di media sosial postingan judul berita yang mengklaim cacar monyet bisa hidup selama 120 tahun dan bisa menular pada seseorang dalam jarak 8 Km. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 30 Juli 2022.

Dalam postingannya terdapat potongan artikel berjudul "Monkeypox can live on door handles and toilet seats for 120 years and can infect anyone from 5 miles away" atau dalam Bahasa Indonesia "Cacar Monyet bisa hidup selama 120 tahun dan bisa menular pada seseorang dalam jarak 5 mil (8 Km)".

Postingan itu diklaim dari website bernama thejournal.ie.

Lalu benarkah postingan yang mengklaim cacar monyet bisa hidup selama 120 tahun dan bisa menular pada seseorang dalam jarak 8 Km? Simak dalam artikel berikut ini...

 

4. Surat Pemanggilan Seleksi Pegawai BNI Minta Biaya Akomodasi

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi surat pemanggilan seleksi pegawai PT Bank Negara Indonesia atau BNI, surat tersebut beredar di tengah masyarakat.

Informasi surat panggilan seleksi pegawai BNI memuat sejumlah keterangan, seperti pernyataan kelulusan untuk mengikti seleksi tahap berikutnya, imbauan kelengkapan yang dibawa saat proses seleksi dan permintaan biaya akomodasi selama mengikuti seleksi dan akan dikembalikan pihak BNI setelah tahapan tersebut dilakukan.

Dalam surat tersebut peserta yang dinyatakan lulus mengikuti seleksi tahap berikutnya diarahkan untuk menlakukan reservasi tiket transprotasi dan registrasi pesrta tes interview, dengan mengisi data probadi dan mengirimnya ke nomor yang sudah dicantumkan lewat WhatsApp.

Benarkah informasi surat panggilan seleksi pegawai BNI? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

3 dari 4 halaman

Hoaks Selanjutnya

5. Vaksin Membuat Mandul untuk Kurangi Penduduk Bumi

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim vaksin membuat mandul untuk mengurangi penduduk bumi. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 1 Agustus 2022.

Unggahan klaim vaksin membuat mandul untuk mengurangi penduduk bumi sebagai berikut.

"DENGAN F@cKSaIN KITA BS MENGURANGI PENDUDUK BUMI.

Inilah maksud si B1l🦎g4t3s, kemungkinan ada 2 cara mengurangi penduduk bumi memberikan pesan tertentu pada isi F@cksain,

1. Membuat anda akan mandul

2. Membuat anda akan mati dalam jangka waktu tertentu, cepat maupun lambat maupun dengan menekan tombol."

Benarkah klaim vaksin membuat mandul untuk mengurangi penduduk bumi? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.

 

6. Vaksin Covid-19 Sebabkan Sindrom Kematian Mendadak Bagi Atlet

Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan postingan video yang menyebut sejumlah atlet meninggal dunia karena terkena Sudden Arrythmic Death Syndrome (SADS) atau kematian yang terjadi secara tiba-tiba akibat serangan jantung setelah divaksin covid-19. Postingan ini beredar sejak beberapa waktu lalu.

Dalam postingan video berdurasi 58 detik itu terdapat potongan-potongan video atlet yang tiba-tiba pingsan atau terjatuh di lapangan.

Selain itu terdapat potongan artikel mengenai meninggalnya atlet di seluruh dunia karena serangan jantung. Postingan ini disertai narasi:

"Mysterious deaths of athletes around the world following the rollout of experimental mRNA vaccines is being written off in the media as "sudden adult death syndrome (SADS)."

This is the price of people allowing themselves to be ruled by Satanic leaders, Zionists, and international finance capital"

 atau dalam Bahasa Indonesia

"Kematian misterius atlet di seluruh dunia setelah peluncuran vaksin mRNA eksperimental sedang ditulis di media sebagai" sindrom kematian orang dewasa mendadak (SADS)."

Ini adalah harga dari orang-orang yang membiarkan diri mereka diperintah oleh para pemimpin setan, Zionis, dan modal keuangan internasional"

Lalu benarkah postingan video yang menyebut vaksin covid-19 menyebabkan SADS dan membuat atlet meninggal dunia secara mendadak? Simak hasil penelusurannya di sini.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.