Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar vaksin Covid-19 masih tersebar di tengah masyarakat, kondisi ini tentu dapat menciptakan keresahan dan mengurangi minat untuk mengikuti program tersebut.
Untuk memudahkan masyarakat membedakan informasi benar dan hoaks, Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar vaksin Covid-19, hasilnya sebagian terbukti hoaks.
Baca Juga
Berikut kumpulan hoaks seputar Vaksin Covid-19.
Advertisement
Pilot Citilink Meninggal Dunia Akibat Vaksin Covid-19
Beredar di media sosial postingan yang menyebut pilot Citilink meninggal dunia karena vaksin covid-19. Postingan ini beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 22 Juli 2022.
Dalam postingannya terdapat dua judul artikel berita yakni:
"Garuda Indonesia dan Citilink Pastikan Pilot dan Awak Kabin Sudah Vaksin Covid-19" dan "Pilot Citilink Meninggal Dunia Usai Terbang Selama 15 Menit, Pesawat Mendarat Darurat".
Dalam dua judul artikel tersebut disertai tulisan "Before" pada judul artikel pertama dan "After" pada judul artikel kedua.
Akun tersebut menambahkan narasi: "Resiko Penerbangan Pasca Vaksinasi"
Lalu benarkah postingan yang menyebut pilot Citilink meninggal dunia karena vaksin covid-19? Simak dalam artikel berikut ini...
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Organisasi Dokter yang Menentang Vaksin dalam Video Ini Terbesar di AS
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video organisasi dokter terbesar di Amerika Serikat (AS) menentang vaksin, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 24 Juni 2022.
Unggahan klaim video organisasi dokter terbesar di AS menentang vaksin, tersebut berupa video yang menampilkan sejumlah orang mengenakan jas putih, satu orang dalam video tersebut atas nama RICHARD URSO, MD AMERICA'S FRONLINE DOCTORS (AFLD) terlihat sedang menyampaikan orasi yang dilengkapi dengan tulisan sebagai berikut.
"KAMI BUKAN 1 DOKTER KAMI ADALAH 17.000 DOKTER!!"
Advertisement
ITU LEBIH DARI NIH, CDC DAN LEBIH DARI FDA
SEMUANYA DITANDATANGANI DAN DIVERIFIKASI
ADA KEKUATAN YANG KUAT MELAWAN KITA.. SEPERTI YANG KAU TAHU
MEDIA APAKAH ADA YANG MEMPERCAYAI MEDIA (YANG TERPERCAYA)?
APAKAH ANDA MEMPERCAYAI CDC DAN FDA?
APAKAH ANDA PERCAYA FAUCI?SANTALAH BAGUS KAMI DIPECAR DISENSOR DIHAPUS DARI WIKIPEDIA
TAPI KAMI TETAP TEGUH
HARI INI, KAMI MEWAKILI 17.000 DOKTER, ILMUWAN, DAN KEMANUSIAAN
KAMI MEMILIKI TIGA REKOMENDASI TANG TAK TERBANTAHKAN UNTUK DATA BERKUALITAS TINGGI
DAN HARI INI AKU PUNYA PERMINTAAN UNTUKMU..
HARI INI KAMU AKAN MENDENGAR KEBENARAN
SAYA AKAN MEMINTA ANDA UNTUK MEMILIKI KEBRANIAN DAN BERGABUNG DENGAN KAMI
UNTUK MEMBANTU GENERASI MASA DEPAN KITA LAWAN TIRANI INI"
Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"#AYO_DUKUNG_MEREKAKita tidak sendiri, ada 17.000 Dokter yg Menentang Vaksin.#SalamPeoplePower"
Benarkah klaim video organisasi dokter terbesar di AS menentang vaksin? Simak dalam artikel berikut ini...
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.