Sukses

Marak Hoaks Lowongan Kerja, Simak 6 Tips Menghindarinya

Hoaks berkedok lowongan kerja telah menjadi salah satu tantangan pandemi covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks berkedok lowongan kerja telah menjadi salah satu tantangan pandemi covid-19. Penelitian Better Business Bureau (BBB), Kanada menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 27 persen peningkatan pengaduan penipuan lowongan pekerjaan.

Sama seperti di Kanada, penipuan lowongan pekerjaan juga marak beredar di Indonesia. Biasanya pelaku penipuan itu mencatut nama perusahaan besar seperti Pertamina, Astra, hingga lowongan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Modus penipuan lowongan pekerjaan juga beragam. Mulai dari meminta uang untuk biaya interview hingga penawaran gaji yang fantastis.

Lalu bagaimana cara untuk mengenali dan menghindari lowongan kerja hoaks? Berikut rangkumannya seperti dilansir dari WHNT.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tips Hindari Lowongan Kerja Palsu

1. Teliti tawaran pekerjaan

Hubungi atau kunjungi langsung situs web perusahaan yang sebenarnya untuk memverifikasi lowongan pekerjaan.

Kamu dapat melakukan pencarian di internet dengan nama pihak yang menawarkan pekerjaan tersebut dan tambahkan kata "scam" untuk melihat apakah ada laporan yang melibatkan penipuan pekerjaan.

2. Periksa alamat email mereka

Tetap waspadalah terhadap alamat email bisnis Gmail. Pertimbangkan untuk membuat alamat email terpisah saat memposting resume di papan pekerjaan atau melamar pekerjaan.

3.  Pertimbangkan untuk membuat dua rekening bank yang berbeda

Untuk memisahkan pembayaran bulanan dengan tabungan. Kedok penipuan biasanya diawali ketika kamu yang diminta untuk membayar sebagai janji pekerjaan di awal.

4.  Hati-hati terhadap pemalsuan cek

BBB tidak mengetahui adanya tawaran pekerjaan yang sah yang mengirimkan cek kepada pelamar dan meminta mereka untuk mengirim uang kepada pihak ketiga.

5.  Hati-hati terhadap deskripsi pekerjaan yang tidak jelas

Hindari jika ditawari posisi sebagai perantara dan pembeli barang yang tidak diketahui jenisnya atau ilegal dan pekerjaan yang melibatkan penerimaan dan penyaluran dana. Pekerjaan dari rumah yang melibatkan penerimaan dan pengiriman ulang paket kemungkinan besar adalah penipuan.

6.  Jangan sembarang memberikan informasi pribadi

Informasi pribadi tersebut seperti alamat lengkap, tanggal lahir dan informasi keuangan di resume Anda atau kepada perekrut dan aplikasi online yang belum terverifikasi.  Selain itu jangan menanggapi panggilan, pesan teks, atau email atau mengklik tautan dari nomor yang tidak dikenal atau link yang mencurigakan.

(MG/ Azarine Jovita Halim)

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.