Sukses

Antibodi dan Vaksin, Berapa Lama Bekerja Sama?

Vaksin diyakini sebagai salah satu cara untuk meminimalisir adanya penyebaran dan gejala covid-19 itu sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Vaksin covid-19 masih menjadi primadona di era pandemi ini. Vaksin diyakini sebagai salah satu cara untuk meminimalisir adanya penyebaran dan gejala covid-19 itu sendiri.

Namun, masih banyak pertanyaan mengenai berapa lama vaksin tersebut dapat bertahan di tubuh setelah penyuntikan. Apakah vaksin tersebut harus disuntikkan secara berkala seperti imunisasi atau lainnya.

Vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD menjelaskan bahwa vaksin dapat bertahan di tubuh manusia setelah penyuntikan selama satu hingga dua tahun, dan dapat berkemungkinan lebih lama. Selain itu, penggunaan booster seperti yang biasa dilakukan pada vaksin influenza atau vaksin lainnya kemungkinan tidak diperlukan jika pada tahap pertama penyuntikan vaksin dapat mengendalikan pandemi.

“Ini juga sesuatu yang terus diikuti karena ini vaksin baru dan diperkirakan akan bertahan setidaknya satu sampai dua tahun dan mungkin lebih lama. Apakah dengan adanya booster seperti vaksin influenza dapat memungkinkan jika dilihat antibodi menurun. Sebenarnya diharapkan setelah penyuntikan vaksin tahap pertama, pandemi dapat terkendali sehingga tidak dibutuhkan booster,” dr. Dirga menjelaskan melalui video khusus kepada Liputan6.com, Rabu (2/6).

dr. Dirga juga menjelaskan bagaimana vaksin yang harus disuntikkan tepat waktu. Karena seperti yang diketahui, vaksin covid-19 memiliki dua tahap penyuntikan. Dia menyarankan untuk selalu on time dalam penyuntikan vaksin tahap kedua. Jika pasien tertunda dalam menyuntik vaksin tahap kedua maka disarankan untuk tetap melakukan penyuntikan vaksin tahap kedua tanpa harus mengulang dari tahap pertama.

“Kita mengetahui bahwa vaksin covid diberikan sebanyak dua kali suntik. Oleh karena itu anda harus mengupayakan penyuntikan ini selalu tepat dengan jadwalnya. Selalu on time. Bila kemudian ada kendala atau tertunda beberapa hari tidak apa-apa. Disarankan segera disusul dan tidak perlu ulang dari awal,” ungkap dr. Dirga.

#IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Cek Fakta di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ganggu Pembentukan Antibodi

Namun, sebisa mungkin, kata dr. Dirga, penyuntikan vaksin tahap kedua harus dilakukan tepat waktu. Jika sengaja menunda penyuntikan vaksin tahap kedua maka bisa berisiko gangguan dalam pembentukan antibodi. Hal ini dikhawatirkan dapat membentuk antibodi yang tidak normal semestinya.

“Namun, semakin anda menunda maka kemungkinan akan ada gangguan dalam pembentukan antibodi. Sehingga pembentukannya tidak normal. Selalu upayakan agar vaksinasi ini on time,” kata dr. Dirga.

(MG/Jihan Fairuz)

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.