Sukses

Mitos Kesehatan Sepekan: PM Israel akan Bunuh Umat Muslim dengan Vaksin hingga Chip Microsoft di Vaksin Pfizer

Beberapa kabar hoaks dan mitos kesehatan masih bermunculan di media sosial. Berikut penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta - Informasi hoaks terus bermunculan di media sosial, tidak terkecuali hoaks dan mitos kesehatan yang dapat mempengaruhi masyarakat. Satu di antaranya klaim Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ingin membunuh umat Muslim dengan vaksin.

Klaim tersebut beredar lewat video di aplikasi percakapan dan Facebok sejak awal pekan ini. Salah satu akun yang mempostingnya adalah akun bernama Muhammad Rahmat. Ia mempostingnya pada 14 Mei 2021.

Dalam postingannya terdapat narasi: "PM Israel Netanyahu Berkata Di Depan Kamera: Pertama Kita Membunuh Muslim Dengan Peluru, Selepas Itu Dengan Rudal, Yang Terakhir dengan vaksin...ALLAHUAKBAR"

Sementara itu di aplikasi percakapan video yang beredar berdurasi 44 detik. Dilengkapi dengan narasi: "Netanyahu dalam vidio: muslimin pertama kita bunuh dg peluru kemudian dengan rudal kemudian dg vaksin"

Namun setelah ditelusuri, video yang diklaim sebagai pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu akan membunuh umat Muslim dengan vaksin adalah tidak benar.

Faktanya video tersebut Netanyahu memberitahu tentang jarum suntik yang digunakan Israel untuk memvaksin covid-19.

Selain klaim PM Isrel Benjamin Netanyahu ingin membunuh umat muslim dengan vaksin, terdapat mitos kesehatan lain yang telah ditelusuri. Berikut rangkumannya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Daftar Dokter Meninggal Dunia Walau Sudah Divaksin Covid-19

Beredar di aplikasi percakapan dan pesan berantai pesan berantai berisi daftar dokter yang meninggal dunia dalam waktu bersamaan meski sudah divaksin covid-19. Pesan berantai itu ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Salah satu yang mengunggahnya adalah akun bernama Duri Riau. Ia mempostingnya di Facebook pada 5 Mei 2021.

Berikut isi pesan berantainya:

"Breaking News

Indonesia berduka

Telah berpulang :

1. dr.Felicia Tanzil, SpKFR (Majalengka)

2.Dr.Ananto Prasetya Hadi(Ka Humas RSCM).

2. Dr. Fuad Mahfuzd, Sp. THT.

3. Kol Ckm Dr. Sjahruddin, Sp. THT-KL .

4. Dr.Oki Alfian bin H.Alamsyah.

5. Dr.Dharma Widya ( Direktur RSUD Aceh Timur )

6. Dr. Gatot Soeryo Koesumo, PFK, MM ( Direktur RS Aulia Jagakarsa) , Jakarta

7. dr. Wahyuning Saraswati ( Bogor)

8. dr Redy ( WaDir RSUD Banjar)

9. Prof.dr Dadang Hawari SpKJ( K)

10. Kol.CKM DR Is Priyadi (16.38) di RSPAD. Alumnus FK UNAIR 84.

Padahal mereka sdh melakukan Vaksin

Dalam waktu 24 jam, Indonesia kehilangan 10 Dokter karena COVID-19. Sungguh kehilangan besar bagi bangsa Indonesia."

Ia juga menambahkan narasi: "GARA2 WAJIB PROYEK VAKSIN COVID SIAPA YANG TANGGUNG JAWAB"

Setelah ditelusuri, pesan berantai yang berisi daftar dokter yang meninggal dunia dalam waktu bersamaan meski sudah divaksin adalah tidak benar.

Faktanya dokter yang meninggal dunia tidak dalam waktu bersamaan dan semuanya belum mendapat vaksin covid-19.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

3 dari 4 halaman

Vaksin Covid-19 Pfizer Bakal Ditambah Chip Microsoft

Beredar di media sosial postingan terkait vaksin covid-19 buatan Pfizer akan diupgrade dengan memasangkan chip dari Microsoft untuk mengurangi gejala. Postingan itu ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama Karon LeMay Holley. Dia mengunggahnya di Facebook pada 25 April 2021.

Dalam postingannya terdapat potongan judul artikel berita "Pfizer Announces COVID-19 Vaccine Upgrade, Now Includes Microsoft Chip For Reduced Symptoms".

Atau dalam Bahasa Indonesia "Pfizer Mengumumkan Peningkatan Vaksin COVID-19, Sekarang Termasuk Chip Microsoft Untuk Mengurangi Gejala"

Setelah ditelusuri, postingan yang menyebut vaksin covid-19 buatan Pfizer akan diupgrade dengan memasangkan chip dari Microsoft untuk mengurangi gejala adalah hoaks.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.