Sukses

Ternyata, Kadang Orang Tidak Sadar Menyebarkan Hoaks

Menyebarkan berita yang salah atau hoaks tidak sepenuhnya keinginan banyak orang.

Liputan6.com, Jakarta - Menyebarkan berita yang salah atau hoaks tidak sepenuhnya keinginan banyak orang. Ada beberapa faktor yang menyebabkan orang menyebarkan berita hoaks tanpa mencari tahu sumber kebenaran dari berita tersebut.

Dilansir dari Psychology Today, sebuah artikel di jurnal Nature menjelaskan mengapa banyak orang meneruskan atau menyebarkan kembali hoaks informasi yang salah. Dia tidak sadar bahwa berita tersebut tidak benar.

Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa banyak orang yang masih menghargai kebenaran dan akurasi, akan tetapi dengan momen di media sosial yang kadang kala ‘panas’, orang-orang mempertimbangkan faktor lain selain kebenaran. Orang-orang cenderung memikirkan popularitas dan jumlah likes.

Eksperimen dan study yang dilakukan Gordon Pennycook dan rekan-rekannya menemukan bahwa peserta yang diujinya cenderung dapat mengidentifikasi headline mana yang akurat dan tidak. Tapi, ada kalanya beberapa peserta membagikan artikel palsu alias hoaks.

Hal ini disebabkan oleh sesuatu yang mewakili sudut pandang politiknya. Sebanyak 20 persen orang yang menilai berita palsu ini karena cocok dengan pandangan politiknya, akan tetapi 40 persen lainnya juga mengatakan akan membagikan berita yang sama.

 

Saksikan Video Cek Fakta di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Apa yang dapat dilakukan?

Menurut Psychology Today, ada kesimpulan yang dapat diambil. Ada beberapa orang yang membagikan suatu informasi tanpa memercayainya. Mereka mungkin tidak akan menyebarkannya jika mereka meluangkan waktu untuk memikirkannya.

Kita sebagai penerima informasi harus menilai lebih jauh dan tidak ada salahnya dengan sopan menolak informasi tersebut. Selain itu jika ingin membagikan ulang suatu informasi, perhatikan setiap judul dari informasi tersebut.

Jika ragu dan tidak punya waktu untuk meninjau lebih jauh, maka lebih baik tidak perlu disebarkan.

 

(MG/Jihan Fairuz)

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.