Sukses

Kumpulan Informasi Salah Seputar Vaksin Covid-19

Berikut kumpulan informasi salah seputar vaksin Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Informasi seputar vaksin Covid-19  terus beredar di media sosial, kabar tersebut pun beragam dari efek samping hingga vaksinasi. Namun, tidak semua informasi tersebut benar.

Cek Fakta Liputan6.com melalui penelusurannya telah membuktikan informasi yang tidak benar tentang vaksin Covid-19 yang beredar di media sosial.

Berikut kumpulan informasi salah seputar vaksin Covid-19, hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com:

1. Guru di Garut Lumpuh usai Divaksin Covid-19

Beredar di media sosial postingan terkait guru di Garut yang menjadi lumpuh usai divaksin covid-19. Postingan tersebut ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Salah satu akun yang mempostingnya bernama Sri Hardiningsih. Dia mengunggahnya di Facebook pada 19 maret 2021.

Dalam unggahannya terdapat potongan bukti percakapan dengan narasi:

"Guru honorer di Leles Garut jadi lumpuh setelah vaksin ke dua...kpd pemerintah harus wajib bertanggung jawab atas sudah mulai berguguran korban vaksin c.19 rakyat jangan di paksa...sifatnya sekedar sukarelawan.."

Selain itu ia menambahkan narasi: "HALLOO. GUYS SETELAH DI VAKSIN SEORANG. GURU. HONORER DI. LELES. GARUT JADI. LUMPUH...‼"

Lalu benarkah ada seorang guru di Garut yang menjadi lumpuh usai divaksin covid-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, postingan yang menyebut ada guru di Garut menjadi lumpuh setelah divaksin Covid-19 adalah tidak benar.

 

2. Video yang Menyebut Muhammadiyah dan KTP Non Muslim Tidak Bisa Registrasi Vaksin

Cek Fakta Liputan6.com mendapati video yang menyebut Muhammadiyah dan KTP non muslim tidak bisa registrasi vaksin. Video berdurasi 32 detik tersebut beredar melalui aplikasi percakapan WhatsApp.

Video yang menyebut Muhammadiyah dan KTP non muslim tidak bisa registrasi vaksin yang dibagikan menampilkan sejumlah orang di bawah tenda, dalam video tersebut terdapat narasi suara sebagai berikut:

"Yang mendaftar melalui online atau loket.com yaDengan kategori, dengan catatan kategori pelayanan publik Muhammadiyah, kami sudah mendapatkan informasi dari PIC-nya yang dibelakang, bahwa untuk KTP dengan agama non Islam tidak bisa diregistrasi karena arahan dari PIC-nya ya terimakasih."

Benarkah video yang menyebut Muhammadiyah dan KTP non muslim tidak bisa registrasi vaksin? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com,  video yang menyebut Muhammadiyah dan KTP non muslim tidak bisa registrasi vaksin bukan dilakukan pihak Muhammadiyah.

Kegiatan vaksinasi tersebut sepenuhnya diselenggarakan oleh pihak Kementerian BUMN, sedangkan Muhammadiyah sebatas sebagai mitra layanan vaksinasi. Personil yang menjadi pemandu dalam kegiatan tersebut juga bukan dari Muhammadiyah.

 

3. AstraZeneca Punya Arti Senjata yang Membunuh

Beredar di media sosial terkait arti nama dari AstraZeneca perusahaan farmasi asal Inggris dan Swedia yang memproduksi vaksin covid-19. Postingan itu ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama Kezia Maria. Dia mengunggahnya di Facebook pada 25 Maret 2021.

Dalam postingannya terdapat narasi:

"Another meaning of AztraZeneca (Arti Lain dari AstraZeneca) Weapon - Senjata That - Yang Kills - MembunuhTulisan berwarna merah artinya : SADARLAH, KALIAN YANG ...... (Artikan sendiri)"

Selain itu juga terdapat gambar orang yang membawa dus lengkap dengan APD dan juga botol vaksin.

Lalu benarkah AstraZeneca punya arti "senjata yang membunuh"? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, postingan yang menyebut AstraZeneca punya arti "senjata yang membunuh" adalah tidak benar.

Simak Video Berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.