Sukses

Deretan Hoaks Seputar Masker: Bikin Kanker Hingga Sebabkan Kematian

Hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahaya masker bagi kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - Masker masih menjadi bahan hoaks yang terus beredar selama pandemi covid-19. Bahkan setelah setahun pandemi berjalan hoaks soal masker masih bermunculan.

Kebanyakan hoaks seputar masker terkait bahayanya saat dipakai dalam jangka waktu yang lama. Padahal hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahaya masker bagi kesehatan.

Berikut beberapa hoaks soal masker yang pernah ditulis Cek Fakta Liputan6.com:

1. Cek Fakta: Hoaks Memakai Masker Bisa Memicu Kanker

Beredar di media sosial klaim soal memakai masker bisa menyebabkan kanker. Klaim ini ramai dibagikan pekan lalu.

Salah satu akun yang mempostingnya adalah @narendramodi di Twitter. Berikut isi postingannya:

"MASKS CAUSE CANCER!! Masks reduce the level of Oxygen in the respiratory system and in the blood stream. This is one of the main triggers for cancer. Using mask even for 1 minute increases the CO2 to 4000 ppm, whereas the highest permit is 1200 ppm - Belgium Doctors Assn"

atau dalam Bahasa Indonesia:

"MASKER PENYEBAB KANKER !! Masker mengurangi tingkat Oksigen dalam sistem pernapasan dan aliran darah. Inilah salah satu pemicu utama terjadinya kanker. Penggunaan masker bahkan selama 1 menit meningkatkan CO2 menjadi 4000 ppm, sedangkan izin tertinggi 1200 ppm - Belgium Doctors Assn"

Lalu benarkah memakai masker bisa memicu terjadinya kanker? Simak dalam artikel berikut ini...

#IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan video pilihan berikut ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2. Cek Fakta: Tidak Benar Memakai Masker Dalam Waktu Lama Berakibat Hipoksia

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi yang mengklaim menggunakan masker dalam waktu lama akan berakibat hipoksia.

klaim menggunakan masker dalam waktu lama akan berakibat hipoksia diunggah akun Facebook Dwi Astina Nurmansyah, pada 23 September 2020.

Akun tersebut mengunggah sejumla foto terkait penggunaan masker, kemudian diberi keterangan sebagai berikut:

"It''s not about safety. It's about Control.

Hiposksia adalah kondisi tubuh yang kadar oksigen nya terlalu rendah, hingga beresiko kematian.

Alih-alih takut virus malah kena hipoksia akibat terlalu lama memakai masker yang mengakibatkan kurangnya asupan oksigen ke tubuh dan menghirup kembali Co2.

Mereka berhasil mengelabui banyak manusia bahwa imun manusia itu tak berguna, dan berhasil mempengaruhi banyak manusia bahwa yang menyelamatkan dari virus hanya masker. Padahal fakta dilapangan justru orang2 yang taat menggunakan masker banyak yang tumbang dan sakit bahkan meninggal. Karena alat tes yang tidak akurat akhirnya di klaim Covid. Justru ilmuan dan para dokter ahli paru membuktikan bahwa masker tidak berfungsi memfilter virus dan menghindari penyakit. Justru hasil riset membuktikan bahwa masker dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, salah satunya adalah Hipoksia.

Waspada boleh, paranoid jangan. Cerdas harus, dibodohi pilihan."

Benarkah klaim menggunakan masker dalam waktu lama akan berakibat hipoksia? Simak dalam artikel berikut ini...

3 dari 5 halaman

3. Cek Fakta: Tidak Benar Menggunakan Masker akan Berakibat Keracunan CO2

Cek Fakta Liputan6.com mendapati kalim menggunakan masker berakibat keracunan karbondioksida (CO2).

Klaim menggunakan masker berakibat keracunan CO2 diunggah akun Facebook Soelaiman Sr., pada 2 Oktober 2020.

Unggahan tersebut berupa keterangan sebagai berikut:

"OH.. TERNYATA AKTIVIS ANTI MASKER DIA INI. Hayoolah .. kita buat gerakan yang sama sebagai aktivis anti Masker, agar kita tidak ketergantungan dan menyelamatkan banyak nyawa Manusia dari dampak terlalu lama dan terlalu Sering menggunakan Masker, yang bisa mengakibatkan HYPOXIA dan MATI karna fungsi paru" tidak lagi Normal dan keracunan CO2 kita sendiri. buat gerakan anti Masker agar kita tidak mudah di kontrol dan di kendalikan seperti Robot.Orang Sehat .. Gunakan OTAK."

Benarkah menggunakan masker berakibat keracunan CO2? Simak dalam artikel berikut ini...

4 dari 5 halaman

4. Cek Fakta: Tidak Benar Memakai Masker Bisa Menimbulkan Kematian

Beredar kembali di media sosial dan aplikasi percakapan informasi terkait penggunaan masker yang berbahaya dan bisa menimbulkan kematian. Informasi ini marak lagi diedarkan sejak awal bulan kemarin.

Salah satu yang mengunggahnya adalah akun bernama Joe Joe Rusmanto. Dia mengunggahnya di Facebook pada 6 Maret 2021.

Berikut isi postingannya:

"MEGA PROJECK DUNIA Yang Di Rancang Oleh Yahudi,Amerika dan China**UNTUK MEMBENAMKAN : KEBANGKITAN ISLAM YANG MENDUNIA* *CORONA_YG_MENIPU*(Copas + Edit)*Bismillah...**PROGRAM BUNUH DIRI MASAL, AGAR MASYARAKAT DUNIA* *MENGHIRUP CO2**Karna Dengan Berlebihan Menghirup CO2, Manusia Tidak akan Hidup lama alias Bunuh Diri Massal*😞 🙃🙃*Yang Dibutuhkan Oleh Tubuh Kita Seharusnya Menghirup O2 ( Oksigen )**tetapi karena CO2 (Karbon Dioksida) nya tertahan di masker, maka mau tidak mau harus kita hirup lagi)....... Inilah Program Pertama Mereka ( Yahudi Cs )**MAKA TERJAWABLAH SUDAH SIAPA SEBENARNYA CORONA....... YANG MEREKA CIPTAKAN."

Lalu benarkah pemakaian masker bisa berbahaya mengakibatkan kematian? Simak dalam artikel berikut ini....

5 dari 5 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.