Sukses

Studi Sebut Facebook Belum Maksimal Atasi Konten Hoaks Berbahasa Spanyol

Kebijakan Facebook untuk meredam hoaks ternyata masih belum cukup efektif untuk konten hoaks berbahasa Spanyol.

Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan Facebook untuk meredam hoaks ternyata masih belum cukup efektif untuk konten hoaks berbahasa Spanyol. Hal itu ditunjukkan oleh studi dari organisasi nirlaba Hak Asasi Manusia, Avaaz.

Dalam studinya, ada 70 persen hoaks atau misinformasi dalam bahasa Inggris yang diberikan label peringatan oleh Facebook. Namun hanya ada 30 persen konten hoaks berbahasa Spanyol yang diberikan peringatan oleh platform media sosial asal Amerika Serikat tersebut.

Akibatnya tak main-main, pasalnya hoaks dalam berbahasa Spanyol lebih lama bertahan di Facebook sehingga lebih banyak disebarkan. Termasuk hoaks terkait vaksin covid-19 sehingga membuat warga latin di AS engga divaksin karena terpapar hoaks tersebut.

Dalam survei terbaru yang dirilis Kaiser Family Foundation hanya 26 persen warga keturunan latin di AS yang mau divaksin covid-19. Angka ini jauh dibanding warga kulit putih yang mau divaksin yakni mencapai 40 persen.

"Banyak pekerja latin yang tidak mau divaksin karena takut dilacak atau dideportasi. Mereka menerima informasi ini dari teori konspirasi yang tersebar di dunia maya," kata peneliti di Avaaz, Oscar Soria dilansir Guardian.

#IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan video pilihan berikut ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tanggapan Facebook

Facebook sendiri membantah tak melakukan hal apapun untuk mengantisipasi masalah ini. Mereka punya 15 ribu karyawan untuk mereview konten dan juga bekerja sama dengan 13 lembaga pemeriksa fakta yang berbahasa Spanyol.

"Kami mengambil langkah agresif untuk memerangi misinformasi covid-19 yang berbahaya. Dan itu termasuk untuk konten berbahasa Spanyol," bunyi pernyataan Facebook pada Guardian.

"Kami telah menghapus jutaan konten yang bisa membahayakan pengguna di bawah kebijakan yang sudah dikeluarkan."

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.