Sukses

WHO Waspadai Maraknya Hoaks soal Vaksin Covid-19 di Benua Afrika

Tantangan untuk menyukseskan program vaksinasi covid-19 terjadi di seluruh dunia tak terkecuali di benua Afrika.

Liputan6.com, Jakarta - Tantangan untuk menyukseskan program vaksinasi covid-19 terjadi di seluruh dunia tak terkecuali di benua Afrika. Apalagi hoaks dan informasi palsu terkait vaksin covid-19 terus beredar di dunia maya maupun di masyarakat.

Belakangan ini hoaks soal vaksin covid-19 beredar di benua Afrika. Di Guinea ada klaim yang menyebut dua anak meninggal dunia usai vaksin covid-19.

Sementara hoaks lain menyebut Afrika Selatan dikirim vaksin covid-19 yang tidak efektif dari perusahaan India. Sementara ada juga klaim yang menyebut mantan Presiden AS Barack Obama memperingatkan masyarakat Afrika untuk tidak mau divaksin.

Seluruh pejabat kesehatan Afrika mengungkapkan keprihatinannya karena banyaknya hoaks yang muncul. Tentu masalah ini akan memperumit kampanye vaksin di sana.

"Ini adalah keprihatinan besar dan sesuatu yang perlu ditangani dengan sangat tegas sehingga orang-orang memahami fakta sebenarnya," kata Dr Matshidiso Moeti, Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Afrika dilansir Telegraph.

"Secara umum, orang-orang bersikap positif tentang anak-anak mereka yang divaksinasi. Baru belakangan ini inisiatif sentimen anti-vaksin mulai marak di sini."

 ** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Belum Berdampak

Meski demikian WHO berharap dampak dari hoaks soal vaksin covid-19 atau kelompok anti-vaksin tidak terlalu besar. Apalagi berdasar survei dari badan amal kesehatan Wellcome tahun 2019 menunjukkan bahwa 90 persen responden di Afrika percaya bahwa vaksin aman dan efektif.

"Retorika seputar keamanan vaksin covid-19 telah banyak merusak kampanye vaksin itu sendiri, kita harus jujur ​​akan hal itu," kata Richard Mihigo, koordinator program imunisasi dan pengembangan vaksin di WHO Afrika.

"Masih terlalu dini untuk mengatakan apa yang akan menjadi dampaknya, namun di beberapa negara yang telah mulai vaksinasi, informasi awal yang kami peroleh adalah bahwa orang-orang antre untuk mendapatkan vaksin covid-19 dan itu yang merupakan kejutan yang baik," katanya menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.