Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Covid-19 Bisa Sembuh Hanya Pakai Obat Kumur

Beredar di media sosial video cara penyembuhan covid-19. Video ini ramai dibagikan sejak akhir pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial video cara penyembuhan covid-19. Video ini ramai dibagikan sejak akhir pekan ini.

Salah satu yang mengunggahnya adalah akun bernama @nicputra. Dia mempostingnya di TikTok pada 13 November 2020.

Dalam video berdurasi 22 detik itu disebutkan penyembuhan covid-19 hanya menggunakan obat kumur. Lalu obat kumur tersebut dimasukkan ke rongga hidung dengan cotton bud.

Ia menegaskan jika dilakukan secara rutin maka covid-19 akan hilang. Hingga malam ini video tersebut sudah mendapat 11 ribu likes dan lebih dari 400 komentar.

Lalu benarkah cara menyembuhkan covid-19 bisa seperti di video tersebut?

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri fakta tersebut dengan menghubungi dr. Muhamad Fajri Adda'i dan meminta penjelasannya.

dr. Fajri menyebut cara yang dilakukan dalam video tersebut masih belum terbukti untuk bisa menyembuhkan covid-19. Sejauh ini masih dilakukan penelitian yang menilai keefektifan Povidone Iodine (PI), bahan dari obat kumur tersebut pada covid-19 di manusia.

"Memang sudah ada penelitian PI bisa mengurangi kultur dari virus tersebut, tetapi penelitian ini masih dalam tahap in vitro. Penelitian in vitro ini masih sebatas di lab, dan kita masih menunggu hasil penelitian dengan metode Randomized Control Trial (RCT) dengan sampel yang cukup banyak pada manusia," ujar dr. Fajri saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (13/11/2020).

"Kita berbicara jika memang bisa sembuhkan covid-19, logikanya itu kan hanya ditaruh di hidung, lalu bagaimana dengan virus yang ada di dalam, di paru-paru dan tenggorokan misalnya. Jadi masih butuh pembuktian lebih lanjut menurut saya," katanya menambahkan.

"Soal uji keamanan, penelitian ini juga sudah menjelaskan jika dipakai dalam konsentrasi 0,08 persen aman, tetapi untuk konsentrasi lain masih diteliti. Namun di penelitian ini juga menjelaskan pemakaian harus hati-hati pada ibu hamil, orang-orang yang memiliki gangguan tiroid, dan alergi iodine. Selain itu menurut saya PI ini juga butuh analisis lain terkait keamanan penggunaan dalam jangka panjang."

Jurnal yang menjelaskan soal penelitian PI pada covid-19 bisa dilihat dalam link ini dan ini....

Dr. Fajri juga menambahkan saat ini belum ditemukan obat yang benar-benar bisa menyembuhkan covid-19. Satu-satunya cara untuk mencegahnya adalah dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Lebih baik menggunakan masker jika memang positif covid-19. Lagipula dalam taraf yang ringan, maka jumlah virus covid-19 akan berkurang sendirinya di dalam tubuh. Pengobatan yang ada saat ini juga bersifat suportif karena memang belum ada anti-virus atau obatnya untuk menyembuhkan covid-19."

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim video yang menyebutkan bisa menyembuhkan covid-19 hanya melalui obat kumur yang dimasukkan dalam rongga hidung adalah salah.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.