Sukses

5 Mitos Seputar BAB, Simak Faktanya

Berikut 5 mitos dan fakta tentang BAB

Liputan6.com, Jakarta- Mitos terkait buang air besar atau BAB pada manusia banyak beredar di tengah masyarakat, bahkan ada yang percaya dengan mitos tersebut sebelum mengetahui fakta sebenarnya.

Misalnya tentang warna tinja saat BAB yang dianggap menjadi salah satu gambaran kesehatan seseorang. Faktanya, warna kotoran yang berbeda atau tidak coklat sperti biasanya dipengaruhi oleh pola diet dan makanan yang dikonsumsi.

Dilansir dari liputan6.com, berikut 5 mitos dan fakta tentang BAB menurut Dokter naturopati, ahli gizi dan salah satu pendiri Taymount Clinic, Enid Taylor:

1. BAB Butuh Waktu Lama

Sebagian orang berpendapat bahwa BAB membutuhkan waktu lama. Akan tetapi, anggapan ini ditampik oleh Enid yang menyatakan, BAB tidak pernah menghabiskan waktu berjam-jam.

"Tidak masalah jika Anda menunggu agak lama atau ingin lebih cepat. Itu semua bergantung pada preferensi masing-masing orang," paparnya.

Ia menambahkan, BAB harus dilakukan dengan rileks agar tidak pedih, dan jangan mengejan saat BAB karena ini bisa membuat perut sakit.

2. Warna Tinja Harus Coklat

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, warna tinja orang sehat adalah coklat kekuningan. Namun jangan buru-buru mengambil kesimpulan negatif jika tinja Anda tidak berwarna demikian meski tubuh dalam kondisi prima dan bugar.

Enid menuturkan, jenis makanan yang Anda makan juga mempengaruhi 'hasil akhir'. Misalnya, Anda mengonsumsi terlalu banyak buah naga merah, maka tinja Anda juga akan berwarna senada dengan buah naga.

Namun, Anda juga harus berhati-hati ketika hati tidak menghasilkan empedu yang membuat warna tinja jadi cokelat. Perhatikan juga apabila tinja mengambang.

"Jika usus Anda melakukan tugasnya, ini akan mencerna minyak dan lemak, yang akan membuat tinja tenggelam. Tinja yang mengambang bukanlah sebuah masalah. Tapi jika hal seperti itu kerap terjadi, maka kemungkinan ada yang salah dengan pencernaan Anda," jelas Enid.

3. Menahan Hasrat BAB Sampai Tiba di Rumah

Tidak ada seorang pun yang ingin menahan keinginan untuk BAB ketika berada di tempat kerja atau ruang publik. Menahannya sebenar mungkin tidak masalah, namun jangan terlalu lama. Sebab semakin lama kotoran ditahan, semakin banyak air diserap dan semakin keras tinja.

Inilah faktor penyebab sembelit dan rusaknya usus besar.

4. Kotoran Bau Tanda Tak Sehat

Adalah kewajaran kotoran bau, karena itu berarti usus Anda menyingkirkan bakteri jahat dan racun. Pola diet dengan mengonsumsi lebih banyak buah dan sayur dapat mengurangi tingkat bau menyengat tinja.

Daging, susu, bawang putih dan beberapa sayuran --termasuk kubis-- mengandung sulfur yang tinggi dan dapat meningkatkan bau hajat. Makan makanan cepat saji juga salah satu penyebab tinja sangat bau.

5. Orang Sehat BAB Sehari Sekali

BAB sehari sekali bukan berarti Anda sehat. Frekuensi berapa pun Anda BAB, masih bisa dikattakan sehat selama tidak mempengaruhi kualitas hidup dan tidak disebabkan oleh intoleransi makanan. Demikian menurut Enid.

Hal yang perlu diperhatikan adalah Anda harus melihat apakah ada sesuatu tidak biasa ketika BAB, dan ini bertahan lebih dari 6 minggu. Apabila terjadi demikian, segera periksa ke dokter.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.