Sukses

5 Fakta Cara Memutus Penularan Covid-19 di Pondok Pesantren

Menurut situs resmi Satgas Covid-19, pondok pesantren merupakan salah satu tempat yang rentan terpapar wabah ini.

Liputan6.com, Jakarta - Pada September 2020, sebanyak 20 pondok pesantren dilaporkan terkena wabah virus corona covid-19. Disebutkan kala itu, angka penyebarannya paling banyak terjadi di pondok pesantren di daerah Bayuwangi, yakni sebanyak 622 santri.

Menurut situs resmi Satgas Covid-19, pondok pesantren merupakan salah satu tempat yang rentan terpapar wabah ini. Sebabnya, ada banyak interasik dalam lingkungan yang terbatas.

Namun, dengan penerapan protokol kesehatan yang tepat, pondok pesantren bisa menjadi tempat yang aman dan nyaman dalam beraktivitas sehari-hari. Seperti yang dilakukan pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah Dr. K.H. Sofwan Manaf, M.Si dalam menekan penyebaran Covid-19.

Dalam talkshow "Sosialisasi Iman, Aman, dan Imun Hadapi Covid-19" di Media Center Satgas Penanganan Covid-19 Graha BNPB Jakarta pada Jumat (16/10/2020), Kyai Sofwan menyebutkan lima langkah memutus mata rantai covid-19 di Pondok Pesantren Darunnajah.

Pertama: Menerapkan satu pintu atau “one gate system” guna membatasi lalu lintas orang yang masuk. Penerapan ini membuat interaksi santri dengan masyarakat menjadi mudah terpantau.

Kedua: Wajib pakai masker selama di lingkungan pondok pesantren, bagi santri, guru, dan pengelola dan memberikan denda Rp 250.000 bagi pelanggarnya.

Ketiga: Mewajibkan guru dari luar yang mengajar tinggal di pondok pesantren atau memilih mengajar melalui daring agar tidak menularkan pada santrinya.

Keempat: Membatasi kunjungan orangtua santri selama masa pandemi, yakni 80 orang per minggu. Orangtua santri pun perlu melakukan pendaftaran online sebelumnya.

Kelima: Bagi santri yang akan datang ke pondok pesantren harus melalui empat tahap, misalnya rapid test. Kemudian setelah hasilnya negatif santri diwajibkan menjalani isolasi mandiri sebelum bergabung dengan santri lainnya.

"Saat berkunjung (selama pandemi covid-19) wali santri juga diberikan jarak dua meter saat bertemu santri dan tidak boleh bersentuhan badan," kata Kyai Sofwan mengakhiri.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini