Sukses

Cek Fakta: Hoaks Jokowi Akan Dibaptis dan Mengganti Nama Jadi Herbartus

Beredar kabar hoaks Jokowi akan dibaptis dan mengganti nama jadi Herbartus.

Liputan6.com, Jakarta - Klaim tentang Presiden Jokowi akan dibaptis dan mengganti nama menjadi Herbartus beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan akun Facebook Mulyono Alit pada 10 Agustus 2020.

Akun Facebook Mulyono Alit mengunggah sebuah gambar berisi narasi yang menyebut Jokowi akan dibaptis dan mengganti nama menjadi Herbartus. Berikut narasinya:

"Kapan ada liputan jokowi di baptis ulang.. agar benar2 mjdi Herbartus yg tdk murtad..," tulis akun Facebook Mulyono Alit.

Kabar yang disebarkan akun Facebook Mulyono Alit telah tiga kali mendapat komentar warganet.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang Presiden Jokowi akan dibaptis dan mengganti nama menjadi Herbartus. Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "jokowi herberuts".

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah klaim tentang Presiden Jokowi akan dibaptis dan mengganti nama menjadi Herbartus.

Satu di antaranya artikel berjudul "Adik Jokowi: Kami sekeluarga keturunan Jawa tulen, semua muslim" yang dimuat situs merdeka.com pada 25 Mei 2014.

Merdeka.com - Isu menyebutkan calon presiden (capres) Joko Widodo beragama Nasrani dan keturunan Tionghoa semakin berhembus kencang. Disebut-sebut Jokowi memiliki nama asli Herbertus Handoko Joko Widodo dan ayahnya bernama Oey Hong Liong dengan nama Jawa Noto Miharjo.

Meskipun berulangkali mantan wali kota Solo tersebut membantah, tetapi serangan SARA bukannya mereda tapi justru semakin gencar. Beberapa kalangan menyebut isu itu merupakan bagian dari kampanye hitam menjatuhkan perolehan suara saat pilpres nanti.

Adik kandung Jokowi, Titik Relawati membantah jika keluarga besarnya adalah Tionghoa.

"Kami sekeluarga ini keturunan Jawa tulen. Kami semua itu muslim, dan tidak pernah beragama lain," ujar Titik di sela deklarasi dukungan alumni UNS untuk Jokowi, di Solo, Minggu (25/5).

Liputan6.com juga menemukan artikel berisi cerita Jokowi dilahirkan. Adalah artikel berjudul "Tentang Mulyono, Nama Lahir Presiden Joko Widodo" yang dimuat situs detik.com pada 16 Januari 2017.

Solo - Tudingan negatif kepada Presiden Joko Widodo muncul sejak lama. Nah, saat buku 'Jokowi Undercover' beredar, kondisinya tambah parah. Sebenarnya, seperti apakah kisah hidup Sang Presiden?

RS Brayat Minulyo, yang terletak di Jalan Doktor Setiabudi, Solo, Jawa Tengah, menjadi tempat yang sangat bersejarah bagi Presiden RI Joko Widodo. Di tempat ini, Jokowi, panggilan akrab Joko Widodo, dilahirkan pada Rabu Pon, 21 Juni 1961.

Berdiri pada 8 Desember 1949 di Jalan Kebalen Nomor 2, Solo, Brayat Minulyo sebelumnya merupakan balai pengobatan dan rumah bersalin dengan kapasitas hanya 6 tempat tidur.

"Rumah bersalin ini dirintis dan dikelola oleh suster-suster Biarawati Karya Kesehatan," ujar Brigita Adventa Fajariani, juru bicara RS Brayat Minulyo, saat ditemui detikX, Kamis, 5 Januari lalu, di Solo.

Karena mengalami perombakan besar-besaran, ruang tempat kelahiran Jokowi sekarang sudah dipugar dan menjadi ruang farmasi.

"Ini bangunan baru semua, sudah tidak kelihatan lagi. Terakhir renovasi tahun 2005 ketika Pak Jokowi jadi Wali Kota Solo. Yang meresmikan Pak Jokowi sendiri," ucap Fajariani.

Semua catatan kelahiran dan riwayat medis kelahiran Jokowi sampai saat ini masih tersimpan rapi di ruang arsip rumah sakit tersebut. Berdasarkan fotokopi akta kelahiran yang dikeluarkan Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Surakarta pada 3 November 1988, yang diperoleh detikX, Jokowi lahir dari pasangan Sujiatmi dan Notomiharjo.

Akta kelahiran itu dilegalisir pada Maret 2005 saat Jokowi hendak maju menjadi calon Wali Kota Solo. Saat melahirkan Jokowi, Sujiatmi bersama suaminya, yang bernama lengkap Wijiatno Notomiharjo, tinggal di Srambatan, Solo.

Mereka baru memulai usaha jual-beli kayu di daerah itu sebelum akhirnya pindah ke Pasar Pring (Pasar Bambu) di Gilingan. "Orang tua Jokowi masih mengontrak di sana (Gilingan)," ujar Miyono Suryo Sarjono, kakak kandung Sujiatmi, kepada detikX di rumahnya.

Miyono sendiri menjadi saksi saat Sujiatmi melahirkan Jokowi di Rumah Sakit Brayat Minulyo, 56 tahun yang lalu. Miyono masih ingat betul bagaimana dia dan istrinya harus bolak-balik ke rumah sakit menjelang kelahiran Jokowi. Maklum, Jokowi merupakan anak pertama Sujiatmi. Apalagi, saat melahirkan Jokowi, usia Sujiatmi baru 18 tahun.

"Ketika mengantarkan ke rumah sakit saat ibunya melahirkan (Jokowi), bapaknya itu bersama saya dan istri saya," ujar Miyono.

Sementara itu, mengenai siapa ayah dan ibu Sujiatmi, menurut Miyono, mereka adalah Wirorejo dan Sani, yang berasal dari Dusun Gumukrejo, Kelurahan Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah.

Berdasarkan keterangan Mukiyem, pengasuh Jokowi semasa kecil, kakek dan nenek Jokowi sempat membawa cucunya itu ke Giriroto setelah dilahirkan.

"Ibunya Jokowi saat itu masih muda, belum pengalaman mengurus bayi. Makanya Jokowi dibawa ke Giriroto selama 40 hari," ucap Mukiyem, yang sering dipanggil dengan sebutan Mbok Yem, saat berbincang dengan detikX di rumahnya, Dusun Demen, Kelurahan Jeron, Kecamatan Nogosari, Boyolali.

Lepas 40 hari, ucap Mbok Yem, Jokowi dibawa kembali ke Solo. Nah, sejak itu pula Mbok Yem, yang masih ada hubungan kerabat dengan keluarga Wirorejo, diminta mengasuh Jokowi saat masih bayi.

"Saya mengasuh Jokowi sejak dia masih merangkak sampai sekolah TK," ujar Mbok Yem mengenang.

Ia juga mengatakan, saat masih bayi, Jokowi diberi nama Mulyono. Namun, karena sering sakit-sakitan, namanya kemudian diganti menjadi Joko Widodo hingga sekarang.

Kata Mbok Yem, dalam bahasa Jawa, nama "widodo" berarti sejahtera dan sehat selalu. Makanya nama itulah yang disematkan pada Jokowi saat masih bayi.

Informasi yang sama disampaikan Heru Purnomo, paman Jokowi dari garis ayah, yang tinggal di Desa Kragan, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah.

"Iya, dulu nama Jokowi itu Mulyono. Karena saat balita sering sakit-sakitan, namanya diganti jadi Joko Widodo," ujar Heru, yang merupakan adik bungsu Notomiharjo.

 

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim tentang Presiden Jokowi akan dibaptis dan mengganti nama menjadi Herbartus ternyata tidak benar alias hoaks. Isu tersebut sempat muncul pada 2014 lalu, saat Jokowi ikut bertarung dalam Pilpres 2014 lalu. Namun isu tersebut tidak pernah terbukti.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini