Sukses

Cek Fakta: Mata Merah, Bengkak dan Berair Gejala Positif Corona COVID-19?

Beredar peringatan untuk mewaspadai seorang yang bermata merah, bengkak dan berair. Kondisi tersebut dilaporkan kerap ditemukan pada pasien COVID-19, benarkah?

Liputan6.com, Jakarta- Beredar peringatan, untuk mewaspadai seorang yang bermata merah, bengkak dan berair sebab kondisi tersebut dilaporkan kerap ditemukan pada pasien positif virus Corona baru (COVID-19).

Kabar tersebut tersebar di media sosial, salah satunya diunggah akun Facebook Jeng Andien, pada 3 April 2020. Akun Facebook Jeng Andien mengunggah tangkapan layar yang berisi keterangan sebagai berikut:

"Teman sejawat yang kedatangan pasien mata merah (conjunctivitis), periksa mata pasien pake APD lengkap ya (+hanschoens, goggle juka ada). Mata merah,bengkak, berair cukup sering ditemukan pada pasien dengan COVID-19."

Benarkah mata merah, bengkak dan berair tanda pasien positif COVID-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar mata merah, bengkak, dan berair ditemukan pada pasien positif COVID-19, menggunakan Google Search dengan kata kunci 'mata merah, bengkak dan berair tanda pasien positif COVID-19', penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Mata Perih Kemerahan Termasuk Gejala Covid-19?" yang dimuat situs dream.co.id, pada 1 April 2020.

Situs dream.co.id menyatakan, ada lagi satu gejala yang kerap dialami pasien positif Covid-19 dan seringkali tak diperhatikan, yaitu mata merah.

Gejala tersebut menjadi sorotan ketika seorang perawat mengatakan kepada CNN bahwa setiap pasien COVID-19 yang dirawatnya memiliki mata merah.

"Itu adalah sesuatu yang saya saksikan pada mereka semua. Mereka memiliki seperti mata alergi. Bagian putih mata tidak merah. Seperti mereka memiliki bayangan mata merah di bagian luar mata mereka," kata Chelsey Earnest, seorang perawat terdaftar di Washington.

American Academy of Ophthalmology (AAO) kemudian mengirimkan panduan resmi tentang topik ini, memperingatkan dokter untuk berhati-hati ketika merawat pasien yang memiliki mata merah. Pedoman ini secara khusus mengatakan bahwa virus corona dapat menyebabkan “ konjungtivitis folikuler ringan” (mata merah muda) yang tidak dapat dibedakan dari penyebab virus lain.

Untuk itu, dokter mata diminta menggunakan alat perlindungan diri lengkap dan arus menutup mulut, hidung, dan mata mereka ketika merawat pasien-pasien ini. Termasuk mendisinfeksi alat dengan baik sesudahnya.

Apakah itu berarti mata merah muda adalah tanda virus corona?

"Belum tentu. Meskipun dimungkinkan untuk mendapatkan mata merah muda dari coronavirus, ini tampaknya bukan gejala yang sangat umum dari COVID-19," kata Jeffrey J. Walline, Ph.D., OD, dekan asosiasi untuk penelitian di The Ohio State University College of Optometry.

Situs tersebut juga menyebut, hingga saat ini baik CDC (Centers for Disease Control and Prevention/ Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat) maupun World Health Organization (WHO) belum mengkonfirmasi mata merah sebagai gejala coronavirus.

Artikel berjudul "5 Gejala Anda Tertular Corona Covid-19, Bagaimana Tindakan Pertama Menghadapinya?" yang dimuat liputan6.com, pada 25 Maret 2020 menyebutkan gejala positif COVID-19, yaitu demam tinggi seperti flu, batuk parah, sesak napas, mengalami pilek dan sakit kepala, serta riwayat perjalanan dari daerah yang terjangkit virus corona.

Artikel tersebut tidak menyebut mata merah, bengkak, dan berair merupakan tanda pasien positif COVID-19.

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Mata merah, bengkak dan berair memang kerap ditemukan pada pasien COVID-19. Namun belum tentu seorang dengan mata merah, bengkak dan berair positif COVID-19.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) maupun WHO pun belum mengkonfirmasi mata merah sebagai gejala COVID-19.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.