Sukses

Cek Fakta: Virus Corona Bisa Menular Lewat Barang dari China, Benarkah?

Beredar informasi yang menyebut Virus Corona bisa menular lewat barang dari China, benarkah klaim tersebut?

Liputan6.com, Jakarta - Akun Facebook Eka Grosir Olshoop mengunggah foto pada 15 Februari 2020, di dalamnya terdapat keterangan yang mengklaim Virus Cornoa (Covid-19) dapat menular lewat barang yang diantar dari China, dalam unggahan tersebut juga memperingatkan tidak membeli barang lewat aplikasi Lazada dan Shopee untuk sementara.

Berikut keterangan dalam foto yang diunggah akun Facebook Eka Grosir Olshoop :

"Kepada semua rakyat Malaysia, diminta hentikan sembarang pembelian atas talian contoh seperto di Lazada, Shopee dan lain-lain platform. Terutama yang dihantar dari luar negara di China buat sementara waktu. Dirisaukan Virus CORONAVIRUS boleh merebak melalui sentuhan terhadap barang yang diantar dari China. Sebarkan maklumat ini kepada semua penjual dam pembeli online."

Benarkah klaim akun Facebook Eka Grosir Olshoop barang yang dikirim dari China bisa menularkan Virus Corona? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com memastikan klaim tersebut dengan Google Search menggunakan kata kunci 'penularan virus corona lewat barang dari china'. Dari pencarian tersebut, mengarah pada artikel Liputan6.com yang diunggah pada 6 Februari 2020, dengan judul "Bisakah Virus Corona Menular Lewat Produk Impor Tiongkok?".

Berikut isi artikel tersebut:

"Liputan6.com, Jakarta Merebaknya virus corona (2019-nCoV) juga menimbulkan kecemasan pada masyarakat. Apalagi terhadap penggunaan produk impor Tiongkok, seperti barang elektronik dan pakaian.

Ada ketakutan terhadap penularan virus corona lewat produk impor Tiongkok. Tidak membeli produk impor Tiongkok dalam sementara waktu menjadi pilihan bagi beberapa orang.

"Saya paham, maksudnya barang-barang impor Tiongkok itu takutnya ada penularan virus corona gitu. Jadi, misalnya, droplet (percikan) dari orang yang membuat produk bisa saja menempel pada barangnya kan," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Wiendra Waworuntu saat konferensi pers di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, kemarin (5/2/2020).

"Ya, enggak begitu. Virus corona akan mati kalau kena panas di luar. Dan penularan virus corona lewat barang belum ada rilis resmi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)."

Vivi Setiawaty Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Litbang Kementerian Kesehatan juga menegaskan, penularan virus corona lewat impor belum dapat diketahui kebenarannya.

"Kalau lewat barang, penularan virus corona tidak sesuai apa yang dikeluarkan dari WHO. Penularannya dari droplet langsung kemudian terpapar kepada orang lain," lanjut Vivi.

"Yang jelas kalau penularan lewat produk barang impor. Menempel begitu virus coronanya, ya belum ada rilis."

Penularan virus corona human to human (antar manusia) juga dengan kontak langsung. Kontak langsung yang berdekatan dengan sesama.

"Virus corona mati pada suhu antara 50-70 derajat Celsius. Apalagi kalau dimasak dengan suhu panas dan mendidih, ya mati," lanjut Wiendra."

Dalam artikel tersebut, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Wiendra Waworuntu menyatakan, Virus Corona menular dengan kontak langsung antar manusia, virus tersebut akan mati jika terkena panas, WHO pun belum membenarkan penularan Virus Corona lewat barang.

Situs jabar.idntimes.com juga memuat artikel yang mengulas tentang penularan Virus Corona lewat barang yang dikirim dari China, pada 13 Februari 2020, dengan judul "Jangan Parno! Virus Corona Tak Bisa Menyebar Lewat Barang Impor".

Berikut isinya:

"Bandung, IDN Times - Belakangan ini ramai perbincangan di media sosial di mana virus corona bisa menyebar lewat barang yang diimpor dari Tiongkok. Barang seperti handphone (HP), buah-buahan hingga bawang putih dianggap bisa ikut menyebarkan virus corona karena virus itu menempel ketika datang ke sebuah negara tujuan.

Namun, kemungkinan ini langsung disanggah Wakil Ketua Tim Infeksi Khusus Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Anggraini Alam. Menurutnya, berdasarkan sejumlah literasi dana artikel yang diterbitkan di Tiongkok, virus itu baru bisa menyebar lewat udara khusus melalui percikan air liur. Selain itu ada juga pelantara lain yaitu tinja atau kotoran meski presentasinya sangat kecil.

"Mengenai kekhawatiran ada lewat baju yang diimpor sampai sekarang belum ada ditemukan," ujar Anggarini ditemui di RSHS, Rabu (12/2).

1. Virus akan mati dalam 24 jam ketika berada di luar tubuh

Anggraini menjelaskan, virus sebenarnya tidak bisa berada di luar tubuh manusia dalam waktu yang lama. Termasuk dengan virus corona, dari data yang dihimpun hanya mampu bertahan selam 24 jam. Waktu itu pun terbilang lama untuk virus dalam bertahan hidup.

Dengan kondisi demikian, maka ketika ada virus yang menempel di makanan, barang elektronik, atau pakaian impor dan dikirim ke luar negeri, kemungkinan virus itu sudah mati.

"Jadi kalau makanan itu tidak dikhawatirkan. Yang lebih dikhawatirkan adalah penyebaran mahluk hidup yang ikut diimpor," papar Anggraini."

Dalam artikel yang dimuat situs jabar.idntimes.com tersebut, Wakil Ketua Tim Infeksi Khusus Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Anggraini Alam mengatakan, berdasarkan sejumlah literasi dana artikel yang diterbitkan di Tiongkok, virus itu baru bisa menyebar lewat udara khusus melalui percikan air liur. Namun, virus tersebut akan mati dalam kurun waktu 24 jam jika berada di luar tubuh manusia.

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim Virus Corona bisa menular lewat barang dari China tidak terbukti, belum ada penyataan resmi dari lembaga kesehatan mengenai penularan Virus Corona melalui barang. Narasi yang disampaikan akun facebook Eka Grosir Olshoop tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.