Sukses

Cek Fakta: Miliarder China Sebut Penderita Virus Corona Mencapai 1,5 Juta Orang, Benarkah?

Beredar kabar yang menyebut, jumlah penderita Virus Corona di China mencapai 1,5 juta orang dan meninggal dunia lebih dari 50 ribu orang, benarkah klaim tersebut? simak penelusuranNya.

Liputan6.com, Jakarta - Viral kabar jumlah penderita Virus Corona (Covid-19) di China yang diklaim mencapai 1,5 juta orang, yang meninggal dunia lebih dari 50 ribu orang dan setiap hari ada 12 ribu jenazah telah yang dikremasi. Kabar tersebut diunggah akun Facebook Bara Sehenja, berikut keterangannya:

"INI SANGAT MENGERIKAN DAN MENGEJUTKAN !

SEORANG MILIADER CHINA, GUO WENGUI ALIAS MILES KWOK !!MENGUNGKAPKAN DATA YANG SANGAT MENGERIKAN !

DIA MENGATAKAN :- 1200 MAYAT DI KREMASI SETIAP HARI !- LEBIH DARI 250 JUTA ORANG DI KARANTINA- 1,5 JUTA ORANG DI PASTIKAN MENDERITA CORONA- LEBIH DARI 50.000 ORANG MENINGGAL HINGGA SAAT INI,"

Unggahan akun Facebook Bara Sehenja mencantumkan cuplikan video miliarder asal China, Miles Guo sedang diwawancara dalam program “War Room: Pandemic” yang disiarkan Americasvoice.news.

Dalam video tersebut Guo menyebutkan kondisi penderita Virus Corona, yaitu:

"The death toll is not five or six hundred. I give you an example.In Wuhan, there are 49 crematories. These are working 24 hours and burning 1,200 bodies each day.They have worked for more than 17 days. Only in Wuhan. And now they have quarantied 250 million people. How many people are in the confirmed cases?.

So i have got the inside information, that around 1.5 million people are in the confirmed cases (infected people). The death toll is 50,000, not 30,000 like a few days ago."

Benarkah klaim akun Facebook Bara Sehenja mengenai jumlah penderita Virus Corona mencapai 1,5 juta orang, meninggal dunia mencapai 50 ribu orang dan dikremasi setiap hari mencapai 1.200 orang? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim jumlah penderita Virus Corona yang mencapai 1,5 juta orang dan meninggal dunia mencapai 50 ribu orang tersebut dengan menangkap layar video yang diunggah akun Facebook Bara Sehenja, kemudian menggunakan foto hasil tangkap layar untuk mencari melalui Google Image, hasil pencarian mengarah pada situs gnews.org yang memuat video berjudul "Miles Guo interview by War Room: the truth of Wuhan Coronavirus".

Dalam video tersebut Miles Guo diminta untuk memaparkan kondisi China sebenarnya saat Virus Corona mewabah di China, berikut penjelasan Miles Guo dalam video tersebut:

"You mentioned NYT for there times. But early in the recent two monthhs,the virus spreadings in China is a disaster. But not a singel one of the western media can talk about the truth. They don't want the threat and to bring the society nervouseness. But talking about the truth is very important.Now th CPP knows how to control the westrn media. They don't want foreign people to know about the truth.

So seriously, the CPP's spokesman claimed that the deaths are 560,the confirmed cases are 56,000, and the number of people quarantined is 180,000. This is totally wrong.

The death toll is not five or six hundred. I give you an example.In Wuhan, there are 49 crematories. These are working 24 hours and burning 1,200 bodies each day.They have worked for more than 17 days. Only in Wuhan. And now they have quarantied 250 million people. How many people are in the confirmed cases?.

So i have got the inside information, that around 1.5 million people are in the confirmed cases (infected people). The death toll is 50,000, not 30,000 like a few days ago.

So this is why the CCP doesn't want the world to know the truth. And that's why they control the cyber inside. About eighty sic percent of domestic social media state that the virus corona come from the CIA.

But they don't want to reveal how many people get quarantined. How many confirmed cases? How many people get infected. How many people die? This is really dangerous"

Dalam video tersebut Miles Guo memaparkan, Partai Komunis China telah berbohong tentang jumlah korban terinveksi dan meninggal buktinya dari tempat kremasi di Wuhan yang terus bekerja selama 24 jam sehari membakar 1.200 jenazah, selain itu jumlah orang meninggal karena Virus Corona mencapai 50 ribu orang dan jumlah penderita Virus Corona yang mencapai 1,5 juta.

Namun, ia sama sekali tak memaparkan bukti. Miles Guo mengaku mendapatkan informasi tersebut dari 'orang dalam'. 

Sementara data yang dirilis situs gisanddata.maps.arcgis.com menyebut jumlah penderita Virus Corona di China yang terkonfirmasi hingga Selasa, 18 Februari 2020 Pukul 17.30 mencapai 72.438 orang, sedangkan yang meninggal dunia mencapai 1.873 orang.

Terdapat perbedaan jumlah penderita virus Corona dan meninggal dunia di China, antara diklaim dalam Video yang diunggah akun Facebook Bara Sehenja dan situs gisanddata.maps.arcgis.com.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim bahwa jumlah penderita Virus Corona yang mencapai 1,5 juta orang dan meninggal dunia mencapai 50 ribu orang di China, belum terkonfirmasi. Data resmi menyebut angka jauh di bawah itu.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini