Liputan6.com, Jakarta - Situs petroksi.blogspot.com pada 27 September 2019 mengunggah artikel berjudul, Kapolri: Iris Kuping Saya Jika Ada Pendemo Meninggal Karena Luka Tembak!!
Berikut isi artikel tersebut:
Baca Juga
Tito: saya berani taruhan iris kuping jika ada mahasiswa yang mati karena tertembak senjata api milik petugas kami.
Advertisement
PETROKSI,- Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan tidak ada pendemo yang tewas akibat luka tembak.
Hal tersebut sekaligus membantah kabar beredar di media sosial yang menyebut adanya korban tewas mahasiswa di RS Bhayangkara akibat ditembak.
"Ada infonya (pendemo) pingsan dan kemudian dibawa ke RS Polri. Dan info sementara yang bersangkutan meninggal dunia bukan pelajar bukan mahasiswa tapi kelompok perusuh dan tidak ada satu pun luka tembak atau bekas penganiayaan," kata Kapolri saat jumpa pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Kamis (26/9).
Kapolri memastikan anggotanya yang mengamankan demo tidak dibekali dengan senjata.
Saya juga memerintahkan untuk tidak menggunakan senjata termasuk peluru tajam. Sehingga diduga kemungkinan besar yang bersangkutan meninggal karena kekurangan oksigen. Karena di sana saat demo kan panas itu atau mungkin kondisi fisiknya sedang drop karena kita kan enggak tahu bagaimana kondisi fisik seseorang," tuturnya..Selanjutnya
Â
Sejak kali pertama diunggah, artikel tersebut telah dibagikan sebanyak 7.700 kali di media sosial Facebook.
Benarkah Kapolri mengucapkan hal tersebut?
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penelusuran Fakta
Isi artikel yang diunggah situs petroksi.blogspot.com sama sekali tak menggambarkan klaim yang ada dalam judul.Â
Selain judul dan keterangan di bawah foto, sama sekali tak disebut soal 'taruhan iris kuping'.Â
Berdasarkan penelusuran menggunakan Google Search pada dua paragraf pertama dalam artikel itu, mengarah pada artikel yang dimuat situs Merdeka.com.
Advertisement
Â
Pada 26 September 2019, situs Merdeka.com mempublikasikan artikel berjudul, Kapolri: Tidak Ada Pendemo Meninggal Karena Luka Tembak.Â
Berikut isinya:Â
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan tidak ada pendemo yang tewas akibat luka tembak. Hal tersebut sekaligus membantah kabar beredar di media sosial yang menyebut adanya korban tewas mahasiswa di RS Bhayangkara akibat ditembak.
"Ada infonya (pendemo) pingsan dan kemudian dibawa ke RS Polri. Dan info sementara yang bersangkutan meninggal dunia bukan pelajar bukan mahasiswa tapi kelompok perusuh dan tidak ada satu pun luka tembak atau bekas penganiayaan," kata Kapolri saat jumpa pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Kamis (26/9).
Kapolri memastikan anggotanya yang mengamankan demo tidak dibekali dengan senjata.
"Saya juga memerintahkan untuk tidak menggunakan senjata termasuk peluru tajam. Sehingga diduga kemungkinan besar yang bersangkutan meninggal karena kekurangan oksigen. Karena di sana saat demo kan panas itu atau mungkin kondisi fisiknya sedang drop karena kita kan enggak tahu bagaimana kondisi fisik seseorang," tuturnya.
Reporter: Putu Merta [rhm]
Â
Isi artikel Merdeka.com serupa dengan apa yang diunggah petroksi.blogspot.com. Namun, sama sekali tak ada kata 'iris kuping' di dalamnya. Demikian pula dengan isi artikel media-media terkemuka lainnya.Â
Advertisement
Polri: Itu Hoaks
Saat dikonfirmasi, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo membantah kabar tersebut. "Itu hoaks," kata dia kepada Liputan6.com.
"Tidak mungkin dan tidak logis Pak Kapolri menyampaikan narasi-narasi seperti itu," tambah Dedi.Â
Ia menambahkan, pihaknya akan menelusuri kabar dusta yang beredar itu.Â
Advertisement
Kesimpulan
Klaim yang disebut dalam judul artikel situs petroksi.blogspot.com bahwa Kapolri mengatakan akan mengiris kuping jika ada mahasiswa yang tewas karena tertembak adalah mengada-ada.
Tidak ada media terpercaya yang mengabarkan klaim serupa.Â
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Advertisement
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.