Sukses

[Cek Fakta] Benarkah Cupang Atau 'Gigitan Cinta' Bisa Memicu Stroke dan Kematian?

Kabar bahwa cupang atau gigitan cinta bisa memicu stroke yang bermuara pada kematian kembali viral di Facebook.

Liputan6.com, Jakarta - Pada 27 Agustus 2019, situs mari-kita-bagikan.blogspot.com membagikan artikel berjudul, lCupang/Cipok Dapat Membuat Pembekuan Darah dan Berujung Kematian.

Dalam artikel yang diunggah pada Senin 12 Agustus 2019 itu disebutkan, hisapan keras hingga meninggalkan jejak merah di leher, atau biasa disebut cupang, ternyata bisa menyebabkan kematian. Hal tersebut terjadi pada pemuda berusia 17 tahun asal Meksiko, Julio Macias Gonzales.

Berikut isi lengkap artikel tersebut:

Hisapan keras hingga meninggalkan jejak merah di leher atau biasa disebut cupang, ternyata bisa menyebabkan kematian. Hal itu terjadi pada pemuda berusia 17 tahun ini.

Dikutip laman Independent, pemuda malang itu bernama Julio Macias Gonzales.

Dia tak sempat dilarikan dilarikan ke rumah sakit, setelah mengalami kejang-kejang saat Julio sedang bersama keluarganya di Meksiko.

Dokter menjelaskan, cupang dapat membuat pembekuan darah. Hal itulah yang menyebabkan darah tak mengalir ke otak Gonzalez.

Alhasil keluarga Julio menyalahkan wanita itu atas kematian anaknya.

Sejak awal keluarga Gonzalez memang enggak setuju dengan hubungan anaknya dengan wanita itu.

Namun ketika Gonzalez minta putus, wanita itu menolak. Dia ingin tetap mempertahankan hubungannya. Namun nahas, maut memisahkan mereka.

Terlepas dari kisah cinta mereka, ternyata kasus Gonzalez bukanlah yang pertama.

Sebelumnya seorang wanita berusia 44 tahun asal Selandia Baru, tak bisa menggerakkan lengan kirinya.

Sesampainya di rumah sakit, dokter menduga, wanita itu terkena stroke.Namun ketika diperiksa, dokter melihat ada memar di leher kanannya yang ternyata adalah bekas cupang.

Dai hasil pemeriksaan menunjukkan, cupang dapat merusak arteri besar dan menyebabkan pembekuan darah.

Kondisi itu meghambat aliran jalan mengalir ke jantung, hingga menyebabkan stroke ringan.

Sejak kali pertama diunggah, postingan mari-kita-bagikan.blogspot.com telah dibagikan sebanyak lebih dari 10.200 kali di Facebook. 

Bisakah cupang memicu stroke yang mengarah ke kematian?

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Kabar serupa pernah diberitakan Liputan6.com pada 29 Agustus 2016, dalam artikel berjudul, Remaja Ini Terkena Stroke Setelah Dapat Cupang dari Pacarnya.

Berikut isi artikel tersebut:

Seorang remaja laki-laki asal Meksiko, Julio Macias Gonzalez (17), meninggal setelah mendapatkan "gigitan cinta" atau cupang dari kekasihnya. Menurut tim medis, bekas gigitan tersebut meninggalkan bekuan darah hingga mengakibatkan stroke.

Seperti dilansir Mirror, Senin (29/8/2016), Gonzales mengalami stroke iskemik yang disebabkan oleh sumbatan pada pembuluh darah otak tertentu, sehingga daerah otak tersebut tidak mendapat pasokan energi dan oksigen. Pada akhirnya jaringan sel-sel otak mati dan tidak berfungsi lagi.

Sayangnya, meski paramedis berupaya menyelamatkannya, nyawa Gonzales tak bisa tertolong.

Orangtua Gonzales dilaporkan menyalahkan pacarnya yang berusia 24 tahun atas kematian anaknya. Namun dia ternyata telah melarikan diri dan belum bisa ditemui. Orangtua Gonzalez tidak menyetujui hubungan mereka karena perbedaan usia, menurut media setempat, Hoy Estado De Mexico.

Dalam insiden serupa, seorang wanita Selandia Baru (44) kehilangan fungsi lengan kirinya setelah mengalami stroke. Dokter juga melihat adanya bekas cupang di sisi lehernya. Mereka menemukan ada gumpalan darah yang menyebabkan kerusakan arteri.

Paramedis percaya, kerusakan arteri di lehernya kemungkinan penyebab kelumpuhan. Paramedis kemudian memberi warfarin, antikoagulan, dan obat bekuan darah.

Dokter yang merawat wanita di Rumah Sakit Middlemore Auckland, Dr Teddy Wu mengatakan, "Setahu saya, itu adalah pertama kalinya seseorang dirawat di rumah sakit karena cupang."

"Trauma fisik itu telah membuat sedikit memar di dalam pembuluh (arteri)," tulis Wu dalam laporan di New Zealand Medical Journal.

Kabar serupa juga dimuat sejumlah situs berita asing ternama, misalnya time.com, dalam artikel berjudul, 17-Year-Old Dies After Hickey From Girlfriend Causes Stroke.

Juga, situs Cosmopolitan, dalam artikel berjudul A Hickey Can Turn Into a Kiss of Death.

Tinjauan Medis

Seorang ahli yang dikontak CBS News New York mengungkapkan, sangat jarang stroke dipicu oleh cupang -- meski itu mungkin.

Menurut ahli saraf (neurologi) Dr. Mitchell Elkind, tekanan langsung pada arteri karotid dapat menyebabkan robekan pada pembuluh darah, melepaskan gumpalan darah yang bisa mencapai otak.

Namun, ia menekankan, kasus seperti itu sangat jarang.

Selain yang menimpa pemuda asal Meksiko, setidaknya ada satu kasus stroke yang disebabkan oleh cupang. Yakni, insiden yang menimpa seorang perempuan 44 tahun asal Selandia Baru.

Ia mengalami lumpuh sebagian setelah 'gigitan cinta' di lehernya menyebabkan gumpalan darah yang berakhir di jantungnya. Pasien dirawat dengan obat antikoagulan dan pulih.

Kasus tersebut dimuat dalam jurnal medis The New Zealand Medical Journal.

Berikut cuplikan isi artikel berjudul Love bites—an unusual cause of blunt internal carotid artery injury, yang diunggah pada 26 November 2010:

A 44-year-old Māori woman presented to the Emergency Department 24 hours after developing sudden onset of left upper limb monoparesis. The weakness was initially mild and occurred while the patient was watching television.

It had progressed to moderate weakness with functional impairment precipitating the admission. On presentation normal vital signs and a Glasgow Coma Scale (GCS) of 15/15 were recorded.

Neurological examination revealed moderate upper motor neurone weakness in left upper limb. The remaining examination was normal. She was in sinus rhythm with clinically normal heart sounds.

A small vertical bruise was noted in the right anterior neck, superficial to the upper third of the sternocleidomastoid muscle. This was attributed to a love bite with the minor trauma occurring several days prior to the onset of neurological symptoms.

The patient has a history of systemic lupus erythematosis (SLE) controlled with combination of steroids and methotrexate. She smokes tobacco with occasional use of marijuana.

She was admitted to hospital and treated for acute ischaemic stroke. A non-contrast computer tomography (CT) of her brain was normal. Carotid duplex Doppler revealed an echogenic material thought to be thrombus in the right ICA causing a 65 to 70% luminal stenosis (Figures 1a and 1b). CT angiography of her cervical vessels confirmed a partially occlusive luminal thrombus in the right proximal ICA without arterial dissection (Figure 2a).

Cek Fakta - Cupang bisa memicu stroke dan kematian? (The New Zealand Medical Journal)

She was commenced on intravenous heparin and a follow up repeat CT angiography seven days later revealed significant reduction of the thrombus size (Figure 2b). The patient’s neurological symptoms resolved during her admission.Warfarin was commenced with a target international normalised ratio (INR) of 2 to 3 before a thrombophilia screen was performed. At 1 month follow-up she has remained free of neurological sequelae. She is to continue warfarin for a total of 3 months.

Cek Fakta - Cupang bisa memicu stroke dan kematian? (The New Zealand Medical Journal) 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan Klaim

Meski terdengar tak masuk akal, peristiwa tewasnya seorang remaja di Meksiko yang dipicu gigitan cinta atau cupang ternyata benar adanya. 

Jurnal medis The New Zealand Medical Journal bahkan pernah mempublikasikan kasus serupa, yang terjadi pada perempuan di Selandia Baru. Beruntung, pasien bisa diselamatkan. 

KESIMPULAN: BENAR

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini