Sukses

[Cek Fakta] Jack Ma Sebut Kalau di Tiongkok Penghujat Jokowi Sudah Ditembak Mati?

Beredar pernyataan Jack Ma tentang penghujat Presiden Joko Widodo yang akan ditembak mati kalau terjadi di Tiongkok, benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi seorang pemimpin berarti harus siap dibanjiri oleh kritik bahkan hujatan. Ditambah lagi dengan semakin berkembangnya teknologi, berbagai opini masyarakat baik positif maupun negatif, dapat disebarkan secara luas bahkan langsung ditujukan ke media sosial sang pemimpin.

Sebagai Presiden RI, Joko Widodo sudah kenyang dengan komentar negatif tentangnya di media sosial. Terlebih menjelang Pilpres 2019, berbagai kritik hingga hujatan ramai dilancarkan terhadap Jokowi, beberapa contoh pun dapat ditemukan di media sosial melalui tagar #2019GantiPresiden.

Klaim

Sebuah tulisan terkait hujatan terhadap Presiden viral di media sosial. Tulisan yang diunggah oleh akun Facebook bernama Dewa Aruna pada Senin (3/9/2018) itu berisi pernyataan Jack Ma, pendiri raksasa e-commerce Alibaba Group asal Tiongkok, yang memuji Jokowi sebagai manusia paling sabar karena tidak pernah menanggapi hujatan di media sosial. Jack Ma pun mengatakan jika hujatan tersebut terjadi di Tiongkok, si penghujat sudah mati di depan regu tembak.

Isi lengkap dari tulisan itu adalah sebagai berikut:

Jokowi Menurut orang RRCina

Jack Ma owner Alibaba Corporation bilang bahwa mungkin manusia yang paling bahagia itu presiden kamu..

bagaimana dia bisa? Menurutnya dia sering memantau postingan orang di sosmed tentang “Jokowi” dan anehnya begitu buruknya hujatan terhadap “Jokowi” tapi tidak pernah ditanggapi serius oleh Jokowi.

Kalau itu terjadi di Tiongkok, orang itu sudah mati didepan regu tembak ! Ini bukan karena presiden Tiongkok tidak suka di kritik dan di hujat tapi integritas dan reputasinya harus di jaga.

“Mencintai presiden” adalah bagian dari mencintai negara. Kita tidak bisa membiarkan sebagian orang seenaknya menghujat presiden hanya karena dia tidak sependapat dengan pemerintah

Kalau itu dibiarkan maka kehormatan bangsa akan hancur, dan dampaknya kalau terus dibiarkan akan lahir generasi pembenci

Kamu tahu , katanya lagi.. bahwa orang yang suka meletupkan kebenciannya dengan kata-kata dan berdrama seakan dia terzolimi maka itu tandanya “orang itu” tidak bahagia..

Lebih jauh lagi dia menganggap dirinya sempurna dan orang lain banyak cacatnya. Makanya ketika orang lain unggul diatasnya , dia akan marah, Sebetulnya dia marah bukan kepada orang lain tapi kepada dirinya sendiri karena dia tidak mampu seperti orang lain..

Sifat rasis, merasa paling suci, paling benar, adalah sifat orang yang tidak akan pernah bisa bahagia , Kalaupun mereka datang ketempat ibadah mendengar khotbah, itu tidak mengurangi rasa tidak bahagianya. Walaupun mereka selalu bicara spiritual, itupun tidak akan mengurangi rasa tidak bahagianya.

Makanya, kamu tahu, kata teman saya, bahasa Tionghoa menyebut “bahagia itu adalah Kai Xin” . Itu terdiri dari dua kata, yaitu Kai dan Xin. Arti Kai adalah buka, Xin artinya hatiKalau digabungkan menjadi :“ Buka hati “ Artinya orang yang terbuka hatinya, hidupnya akan lapang. Dihujat, difitnah, atau apalah dia tetap tidak tepengaruh.

“Hatinya terbuka” untuk berdamai dengan kenyataan dan semakin mendekat kepada Tuhan, Itulah orang bahagia.. dan itulah Presiden Jokowi.

Dan yang membuat saya terharu, dengan lemah lembut dia ingatkan kepada rakyatnya agar jangan mencela, karena itu tidak baik.

Itulah dia, karena dia tahu bahwa walau rakyatnya beragama tapi hati mereka tertutup , dan dia ingin rakyatnya berubah, bukan mengubah syariat agama tapi mengubah mental.., mental orang bahagia

 

Unggahan tersebut pun viral di kalangan para pendukung Presiden, dikomentari sebanyak 2.600 kali dan telah dibagikan sebanyak 11 ribu kali.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Fakta

Selain disebarkan di Facebook, tulisan tersebut juga banyak ditemui di beberapa blog maupun portal berita. Tulisan di portal-portal tersebut pun disertai dengan foto-foto Jack Ma saat mengunjungi Presiden Jokowi sebelum menghadiri upacara penutupan Asian Games 2018, mengimplikasikan bahwa pernyataan Jack Ma itu dikeluarkan saat dirinya berada di Indonesia.

Namun setelah melakukan penelusuran dengan mesin pencari, tidak ditemukan satupun berita dari sumber yang kredibel yang menuliskan pernyataan Jack Ma tersebut. Pernyataan Jack Ma yang banyak ditemukan adalah tentang apresiasinya akan penyelenggaraan Asian Games 2018 dan ketertarikannya mengembangkan dunia e-commerce di Indonesia.

Hasil penelusuran selanjutnya pun menemukan bahwa tulisan tersebut ternyata sudah lama beredar, jauh sebelum Jack Ma datang ke Indonesia. Ditemukan sebuah tulisan yang diunggah akun Facebook bernama Erizeli Jely Bandaro pada tanggal 12 Oktober 2017, yang isinya sama persis dengan tulisan viral Jack Ma tersebut. Yang membedakan hanyalah, tulisan tersebut tidak mencatut nama Jack Ma, melainkan menggunakan subyek "Teman saya di China". Dengan demikian, dapat disimpulkan Jack Ma tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti dalam tulisan viral tersebut.

 

3 dari 4 halaman

Hukuman Bagi Penghina Presiden di Tiongkok

Pada 19 Juli 2018, seorang warganet di Tiongkok, Ni Huaping, membuat sebuah komentar di media sosial WeChat yang bernada penghinaan terhadap Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping.

"Apa kabar Xi si kepala babi akhir-akhir ini? Aku sudah lama tidak melihat berita tentangnya," tulis Ni di WeChat sebagai ungkapan rasa frustrasi terhadap ketidakadilan sosial di Tiongkok seperti dilansir dari China-journal.org. Kepala babi (猪头) di Tiongkok merupakan sebuah makian yang berarti "orang bodoh".

Polisi pun menangkap Ni di rumahnya pada 20 Agustus 2018. Ni dituduh melanggar Pasal 42 bagian 2 dari UU Administrasi Keamanan Publik Tiongkok yang menyatakan menghina orang lain secara terbuka atau mengarang cerita untuk memfitnah orang lain adalah tindak pidana yang dapat dihukum dengan denda dan hukuman penjara.

Setelah mengakui tindakannya, Ni pun dikenai denda sebesar 500 yuan dan ditahan selama 10 hari - hukuman maksimum yang berlaku untuk keadaan "relatif serius".

Hukuman Mati di Tiongkok

Menurut situs deathpenaltyworldwide.org milik Cornell Law School, terdapat beberapa tindak kriminal yang dapat dijatuhi hukuman mati di Tiongkok.

Tindak kriminal tersebut antara lain: pembunuhan, kejahatan lain yang berujung kematian, terorisme, pemerkosaan, penodongan, penculikan, perampokan, perdagangan narkoba, korupsi dan penyuapan dalam jumlah besar, dan upaya makar. Dari daftar tersebut tidak ditemukan tindak kriminal penghinaan Presiden, dengan demikian secara hukum kasus penghinaan Presiden tidak dapat dituntut hukuman mati seperti yang tertulis dalam tulisan viral di atas.

4 dari 4 halaman

Kesimpulan

Tulisan Dewa Aruna yang viral di Facebook tersebut adalah hoaks. Pernyataan Jack Ma tentang penghujat Presiden yang akan ditembak mati di Tiongkok tidak dapat dibuktikan kebenarannya karena tidak ditemukan sumber kredibel yang membuktikan Jack Ma betul-betul membuat pernyataan itu.

Klaim bahwa penghina Presiden di Tiongkok akan langsung ditembak mati juga tidak valid, karena tidak ditemukan kasus penghina Presiden di Tiongkok yang berujung pada hukuman mati. Sebuah kasus terbaru menyangkut penghinaan Presiden Xi Jinping di media sosial berujung pada penahanan selama 10 hari dan denda 500 yuan.

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini