Sukses

[Cek Fakta] Beredar Surat Undangan Wawancara Calon Karyawan Bank Indonesia

Beredar surat edaran mengatasnamakan Bank Indonesia berisi undangan untuk mengikuti wawancara, benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) saat ini sedang membuka kesempatan kerja lewat jalur Penerimaan Calon Pegawai Muda (PCPM). Mereka yang lolos pada jalur PCPM ini nantinya akan disiapkan untuk menjadi calon pimpinan di Bank Indonesia.

Lowongan ini pun disambut dengan antusias oleh masyarakat. Mereka berbondong-bondong mendaftarkan diri untuk dapat menjadi pegawai Bank Indonesia.

Sayangnya, setiap penyelenggaraan rekrutmen oleh BI menjadi kesempatan beberapa pihak tidak bertanggung jawab yang melakukan penipuan dengan mengatasnamakan Bank Indonesia.

Klaim

Sebuah surat edaran yang diklaim berasal dari Bank Indonesia beredar di masyarakat. Surat tersebut berisi undangan untuk mengikuti tes wawancara calon karyawan BI yang dilaksanakan di Bali beserta daftar nama peserta yang berhak mengikuti tes.

Surat tersebut pun dilengkapi materai dan dibubuhi tanda tangan Rozik Boedioro Soetjipto selaku HRD Recruitment BI.

Mereka yang namanya tercantum dalam surat edaran tersebut pun diwajibkan melakukan reservasi pemesanan tiket pada agen perjalanan yang telah ditentukan. Pihak BI lalu akan mengganti biaya transportasi yang dikeluarkan peserta setelah tes dilaksanakan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bantahan Bank Indonesia

Kabar mengenai surat edaran ini pun sampai ke Direktur Departemen Komunikasi BI, Junanto Herdiawan. Dalam sebuah unggahan di akun Twitter pribadinya, @junanto, ia menyangkal kebenaran surat edaran tersebut.

"Setiap ada rekrutmen pegawai, biasanya muncul penipuan. Modusnya mulai dari pengumuman penerimaan palsu hingga dimintai uang jasa. Begitu pula pada #RekrutmenPCPMBI kali ini. Jangan mudah percaya ya!" tulisnya.

Junanto juga menegaskan bahwa BI mengumumkan hasil seleksi melalui email kepada peserta dan situs resmi BI serta tidak memungut biaya sepeserpun.

 

Akun Twitter resmi BI @bank_indonesia pun menyatakan bahwa surat edaraan tersebut adalah hoaks dan mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap berita palsu yang mengatasnamakan BI.

 

3 dari 3 halaman

Catut Nama Menteri

Nama Rozik Boedioro Soetjipto yang diklaim sebagai HRD Recruitment BI dalam surat tersebut pun sebenarnya adalah Menteri Negara Pekerjaan Umum pada Kabinet Persatuan Nasional periode 1999—2001 dan tidak pernah bekerja sebagai HRD Recruitment di Bank Indonesia seperti dicantumkan.

Informasi resmi terkait BI dapat dilihat di situs resmi BI, laman media sosial BI, maupun menghubungi contact center BICARA di (021) 131 atau melalui email bicara@bi.go.id.

 

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 53 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta@liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.