Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia hanya meraih satu kemenangan dalam 20 pertemuan melawan Australia. Hasil tersebut pun memberikan momen terbaik bagi Garuda.
Pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 1982 yang berlangsung 30 Agustus 1981 di Stadion Gelora 10 November, Surabaya, Indonesia berjaya berkat kontribusiRisdianto.
Baca Juga
Gol ini lahir dari skema serangan balik cepat yang menjadi ciri khas permainan Indonesia saat itu. Di hadapan sekitar 25 ribu penonton, tuan rumah berhasil menahan gempuran Australia yang mengusung permainan fisik dan agresif. Sosok Risdianto pun dielu-elukan sebagai pahlawan.
Advertisement
Risdianto, mengenang kemenangan bersejarah Timnas Indonesia atas Australia dalam Kualifikasi Piala Dunia 1982 melalui kanal YouTube Omah Balbalan.
Menurut Risdianto, kemenangan 1-0 yang diraih tak lepas dari taktik yang dianggapnya sedikit "licik". Ia menjelaskan bahwa pertandingan sengaja digelar sore hari pada pukul 15.30, di mana cuaca Surabaya sangat panas. Strategi ini diharapkan dapat membuat pemain timnas Australia lebih cepat kelelahan.
Risdianto, yang lahir pada 3 Januari 1950, mengaku bahwa dirinya juga merasakan dampak dari cuaca panas tersebut. Meski begitu, ia dan rekan-rekannya tetap bersemangat hingga akhir pertandingan.
"Kita harus jujur, waktu itu ada liciknya. Pertandingan kita mainkan di Surabaya, di sore hari pukul setengah empat, yang cuacanya cukup panas," ungkapnya.
"Tapi bukan hanya pemain Australia saja yang kecapaian dan kepanasan, ternyata saya juga kelelahan," sambung Risdianto.
Dampak Benturan Kepala
Gol penentu kemenangan dicetak oleh Risdianto pada menit-menit akhir pertandingan. Ia menerima umpan dari Dede Sulaeman dari sisi kanan, kemudian melompat dan menyundul bola ke gawang Australia. Setelah mencetak gol, Risdianto mengaku langsung jatuh pingsan.
Ia sempat bangun, tetapi bicaranya sudah tidak jelas. Akhirnya, ia dituntun ke luar lapangan dan dilarikan ke rumah sakit.
Risdianto tidak mengalami cedera serius akibat kejadian tersebut. Ia hanya mengalami benturan ringan saat menyundul bola dan terjatuh.
"Saya bisa bangun, tapi ngaco ngomongnya. Akhirnya dituntun ke luar lapangan. Nggak tahunya saya sudah masuk rumah sakit," kata. "Nggak benturan kepala. Cuma lompat nyundul bola, terus jatuh. Selanjutnya saya nggak tahu."
Advertisement
Timnas Australia Jadi Gagal Lolos ke Piala Dunia 1982
Gol Risdianto tersebut menjadi mimpi buruk bagi Australia karena membuat mereka gagal lolos ke Piala Dunia 19824. Selandia Baru yang akhirnya melaju ke putaran kualifikasi berikutnya sebelum menggenggam tiket turnamen utama kemelalui babak play-off.
Ketika ditanya apakah memiliki firasat akan mencetak gol, Risdianto mengaku tidak pernah memikirkannya. Namun, ia selalu berusaha untuk mencetak gol dalam setiap pertandingan. Baginya, yang terpenting adalah mencetak gol, karena dengan begitu timnya memiliki peluang lebih besar untuk menang.
"Saya selalu berusaha harus cetak gol. Saya nggak peduli tim saya kalah, yang penting saya harus cetak gol. Kalau saya bermain bagus dan cetak gol, kan ada kemungkinan menang," ungkap Risdianto.
Selain dikenal karena golnya ke gawang Australia, Risdianto juga merupakan pemain yang berjasa bagi Persija Jakarta. Ia membawa Macan Kemayoran meraih juara Perserikatan pada tahun 1973 dan 1975. Di level tim nasional, Risdianto bermain dari tahun 1971 hingga 1981.