Sukses

7 Keputusan Kontroversial Wasit dalam Sejarah Piala Dunia

Kesalahan wasit dapat menyebabkan kerugian besar pada salah satu pihak seperti dianulirnya sebuah gol di partai final Piala Dunia, sehingga sang pengadil harus siap menghadapi derasnya amarah dan hujatan.

Liputan6.com, Jakarta Piala Dunia 2022 dijadwalkan akan berlangsung November hingga Desember guna menghindari cuaca panas ekstrem di negara tuan rumah Qatar. Ini juga sekaligus menandai pertama kalinya dalam 92 tahun penyelenggaraan Piala Dunia, turnamen itu digelar di tengah berlangsungnya musim liga domestik Eropa.

Dalam sepak bola, yang juga kerap mendapat sorotan di lapangan selain pemain adalah wasit yang bertanggung jawab memimpin pertandingan dan menegakkan hukum selama permainan berlangsung.

Menjadi wasit agaknya bukan profesi mudah. Butuh banyak waktu dan upaya untuk mempelajari dan memahami aturan permainan serta melatih dan menyiapkan kebugaran fisik. Pada saat bertugas, mereka harus berlari selama kurang lebih 90 menit pertandingan berlangsung dengan 22 pemain di lapangan yang harus diawasi pergerakannya, ditambah teriakan dua pelatih dan ratusan bahkan ribuan suporter di pinggir lapangan yang seolah menegaskan bahwa apa pun keputusan yang dibuat, wasit selalu salah.

Tentu saja setiap orang bisa membuat kesalahan, bagaimanapun pada akhirnya kita hanyalah manusia. Namun, jika kesalahan yang dibuat menyebabkan kerugian besar pada salah satu pihak seperti dianulirnya sebuah gol di partai final Piala Dunia, sang wasit harus siap menghadapi derasnya amarah dan hujatan yang ditujukan kepadanya. Berikut kami sajikan 7 keputusan berbau kontroversial yang dibuat wasit sepanjang sejarah Piala Dunia seperti dikutip dari berbagai sumber.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Dua Gol “offside” Dos Santos ke Gawang Kamerun (2014)

Kemenangan 1-0 timnas Meksiko atas Kamerun di laga penyisihan Grup A Piala Dunia 2014 diwarnai dengan keputusan kontroversial asisten wasit Humberto Clavijo yang menganulir dua gol Giovani Dos Santos. Gol pertama Dos Santos yang tercipta lewat umpan silang di menit-menit awal pertandingan dinyatakan offside oleh asisten wasit asal Kolombia itu, padahal dalam tayangan ulang Dos Santos tidak berada dalam area terlarang.

Kekecewaan El Tri terulang pada menit ke-29 saat gol Dos Santos kembali dianulir karena dinyatakan offside. Tayangan ulang menunjukkan bahwa bola sempat mengenai kepala pemain Kamerun dan Dos Santos berada dalam posisi onside. Clavijo sendiri akhirnya dibebastugaskan FIFA dari sisa pertandingan di Piala Dunia 2014 setelah kesalahan ganda yang dibuatnya.

3 dari 8 halaman

2. Penalti Fred vs Kroasia (2014)

Frederico Chaves Guedes atau yang lebih dikenal dengan nama Fred mungkin tidak setenar striker-striker Brasil lainnya, tetapi ia berkontribusi besar dalam kemenangan Selecao atas Kroasia di laga pembuka Piala Dunia 2014 di Sao Paolo. Sayangnya, kontribusi itu melahirkan keputusan wasit yang berbau kontroversial, tepatnya pada menit ke-71. Kala itu kedua tim berbagi skor 1-1 dan wasit Yuichi Nishimura yakin Fred diseret di dalam kotak penalti Kroasia oleh bek Dejan Lovren.

Wasit asal Jepang itu lantas menghadiahkan penalti untuk Brasil yang berhasil dikonversi Neymar menjadi gol kemenangan Selecao. Sementara itu, tayangan ulang memperlihatkan bahwa Fred memanfaatkan kontak halusnya dengan Lovren dengan menjatuhkan dirinya sendiri ke dalam kotak penalti Kroasia. Pelatih Kroasia Niko Kovac pun marah atas keputusan wasit itu. Ia mengomentari penalti itu sebagai keputusan konyol dan menyebut bahwa Nishimura tidak punya kemampuan.

4 dari 8 halaman

3. Gol Hantu Frank Lampard (2010)

Pada menit ke-39 laga babak pertama babak 16 besar Piala dunia 2019, timnas Inggris yang kala itu tertinggal 1-2 dari Der Panzer Jerman sempat bernapas lega manakala tembakan keras Lampard membentur bagian bawah mistar gawang Jerman yang kemudian memantul ke tanah di dalam garis gawang Manuel Neuer.

Namun nahas bagi Lampard karena wasit Jorge Larriando menganulir gol tersebut tak lama setelah ia berselebrasi merayakan golnya. Insiden dianulirnya gol Lampard terus menjadi perdebatan di kalangan pemain, pengamat, dan penggemar sepak bola di dunia karena publik meyakini itu gol yang sah, ditambah dengan tayangan ulang yang jelas-jelas memperlihatkan sebuah gol.

5 dari 8 halaman

4. Diving Fabio Grosso (2006)

Timnas Italia yang bermain dengan 10 pemain pada babak kedua laga 16 besar melawan timnas Australia tampak sudah menunjukkan tanda-tanda kelelahan dan bersiap menghadapi kenyataan harus melanjutkan permainan ke babak tambahan.

Namun, nasib mereka berubah seketika di menit-menit terakhir masa injury time ketika bek kiri Fabio Grosso memanfaatkan kesalahan yang dilakukan pemain Australia dengan menerobos lari ke arah kotak penalti Italia. Grosso, kemudian terjatuh di dalam kotak penalti di depan bek Australia Lucas Neill. Wasit menghadiahkan penalti untuk Gli Azzurri yang berhasil dikonversi menjadi gol kemenangan oleh Francesco Totti.

Namun, keabsahan keputusan pelanggaran Neill terhadap Grosso hingga kini masih dipertanyakan banyak pihak karena dalam tayangan ulang terlihat bahwa pemain Italia itu sengaja melakukan diving untuk mencari penalti.

6 dari 8 halaman

5. Rangkaian Keputusan Kontroversial Byron Moreno (2002)

Dalam laga 16 besar antara Korea Selatan dan Italia yang digelar di Daejeon World Cup Stadium pada tanggal 18 Juni 2002, wasit asal Ekuador Byron Moreno dan para asistennya yang bertugas kala itu membuat serangkaian keputusan kontroversial yang dinilai sangat menguntungkan tuan rumah. Dalam pertandingan yang berakhir kekalahan 1-2 untuk Gli Azzuri itu, Moreno menghadiahkan penalti kontroversial bagi timnas Korea Selatan di babak pertama.

Tak hanya itu, Moreno juga menganulir potensi gol emas Damiano Tommasi dengan keputusan offside yang dalam tayangan ulang di televisi terbukti lain. Keputusan kontroversial lainnya adalah saat ia mengusir Francesco Totti keluar lapangan karena dianggap melakukan diving. Ofisial timnas Italia memprotes keras kartu merah Totti karena menilai posisi Moreno sangat jauh dari posisi Totti saat itu.

7 dari 8 halaman

6. Gol Tangan Tuhan Maradona (1986)

Gol penuh kontroversi itu dicetak Maradona ke gawang Inggris pada laga perempat final Piala Dunia 1986 di Meksiko. Gol itu tak hanya meledakkan tangisan histeris para fans Inggris, lebih dari itu publik sepak bola mempertanyakan sportivitas Maradona sebagai atlet. Kala itu, Maradona yang sebelumnya menggiring bola melewati beberapa pemain Inggris mengoper bola ke arah rekan setimnya Jorge Valdano dan berlari ke kotak penalti Inggris.

Namun, bola yang sempat mengenai kaki Valdano salah diantisipasi pemain belakang Inggris yang justru melambungkannya ke arah gawang sendiri. Maradona melompat seolah hendak melakukan sundulan namun bola malah mengenai tangannya dan melewati kiper Peter Shilton yang keluar dari untuk melakukan penyelamatan. Sentuhan tangan Tuhan itupun berbuah gol pertama bagi Argentina yang kemudian memenangkan laga itu dengan skor 2-1. Namun, gol kontroversial yang disambut protes keras para pemain Inggris itu tetap disahkan oleh wasit Ali Bin Nasser asal Tunisia.

8 dari 8 halaman

7. Gol Geoff Hurst (1966)

Jauh sebelum insiden gol hantu Frank Lampard pada Piala Dunia 2010, tercatat ada legenda Inggris lainnya, yaitu Geoff Hurst yang salah satu dari tiga golnya saat timnas Inggris melawan Jerman Barat pada partai final Piala Dunia 1966 juga berbau kontroversi. Kala itu kedua tim harus memainkan babak perpanjangan waktu dan pada menit ke-103, Hurst melesatkan tendangan jarak dekat di muka gawang Jerman Barat.

Tendangan itu mengakibatkan bola pantul setelah sebelumnya membentur mistar gawang, dan kemudian ditepis oleh pemain belakang Jerman Barat. Namun, insiden itu dinyatakan sebagai sebuah gol yang sah sesaat setelah wasit berkebangsaan Swiss Gottfried Dienst berdiskusi dengan hakim garis. Gol hantu Hurst menyisakan kekecewaan besar bagi Timnas Jerman Barat dan perdebatan sengit di antara banyak pihak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.