Sukses

Update Covid-19 Jumat, 5 Agustus 2022: Kasus Sembuh Bertambah 6.323

Kasus sembuh dari Covid-19 di Indonesia per Jumat, 5 Agustus 2022, bertambah 6.323. Sedangkan kasus positif naik 5.929.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus sembuh dari Covid-19 di Indonesia pada Jumat, 5 Agustus 2022, bertambah 6.323. Dengan demikian, akumulasi kasus sembuh kini menjadi 6.027.872.

Namun, penambahan juga terjadi pada kasus positif sebanyak 5.929. Angka ini turut menambah akumulasi kasus Covid-19 menjadi 6.235.244.

Begitu juga dengan kasus meninggal dunia tercatat 12 orang. Sehingga akumulasinya kini menjadi 157.072.

Adapun kasus aktif hari ini menurun 406 sehingga totalnya menjadi 50.300. Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 112.219 dan suspek sebanyak 6.237.

Laporan dari Satuan Tugas Covid-19 turut merinci DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah sebagai penyumbang kasus positif terbanyak hari ini.

DKI Jakarta hari ini melaporkan 2.569 kasus baru dan 2.833 pasien sembuh. Jawa Barat 1.193 kasus positif baru dan 1.591 orang dinyatakan sembuh.

Sedangkan Banten 680 kasus positif baru dan 726 orang telah sembuh. Jawa Timur dengan 415 kasus baru dan 412 pasien dinyatakan sembuh. Adapun Jawa Tengah 321 kasus baru dan 72 orang sembuh.

Sementara Bengkulu, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Maluku Utara tercatat tidak ada penambahan kasus baru sama sekali.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Laporan sebelumnya

Kamis, 4 Agustus 2022, penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia tercatat 6.527. Dengan demikian, akumulasinya menjadi 6.229.315 terhitung sejak Maret 2020.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh dari Covid-19, yakni 6.664. Sehingga akumulasinya kini menjadi 6.021.549.

Namun, kasus meninggal juga masih bertambah. Hari ini, penambahannya tercatat 14 sehingga akumulasinya menjadi 157.060.

Sedangkan kasus aktif turun sebanyak 151 sehingga totalnya menjadi 50.706. Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 125.756 dan suspek 7.222.

Laporan data sebaran Covid-19 juga merinci penambahan kasus terbanyak di lima provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Bali. DKI Jakarta hari ini melaporkan 2.814 kasus baru dan 4.000 orang telah sembuh.

Sementara Jawa Barat bertambah 1.436 kasus positif dan 722 orang dinyatakan sembuh. Banten tercatat 861 kasus konfirmasi baru dan 725 orang sembuh.

Sedangkan Jawa Timur 482 kasus positif baru dan 409 pasien telah dinyatakan sembuh. Adapun Bali ada 197 kasus baru dan 225 sembuh.

Provinsi lain menunjukkan penambahan kasus di angka satuan dan puluhan. Tetapi, Bengkulu dan Gorontalo tanpa penambahan kasus baru sama sekali.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Masih Ada Risiko

Kasus Covid-19 yang terus meningkat menunjukkan masyarakat perlu waspada. Sebab, bagi beberapa orang, pengobatan Covid-19 tak selalu berakhir dengan mulus.

Ada beberapa yang kembali dinyatakan positif, bahkan setelah menjalani pengobatan dengan Paxlovid. Salah satunya Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Biden kembali positif Covid-19 dengan gejala batuk ringan pada Sabtu, 30 Juli, hanya beberapa hari setelah dinyatakan negatif.

Presiden Biden menjalankan pengobatan dengan antivirus Paxlovid dengan harapan ini akan memungkinkan dia untuk pulih lebih cepat dan mengurangi risiko penyakit parah.

Paxlovid adalah pengobatan kombinasi yang menggunakan dua antivirus berbeda: Nirmatrelvir dan ritonavir. Nirmatrelvir bekerja untuk mencegah replikasi virus. Ini dilakukan dengan menghentikan enzim virus yang disebut protease.

Virus penyebab Covid-19, SARS-CoV-2, seperti banyak virus lain mengandalkan protease untuk kembali aktif. Tanpa protease, siklus replikasi virus tak bisa diselesaikan dan virus tidak dapat aktif. Jadi, alih-alih membunuh virus, Nirmatrelvir cenderung menghentikan partikel virus aktif baru yang dibuat.

Sedangkan, Ritonavir adalah 'agen penguat' yang mencegah metabolisme nirmatrelvir, yang berarti membuat Nirmatrelvir bertahan lebih lama di sistem tubuh. Ritonavir telah digunakan dalam dosis rendah untuk meningkatkan efektivitas antivirus protease lainnya pada infeksi seperti HIV.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini