Sukses

Bola Ganjil: Hampir 100 Poin, Selisih Juara Liga Atas Penghuni Posisi Buncit Klasemen

Kesetaraan dalam sepak bola modern hanyalah mimpi semata. Jenjang antara si kuat dan lemah semakin lebar saja.

Liputan6.com, Jakarta - Kesetaraan dalam sepak bola modern hanyalah mimpi semata. Jenjang antara si kuat dan lemah semakin lebar saja.

Buktinya terlihat pada klasemen akhir. Selisih lebar antara sang juara dan penghuni dasar klasemen belakangan makin kerap terjadi.

Hal tersebut jarang terjadi pada masa lalu. Bukan hanya karena kemenangan masih dihargai dua poin, tapi karena kekuatan para peserta tidak jauh berbeda.

Dominasi besar sang juara atas para rival pertama kali terlihat pada Liga Inggris 1984/1985. Everton sukses menjadi juara dengan mengoleksi 90 angka. Mereka unggul 73 angka atas Stoke City yang menempati urutan buncit.

Jarak tersebut bahkan semestinya lebih lebar jika Everton tidak mengangkat kaki dari pedal gas usai memastikan gelar. Mereka kalah tiga kali di empat pertandingan terakhir setelah secara matematis tidak terkejar lagi.

Real Madrid (100 angka) juga unggul 73 nilai atas penghuni posisi terakhir Racing Santander (27) pada 2011/2012.

Namun, jika pembaca menganggap selisih tersebut sudah lebar, ada beberapa nama yang mampu lebih superior lagi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tim Dominan Lain

Juventus menguasai Serie A 2013/2014 dengan torehan 102 angka, selisih 77 poin dari Livorno yang cuma mendapat 25 nilai.

Liverpool (99) memimpin 78 poin dari Norwich City (21) saat mengakhiri paceklik tiga dekade gelar Inggris musim 2019/2020. Seperti Everton 1984/1985, dominasi The Reds bisa saja lebih dominan jika saja mereka menjaga performa usai mengamankan gelar.

Klub Merseyside itu kehilangan delapan angka di tujuh pertandingan terakhir kompetisi.

Semusim sebelumnya, Manchester City mendulang 98 angka untuk menguasai Inggris. Mereka memimpin 82 poin atas urutan terakhir Huddersfield Town (16).

Glasgow Celtic juga unggul 82 poin kala merajai Skotlandia 2001/2002 dengan raihan 103 angka dan St Johnstone berada di dasar lewat raihan 21 nilai.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Terbesar di Wales

Jarak terbesar antara juara dan penghuni dasar klasemen terjadi di Wales. Pada 1996/1997, Barry Town begitu superior sehingga mengoleksi 105 poin. Mereka memimpin 89 angka atas urutan terakhir Briton Ferry Athletic (16).

Semusim berselang, Barry Town semakin superior. Mereka kala itu bertakhta dengan raihan 104 angka, selisih 95 poin atas Cemaes Ynys Mon (9).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.