Liputan6.com, Jakarta Tugas berat langsung menyambut Erik Ten Hag sejak hari pertama menjabat sebagai manajer Manchester United atau MU. Namun pelatih asal Belanda itu tetap optimistis mampu mengembalikan kejayaan Setan Merah setelah melihat potensi yang menunjukkan ketangguhan tim barunya tersebut.
Usai menuntaskan tugasnya bersama Ajax Amsterdam, Ten Hag memang tidak ingin membuang-buang waktu. Pria berusia 52 tahun itu segera fokus membedah kekurangan Setan Merah pada musim ini.
Baca Juga
Ten Hag sudah hadir saat MU dipermalukan Crystal Palace di laga terakhirnya di Liga Inggris, Minggu (22/5). Hasil ini sekaligus menambah rangkaian hasil buruk yang diraih Setan Merah pada musim ini. MU hanya mampu finis di urutan keenam dan dipastikan tidak tampil di Liga Champions musim depan.
Advertisement
Melihat situasi ini, Ten Hag sadar betul beban berat yang harus ditanggungnya. Dia pun sudah mewanti-wanti para pemain bintang Setan Merah untuk berbuat lebih baik lagi pada musim berikutnya.
Meski demikian, Ten Hag tetap percaya diri. Dia masih percaya, Setan Merah bisa bangkit dan mengakhiri masa paceklik gelarnya. "Pertama-tama, kita terima dulu situasi yang ada," ujarnya.
"Tapi kita juga harus sadar, kalau musim lalu, tim ini berhasil finis di urutan kedua Liga Inggris," kata Ten Hag menambahkan dalam wawancara dengan situs resmi Manchester United, Senin (23/5/2022).
"Ada potensi dan sekarang terserah kita untuk mengeluarkannya. Ini adalah proses, itu akan memakan waktu tetapi saya yakin kami akan sampai pada titik di mana kami mendapatkan kesuksesan."
Â
Â
Â
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sempat Menjanjikan
Musim lalu, MU memang sempat tampil menjanjikan bersama pelatih Ole Gunnar Solksjaer. Pria asal Norwegia itu mampu membawa Setan Merah kembali bersaing di posisi papan atas Liga Inggris.
Di akhir musim, Setan Merah berhasil finis di urutan kedua dan melaju ke Liga Champions. Sementara posisi pertama direbut Manchester City yang kembali mempertahankannya pada musim ini.
Solskjaer kemudian mendapat tambahan amunisi baru, termasuk Cristiano Ronaldo. Sayang penampilan MU musim ini justru melempem dan gagal bersinar di semua kompetisi.
Advertisement
Solskjaer kemudian dipecat dan digantikan Ralf Rangnick. Namun kehadiran pelatih asal Jerman itu juga tidak banyak membantu. MU tetap melempem dan kembali mengakhiri musim tanpa gelar.
Â
Â
Â
Â
Â
Advertisement
Tuntutan Tinggi
Ten Hag tentu tidak ingin kesalahan yang sama terulang lagi. Dia telah mempersiapkan sejumlah strategi untuk mengembalikan kejayaan Setan Merah. Salah satunya adalah soal stok amunisi MU.
"Kami harus bekerja keras dan berdasarkan filosofi dan strategi yang benar," ujarnya.
"Saya punya harapan yang tinggi untuk diri sendiri dan itu juga saya tuntut dari pemain. Mereka harus bisa bekerjasama dan memberikan yang terbaik setiap hari," beber Ten Hag menambahkan.
Advertisement
"Dan saya harus mengatakan, bagi saya bagus saja tidak cukup. Kami harus lebih baik."
Dibantu Tangan Kanan Ferguson
Dalam menjalankan tugasnya, Erik Ten Hag bakal dibantu staf berpengalaman. Tepat di hari pertamanya bertugas sebagai manajer MU, manajemen juga mengumumkan dua nama sebagai asistennya.
Mereka adalah Mitchell van der Gaag dan Steve McClaren. Keduanya pelatih berpengalaman. Mitchell merupakan mantan asistennya di Ajax Amsterdam, sedangkan McClaren bukan sosok baru di MU.Â
McClaren sebelumnya pernah menjadi asisten Sir Alex Ferguson di MU.Â
Advertisement
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement