Liputan6.com, Manchester - Manchester United ingin memutuskan siapa yang akan menjadi manajer permanen sebelum akhir musim ini. Mauricio Pochettino, Erik ten Hag, Luis Enrique, dan Julen Lopetegui menjadi kandidat untuk posisi tersebut.
Dewan MU sudah banyak dikritik para penggemar dan pakar sepak bola karena cara penanganan terhadap situasi manajerial musim ini. Mereka menunda pemecatan mantan manajer Ole Gunnar Solskjaer meski tim tampil buruk, termasuk kekalahan 0-5 melawan Liverpool di Old Trafford.
Baca Juga
Banyak yang percaya jika Man Utd memecat juru taktik asal Norwegia itu bisa mengontrak Antonio Conte sebagai manajer berikutnya. Tetapi, penundaan itu membuat Conte justru bergabung dengan Tottenham yang memecat Nuno Espirito Santo.
Advertisement
Juara Liga Inggris 20 kali ini kemudian mengontrak Ralf Rangnick sebagai manajer sementara selama enam bulan. Juru taktik asal Jerman itu selanjutnya akan beralih peran sebagai konsultan selama dua tahun.
Kini, Setan Merah mencari manajer permanen sebelum akhir musim.
Â
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pochettino atau Erik ten Hag
Seperti dilansir Sportskeeda, Mauricio Pochettino sudah sangat dikaitkan dengan posisi manajer Manchester United saat masih menjadi manajer Tottenham Hotspur. Dengan rumor Paris Saint-Germain ingin mengontrak Zinedine Zidane sebagai pelatih, Pochettino bisa menjadi favorit untuk pekerjaan di United.
Sementara itu, banyak penggemar MU dikabarkan lebih memilih Erik ten Hag daripada Pochettino. Alasannya, gaya bermain dan eksploit juru taktik asal Belanda itu bersama Ajax dalam beberapa tahun terakhir.
Â
Advertisement
Advertisement
Tantangan manajer baru
Salah satu harapan terbesar dari manajer baru Manchester United adalah memenangkan trofi, terutama gelar Liga Inggris. Namun, harapan yang lebih besar adalah bermain dengan 'cara United'.
Sejak Sir Alex Ferguson meninggalkan Old Trafford pada 2013, tidak ada identitas asli bagaimana MU bermain. Mereka tampaknya memainkan gaya serangan balik di bawah Solskjaer, tapi itu pun hilang musim ini.
Sekarang di bawah Rangnick, Setan Merah mencoba mengembangkan sistem tekanan tinggi. Ini tampaknya berkembang perlahan, tapi memiliki pelatih Jerman hanya selama enam bulan tidak membantu.
Advertisement
Karena itu, manajer permanen yang baru diharapkan bisa menemukan dan menegakkan identitas permainan United. Selain itu, dia harus mengelola pemain muda dari akademi hingga superstar dunia seperti Cristiano Ronaldo.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.