Sukses

Covid-19 Masih Mengancam, Penonton Sumo Dilarang Berteriak

Jepang bersiap menggelar kembali kejuaraan nasional Sumo di Tokyo meski pandemi Covid-19 belum reda.

Liputan6.com, Jakarta Pandemi virus Corona Covid-19 belum juga berakhir, termasuk di Jepang. Namun Negeri Matahari Terbit itu tetap berniat menggelar kejuaraan sumo yang bakal dihadiri penonton pada bulan ini. 

Seperti dilansir dari CNA, kejuaraan akan digelar di Tokyo, ibu kota Jepang. Asosiasi Olahraga Sumo Jepang, menyatakan sebanyak 2500 penonton atau sekitar 25 persen dari total kapasitas tempat duduk bakal diizinkan menyaksikan langsung kejuaraan yang berlangsung selama 15 hari nanti.

Turnamen ini sejatinya bakal berlangsung tertutup pada bulan Mei lalu. Pihak penyelenggara juga telah memodifikasi beberapa ritual jelang duel demi mencegah penularan virus selama pertandingan. 

Namun di bulan yang sama, seorang pesumo berusia 28 tahun meninggal dunia akibat Covid-19. Ini menjadi kasus kematian pertama yang menimpa olahragawan di Negeri Matahari Terbit tersebut.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dilarang Berteriak

Jepang sendiri tidak luput dari penyebaran virus Corona model terbaru. Hingga saat ini setidaknya lebih dari 22 ribu warga Jepang dinyatakan terinfeksi virus ini dengan jumlah kematian mencapai 984 jiwa. 

Tokyo juga tengah mengalami kenaikan kasus yang signifikan. Karena itu, pihak penyelenggara bakal memberlakukan protokol kesehatan yang sangat ketat guna mencegah penularan selama turnamen. 

Awalnya, panitia berniat melanjutkan turnamen tanpa dihadiri penonton. Namun belakangan, mereka memutuskan sebaliknya dan mengizinkan masyarakat datang meski dalam jumlah yang terbatas. 

Penonton juga harus mematuhi sejumlah protokol kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga jarak. Selain itu, penonton juga dilarang berteriak dan bersalaman dengan atlet sumo atau rikishi. 

 

3 dari 3 halaman

Covid-19 di Tokyo

Meski Sumo menjadi olahraga tradisional yang paling digemari di Jepang, tidak sedikit yang mempertanyakan keputusan ini. Apalagi itu diambil tidak lama berselang setelah Tokyo mencatatkan rekor lonjakan kasus tertinggi di mana dalam sehari terdapat 243 kasus positif Covid-19. 

Pemerintah Jepang sebenarnya telah mencabut status darurta nasional terkait pandemi Covid-19. Meski demikian, masyarakat tetap diminta menjaga kebersihan dan mengikuti protokol kesehatan.

Pandemi virus Corona Covid-19 sebelumnya telah memaksa Olimpiade Tokyo 2020 ditunda setahun. Namun saat ini, beberapa kegiatan olahraga seperti turnamen bisbol sudah dibuka untuk umum. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini