Sukses

Minta Bantuan Uang Pemerintah Saat Pandemi Corona Covid-19, Klub Liga Inggris Dikecam

Pemerintah Inggris memang tengah menyiapkan skema untuk membantu keuangan perusahaan setelah adanya lockdown karena virus corona.

Liputan6.com, London - Anggota Dewan Inggris, Julian Knight menilai beberapa klub Liga Inggris seharusnya tidak berhak menerima bantuan finansial pemerintah di tengah pandemi virus corona covid-19. Pasalnya, klub-klub itu tetap menggaji pemain dengan tinggi.

Pemerintah Inggris memang tengah menyiapkan skema untuk membantu keuangan perusahaan setelah adanya lockdown karena virus corona. Dalam skema itu, pemerintah akan membayar 80 persen gaji pegawai hingga Juni.

Bantuan ini diluncurkan agar para pegawai tidak di-PHK lantaran perusahaan yang berhenti karena lockdown.

Beberapa klub Liga Inggris seperti Tottenham Hotspur, Newcastle United, dan Norwich City kabarnya ikut mengajukan diri agar mendapat bantuan tersebut.

Namun tindakan mereka dikecam Knight. "Itu membuat saya kaget. Bantuan ini tidak didesain seperti itu," ujar Knight seperti dilansir Sportskeeda.

"Bantuan ini tidak dirancang untuk membiarkan mereka membayar orang-orang (pemain, red) dengan gaji ribuan pound sterling, dan di saat bersamaan membiarkan staf mereka dibayar oleh bantuan," kata Knight menambahkan.

Virus corona telah menjadi pandemi di seluruh dunia. Menurut data New York Times, Kamis (2/4/2020), ada 918.000 orang yang dinyatakan positif di seluruh dunia dan 46.000 orang meninggal dunia.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ekonomi yang Timpang

Knight mengatakan, pandemi virus corona membuka borok ekonomi di sepak bola Inggris. Menurutnya, beberapa klub tidak memiliki pertimbangan moral karena membiarkan adanya ketimpangan.

"Ini membuka ekonomi yang gila dalam sepak bola Inggris dan ketiadaan moral di titik pusatnya," kata Knight.

3 dari 3 halaman

Harus Diubah

Lebih lanjut menurut Knight, sepak bola Inggris harus mengoreksi diri terkait pembayaran para staf. Ia menilai, klub tidak sepantasnya membayar pemain dan para staf begitu timpang.

"Saya kira sepak bola harus benar-benar melihat ke dalam iri sendiri apakah hal yang seperti ini benar secara moral," kata Knight.

"Apa yag perlu mereka lakukan adalah mengatur dengan beberapa pemain bintang agar klub dapat membayar staf 100 persen gaji mereka, daripada menyerahkan mereka ke skema bantuan," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.