Sukses

Sisi Positif Penundaan Olimpiade 2020 bagi Atlet Indonesia

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach sepakat menunda Olimpiade Tokyo 2020 hingga maksimal musim panas 2021, Selasa (24/3/2020).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Komite Olimpiade Indonesia (NOC) Raja Sapta Oktohari mengambil sisi positif penundaan Tokyo 2020. Dia menyebut hal ini bisa memperpanjang waktu persiapan dan latihan atlet.

"Kita punya peluang untuk lebih bisa mempersiapkan diri sehingga hasilnya nanti bisa lebih maksimal dan sesuai harapan. Kami melihatnya secara positif, karena orang-orang olahraga harus berpikiran demikian," kata Okto.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach sepakat menunda Olimpiade Tokyo 2020 hingga maksimal musim panas 2021, Selasa (24/3/2020).

Pandemi virus Corona jadi alasan. Atlet tidak bisa berlatih maksimal menyambut event yang sedianya berlangsung 24 Juli hingga 9 Agustus mendatang.

Keputusan ini menandai kali pertama pagelaran ditunda sepanjang sejarah 124 tahun penyelenggaraan Olimpiade modern.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Berburu Kualifikasi

Dengan penundaan selama satu tahun, NOC juga melihat celah bagi atlet yang belum lolos kualifikasi agar bisa mengejar target lolos Olimpiade.

"Bagi atlet yang belum qualified siapa tahu dengan adanya penundaan ini peluangnya bisa kembali terbuka dan berkesempatan mengikuti proses kualifikasi. Jadi kami lihatnya lebih ke sisi baiknya," kata Okto dilansir Antara.

3 dari 3 halaman

Minta Kejelasan

Kendati memiliki kelonggaran waktu untuk persiapan, NOC Indonesia masih belum mendapat kepastian kapan penyelenggaraan Olimpiade. Maka, NOC Indonesia akan berkomunikasi dengan IOC guna meminta kejelasan.

"Yang jelas ini konsekuensinya kan pasti ke anggaran, tapi untuk estimasi (penambahan) anggarannya kami belum tahu karena harus ada perencanaan lagi," pungkas Okto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini