Sukses

3 Masalah Berat yang Menanti Manchester City usai Terkena Larangan Ikut Liga Champions

Manchester City dilarang tampil di dua edisi Liga Champions mulai musim depan.

Jakarta - Manchester City mendapat sanksi berat dari UEFA. The Citizens dilarang tampil di dua edisi Liga Champions mulai musim depan. 

Hukuman yang dijatuhkan federasi sepak bola dunia itu bukan tanpa alasan. Manchester City disebut melanggar financial fair play (FFP) yang telah menjadi aturan UEFA sejak 2011.

Manchester City dinyatakan bersalah oleh Badan Kontrol Keuangan Klub (CFCB) UEFA karena menggelembungkan pendapatan sponsor ketika mengajukan pengajuan untuk proses kepatuhan FFP.

Hukuman tersebut tentu membuat pihak manajemen Manchester City kalang kabut. Beberapa sektor dinilai tak akan seimbang lagi. Nasib pemain dan manajer tim mulai dipertanyakan.

Maklum, tak ada manajer dan pemain yang akan betah dengan sanksi berat tersebut. Dua tahun bukan waktu yang sebentar untuk sebuah hukuman.

Melansir dari BBC, Sabtu (15/2/2020), ada tiga aspek Manchester City diyakini bakal tidak seimbang setelah UEFA menjatuhi hukuman berat itu. Apa saja aspek tersebut, berikut Bola.com telah merangkumnya dari laporan BBC.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Pep Guardiola

Semenjak UEFA menetapkan hukuman fans mulai bertanya-tanya tentang Pep Guardiola. Apakah pelatih asal Spanyol itu akan tinggal atau pergi?

Namun, tampaknya jawaban dari pertanyaan itu telah dijawab jauh sebelum Manchester City dihukum UEFA. Pep Guardiola sudah lama berniat ingin pergi.

Rumor yang mencuat belakangan ini menyebut Pep Guardiola akan meninggalkan Etihad pada akhir musim nanti. Apalagi, sejumlah klub elite Eropa telah melirik mantan pelatih Barcelona itu.

3 dari 4 halaman

2. Pemain

BBC juga menyoroti tentang nasib pemain Manchester City setelah hukuman tersebut. Menurut laporan, beberapa pemain diprediksi bakal hengkang dari Etihad.

Mereka adalah Rodri, Kevin De Bruyne, Raheem Sterling, Riyad Mahrez, Bernardo Silva, Nicolas Otamendi, Leroy Sane, atau Sergio Aguero. Beberapa di antaranya diprediksi hengkang dengan alasan yang sama.

Tentu saja mereka tak ingin membuang-buang waktu selama dua tahun untuk sesuatu hal yang tidak pasti. Apalagi bagi pemain muda, jalannya masih panjang untuk menuju puncak teratas kesuksesannya.

4 dari 4 halaman

3. Harga Diri dan Akhir Era Manchester City?

Untuk yang satu ini, BBC memandang dengan cara yang lebih utopis. Media asal Inggris itu tidak menyebut sanksi berat UEFA adalah akhir era Manchester City.

BBC menilai era suatu klub bakal silih berganti dalam sepak bola. Kepergian Pep Guardiola nantinya bukan tanda berakhirnya masa kejayaan Manchester City.

Mereka masih berpotensi membangun kembali skuatnya dengan lebh baik. Namun, tetap saja reputasi kampiun Premier League musim 2018/2019 itu akan tercoreng karena hal ini.

 

Disadur dari: Bola.com (Penulis: Hesti Puji Lestari/Editor: Benediktus Gerendo Pradigdo, published 15/2/2020)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.