Kobe Bryant di Mata Dua Mantan Pelatihnya

Liputan6.com, Los Angeles - Kobe Bryant meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter pada Minggu (26/1/2020) waktu setempat, bersama putrinya yang berusia 13 tahun, Gianna, dan tujuh penumpang lainnya di California, Amerika Serikat.

Legenda NBA tersebut meninggalkan seorang istri dan tiga anak lainnya. Tewasnya Kobe Bryant menjadi kabar duka bagi seluruh pencinta bola basket di seluruh dunia.

Kobe Bryant dikenal sebagai pemain yang menggabungkan keterampilan menembak yang langka, etos kerja yang tak kenal lelah, daya kompetisi yang kuat, ketangguhan mental, dan kreativitas untuk menjadi salah satu pebasket terhebat NBA.

Mantan pemain Los Angeles Lakers itu dianggap sebagai ikon di dalam maupun di luar lapangan, yang menginspirasi para pebasket muda. Kobe Bryant dikenal kerap menyenangkan penggemarnya di seluruh dunia.

Kobe Bryant merupakan salah satu dari guard elit dalam sejarah NBA, seorang maestro dengan drive yang memukau ke ring dan keberanian untuk mengambil tembakan 3 poin diiringi keterampilan untuk mengecoh lawannya.

Menurut Mike Krzyzewski, pelatih Timnas Basket Amerika Serikat yang merebut medali emas Olimpiade 2008 dan 2012, Kobe Bryant sosok yang pantang menyerah dan selalu menjadi bagian penting dari tim.

"Tidak akan pernah ada pejuang yang lebih besar dalam olahraga kami. Dia terus-menerus mengejar melakukan sesuatu yang istimewa," ungkap Mike Krzyzewski, seperti dilansir AFP.

"Kami kehilangan secara tragis salah satu tokoh olahraga terhebat di zaman kami," tuturnya.